Perlu dicatat bahwa lokasi Bendungan Temef memiliki keunggulan strategis. Terletak sekitar 155,1 kilometer dari Kota Kupang, yang merupakan pusat pemerintahan Provinsi NTT, Bendungan Temef akan menjadi sumber air yang sangat penting untuk keberlangsungan hidup dan pertumbuhan ekonomi di wilayah ini.
Proyek ini bahkan diklaim akan menjadi danau buatan terbesar di Provinsi NTT. Dengan luas lahan mencapai 380 hektar, Bendungan Temef memiliki potensi besar untuk memberikan solusi air bagi berbagai keperluan di daerah ini.
Danau buatan ini tidak hanya sekadar solusi untuk kekeringan, tetapi juga akan melindungi warga NTT dari bencana banjir yang sering melanda wilayah ini.
Sekali lagi, penting untuk mencatat bahwa proyek sebesar ini menuntut investasi besar. Anggaran mencapai Rp2,7 triliun, yang merupakan jumlah yang signifikan, menunjukkan tekad pemerintah dalam mengatasi permasalahan kekeringan di NTT.
Ini adalah langkah konkret untuk membantu penduduk NTT yang selama ini telah mengalami kesulitan akibat kekeringan yang berkepanjangan.
Bendungan Temef bukan hanya sebuah proyek konstruksi biasa. Ini adalah proyek yang membawa harapan bagi masa depan NTT.
Dengan kapasitas air yang besar, produksi listrik yang ramah lingkungan, dan manfaat bagi pertanian, proyek ini akan memberikan dampak positif yang luas.
Semoga dengan semakin banyak proyek seperti Bendungan Temef, Indonesia dapat mengatasi tantangan air yang semakin mendesak di masa depan.
Dengan Bendungan Temef yang akan diresmikan akhir tahun 2023, harapan baru tumbuh di NTT. Proyek ini adalah contoh nyata komitmen pemerintah dalam mengatasi permasalahan kekeringan, yang telah menjadi momok bagi banyak wilayah di Indonesia.