Risiko-risiko tersebut mungkin saja terjadi selama menjalankan bisnis. Dengan membuat perkiraan risiko terburuk, kamu bisa memperhitungkan sektor mana saja yang harus disiapkan rencana dan dana alternatif.
Ingat tujuan bisnis tentu ingin mendapatkan keuntungan, kan?
3. Evaluasi kesiapan dana darurat
Pisahkan dana cadangan bisnis dan dana darurat agar pengeluaran bisa lebih teratur. Persiapan dana tunai atau uang kas ketika hal-hal terjadi di luar kebiasaan adalah mutlak diperlukan dalam kehidupan kita.
Teman-teman Pelapak bisa saja menghadapi suatu kondisi di mana kita mendadak kehilangan supplier, distributor atau hal yang terduga terkait bisnis kamu. Bahkan, proses menggantinya pun tidak bisa instan.
Baca Juga: Bukan Asal Usaha, Berikut Cara Mudah Mendapatkan Modal untuk Bisnis Berskala Kecil
Jangan sampai ketika kondisi tersebut datang, kamu menjadi kalang kabut dan berpikir untuk menjual aset. Hal ini merupakan sebagian opsi, tetapi sebaiknya merupakan opsi terakhir.
Dengan memiliki dana darurat, kamu tidak akan kehilangan aset dan tidak mengalami potensi kerugian atas penjualan aset tersebut.
Dana darurat setidaknya melepaskan kamu dari masalah keuangan di tahap awal dan memberikan kesempatan bagi kamu untuk bertindak rasional tanpa merusak tatanan rencana keuangan yang sudah dibangun.
4. Atur Arus Kas
Menurut data yang dipaparkan Prita di Kelas Online Komunitas Bukalapak, sebuah penelitian yang dilakukan lembaga keuangan memaparkan bahwa 82 % bisnis UKM gagal karena arus kas.