Perkembangan Proyek Jalan Tol Gedebage - Tasikmalaya - Cilacap: Sudah Sampai Mana Proyek Senilai Rp58 Triliun?

26 September 2023, 17:17 WIB
Perkembangan Proyek Jalan Tol Gedebage - Tasikmalaya - Cilacap: Sudah Sampai Mana Proyek Senilai Rp58 Triliun? /kpbu.kemenkeu.go.id

 

CilacapUpdate.com - Perkembangan Proyek Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap: Meningkatkan Konektivitas dan Pariwisata di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Pertanyaan kemudian Sudah Sampai Mana Proyek Senilai Rp58 Triliun ini?.

Indonesia terus mengalami kemajuan dalam sektor infrastruktur, dan salah satu proyek yang paling menonjol adalah pembangunan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap.

Proyek ambisius ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas antara Jawa Barat dan Jawa Tengah, sekaligus mendukung perkembangan sektor pariwisata di kedua provinsi tersebut.

Dengan panjang mencapai 206,65 kilometer dan melibatkan pembangunan 10 simpang susun, Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap merupakan proyek infrastruktur yang strategis bagi kemajuan ekonomi dan pariwisata regional.

Baca Juga: Idolanya Banyak Orang! 15 SMA Terbaik di Bogor Berdasarkan LTMPT, Ada Banyak Sekolah Swasta Masuk 10 Besar!

Proyek Jalan Tol Gedebage - Tasikmalaya - Cilacap akan menghubungkan sejumlah kota dan kabupaten penting di Jawa Barat dan Jawa Tengah, menciptakan akses yang lebih lancar dan cepat antar wilayah tersebut.

Rencananya, jalan tol ini akan memiliki 2 jalur dengan masing-masing 2 lajur, memastikan kelancaran lalu lintas dan mengurangi kemacetan di jalan-jalan utama.

Jalan tol ini terdiri dari 4 seksi:

Seksi 1: Junction Gedebage - Garut Utara (45,20 km): Seksi pertama ini akan menghubungkan Gedebage dengan Garut Utara, membantu mengurangi kepadatan lalu lintas di jalan-jalan lokal.

Seksi 2: Garut Utara - Tasikmalaya (50,32 km): Seksi kedua akan menghubungkan Garut Utara dengan Tasikmalaya, memberikan akses lebih baik ke kota-kota tersebut.

Baca Juga: Habiskan Rp2,6 Triliun, Bandara Kertajati Jawa Barat Minim Penumpang Benarkah Kembali Buka Oktober 2023?

Seksi 3: Tasikmalaya - Patimuan (76,78 km): Seksi ketiga akan menghubungkan Tasikmalaya dengan Patimuan, membuka potensi pariwisata di wilayah ini.

Seksi 4: Patimuan - Cilacap (34,35 km): Seksi terakhir akan menghubungkan Patimuan dengan Cilacap, memperkuat konektivitas antara Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Pembangunan Jalan Tol Gedebage - Tasikmalaya - Cilacap akan membawa manfaat yang signifikan bagi masyarakat dan ekonomi kedua provinsi ini.

Dengan konektivitas yang ditingkatkan, proyek ini diharapkan akan memacu pertumbuhan ekonomi regional dan meningkatkan aksesibilitas terhadap sektor pariwisata yang kaya di Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Jalan tol ini direncanakan akan dapat dioperasikan pada tahun 2024, yang akan menjadi tonggak penting dalam perkembangan infrastruktur Indonesia.

Keberhasilan proyek ini akan membawa manfaat jangka panjang bagi pengguna jalan tol, pengusaha, dan sektor pariwisata di kedua provinsi.

Baca Juga: Harga Bahan Pokok di Kendal September 2023: Beras, Cabai, Gula Pasir Hingga Daging Ayam

Pembangunan proyek ini membutuhkan investasi sekitar Rp58 triliun dan akan memiliki masa konsesi selama 40 tahun.

Skema pengembalian yang akan digunakan adalah berupa tarif (user charge), yang akan memungkinkan pemerintah untuk mengambil kembali investasi tersebut seiring dengan waktu.

Proyek Jalan Tol Gedebage - Tasikmalaya - Cilacap menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) tipe Unsolicited.

Dalam pelaksanaannya, proyek ini mengadopsi model Build-Operate-Transfer (BOT), dengan Kementerian PUPR bertindak sebagai Penyelenggara Jasa Pengelolaan Konsesi (PJPK).

Pembangunan Jalan Tol Gedebage - Tasikmalaya - Cilacap adalah langkah besar dalam menghubungkan dua provinsi penting di Indonesia dan mendukung pertumbuhan ekonomi serta sektor pariwisata di wilayah tersebut.

Dengan rencana operasional pada tahun 2024, proyek ini akan membawa manfaat yang besar bagi masyarakat, pelaku usaha, dan pemerintah. Semoga proyek ini berjalan lancar dan sukses, serta memberikan dampak positif dalam pembangunan infrastruktur Indonesia yang terus berkembang.***

Editor: Muhammad Nasrulloh

Sumber: kpbu.kemenkeu.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler