Ini adalah tempat yang membawa kita kembali ke masa lalu, di mana orang-orang pertama kali mengenal dan mengamalkan agama Islam di tanah air.
Masjid Saka Tunggal Baitussalam adalah bukti nyata betapa dalamnya akar Islam di Indonesia. Terletak di Desa Cikakak, tempat yang masih mempertahankan nuansa pedesaan Jawa yang otentik, masjid ini adalah titik fokus bagi mereka yang ingin menggali sejarah Islam di tanah air.
Di sekitarnya, pengunjung dapat menjumpai kera-kera yang berjalan-jalan dengan bebas, menambahkan elemen keunikan pada pengalaman wisata mereka.
Tetapi tidak hanya usianya yang memukau, tetapi juga arsitektur unik masjid ini. Atapnya terbuat dari ijuk, yang memberikan kesan alami yang kuat. Beberapa bagian dindingnya terbuat dari anyaman bambu, menciptakan sentuhan tradisional yang memesona.
Meskipun secara resmi bernama Masjid Saka Tunggal Baitussalam, lebih banyak orang yang mengenalnya dengan nama "masjid saka tunggal" karena hanya memiliki satu saka tunggal sebagai penyangga utama.
Saka tunggal adalah simbol kuat di Masjid Saka Tunggal Baitussalam. Terletak di tengah bangunan utama, saka tunggal ini memiliki empat sayap yang menyerupai totem dan dilindungi oleh kaca. Itu telah menjadi ikon yang tak tergantikan dalam sejarah masjid ini.***