Network
CilacapUpdate.com - Cak Nun dikenal sebagai seorang budayawan sekaligus seniman yang sangat terkenal di Indonesia, dia juga sangat menjunjung tinggi nilai pluralisme.
Istilah pluralisme berasal dari dua kata, yaitu plural yang berarti kebhinekaan dan Isme yang berarti ajaran, secara keseluruhan ialah pemahaman tentang kebhinekaan dalam arti luas.
Cak Nun pernah mengomentari apa jadinya jika umat Islam melantunkan sholawat mengikuti irama lagu yang biasa dinyanyikan oleh umat Kristen atau Nasrani.
Pluralisme adalah paham yang sangat menghargai perbedaan dalam tatanan sosial dan memungkinkan kelompok atau golongan-golangan yang berbeda untuk mempertahankan budaya serta kepercayaannya masing-masing.
Baca Juga: Bacaan Sholawat Al Madad Ya Rasulullah Bahasa Arab dan Latin, Mohon Ampun Ya Rasulallah
Bukan hal yang aneh jika setiap acara maiyah yang dibawakan oleh Cak Nun terkadang diikuti oleh orang-orang dari komunitas agama non-Muslim.
Dalam sebuah acara, Cak Nun menjelaskan bagaimana ketika melantunkan sholawat dengan menggunakan irama lagu malam kudus.
“Jadi lagu itu enggak beragama. Masak lagu judul Malam Kudus, Agama Kristen, tidak ada. Lagu itu cuma alat sama dengan pisau, sama dengan atap panggung ini, sama dengan mikrofon, sama dengan mobil,” ucap Cak Nun, sebagaimana dikutip CilacapUpdate dari channel Youtube Caberawit Merahpedes.
Seperti kita ketahui bahwa lagu malam kudus adalah lagu pujian yang sering diidentikkan sebagai lagu gereja, atau lagu Kristen atau Nasrani.
