Kabupaten Kediri: Pilihan Lokasi yang Tak Terduga
Pertanyaan mendasar yang mungkin muncul adalah mengapa Kabupaten Kediri dipilih sebagai tempat berdirinya bandara ini, bukan kota-kota besar seperti Surabaya atau Malang yang sudah memiliki akses udara yang kuat.
Keputusan ini melibatkan pertimbangan mendalam yang menghubungkan berbagai faktor, termasuk pertumbuhan ekonomi wilayah, potensi pariwisata, serta aksesibilitas bagi calon jamaah haji dan umrah.
Kediri, dengan pesona budaya dan sejarahnya yang kuat, berpotensi menjadi pusat embarkasi haji dan umrah yang strategis di Jawa Timur.
Perjalanan Dana: Dari Gudang Garam Hingga Landasan Pacu
Menggali lebih dalam, kisah di balik pembiayaan Bandara Internasional Dhoho Kediri membuka jendela pada kerjasama yang kuat antara pemerintah dan sektor swasta.
PT Gudang Garam TBK, perusahaan rokok terkemuka, melalui anak perusahaannya, PT Surya Dhoho Investama, menjadi penopang utama dalam mewujudkan mimpi ini.
Baca Juga: Kekayaan Mendadak di Provinsi Jawa Timur: Deretan Uang Koin Kuno yang Langka dan Berisi Emas!
Dana sebesar Rp 10,8 triliun mengalir melalui tiga tahap pembangunan yang ambisius, membentuk landasan pacu dan terminal modern yang dirancang untuk mengakomodasi peningkatan jumlah penumpang dari masa ke masa.
Menuju Masa Depan: Kapasitas dan Dampak
Saat beroperasi sepenuhnya, Bandara Internasional Dhoho Kediri diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi ekonomi lokal dan regional.