Network
Seseorang yang bertirakat dan merasa bahwa dia telah mengalami ujian yang lebih berat, pada kenyataannya di akhir ujian seseorang akan menyadari bahwa mereka sebenarnya memiliki kekuatan lebih dari yang tidak diperkirakan sebelumnya.
“Tirakat itu dari kata Jawa yang diambil dari kata Thariqat bahasa Arab. Di Maiyah kita sudah tahu bahwa hidup ini kan semuanya berjalan, misalnya shirath itu jalan, syariat itu ya jalan, Thariq itu ya jalan, sabil juga jalan. Thariqah adalah jalan yang ditempuh secara batin oleh manusia,” ujar Cak Nun.
Pengalaman lahir dan batin selama mengamalkan tirakat dalam kehidupan sehari-hari adalah dalam konteks rasa syukur dan pengabdian kepada Allah semata.
Seseorang yang bekerja dengan segenap akal budi dan tenaganya akan mencapai dua tujuan, yaitu semata-mata untuk mencari uang atau mencari nafkah dan menghidupi keluarganya untuk tujuan ibadah.
Jika tujuan utamanya hanya uang atau materi, maka dia akan benar-benar mendapatkan uang.
Namun jika tujuan utamanya adalah ibadah, maka apa yang diperoleh selain rezeki berupa harta juga akan mendapat berkah dari Allah.
Baca Juga: Gus Baha Tegas! Haram Hukumnya Menikahi Perempuan Seperti Ini dan Wajib Diketahui Para Laki-laki
“Tirakat itu tidak secara resmi merupakan jalan untuk menghentikan ujian. Jadi pertanyaannya tadi dia mengasumsikan bahwa kalau kita Tirakat maka ujiannya berhenti. Ya ndak dong,” pungkasnya.***
