Tomohon, Sulawesi Utara: Pasar Ekstrim yang Menghadirkan Keajaiban dan Kontroversi dalam Bisnis Daging Hewan

19 September 2023, 18:30 WIB
Tomohon, Sulawesi Utara: Pasar Ekstrim yang Menghadirkan Keajaiban dan Kontroversi dalam Bisnis Daging Hewan/Foto Ilustrasi: Freepik.com @aris_minarto /

CilacapUpdate.com - Tomohon, Sulawesi Utara, adalah sebuah kota yang menyimpan keajaiban dan kontroversi dalam dunia pasar daging hewan.

Berdiri tegak sejak 1852 pada masa penjajahan Belanda, pasar ekstrim ini terkenal karena menjual daging hewan yang tak biasa dan kadang mengerikan.

Di balik citra eksentriknya, pasar Tomohon menarik perhatian pengunjung lokal dan bahkan wisatawan asing. Mari kita gali lebih dalam tentang pasar unik ini yang telah bertahan selama 171 tahun.

Mengungkap Tomohon, Sulawesi Utara

Tomohon, sebuah kota yang terletak di Sulawesi Utara, mungkin tidak akan terdengar seperti tujuan wisata yang umum. Namun, di dalamnya ada sebuah pasar yang telah menjadi legenda di daerah tersebut.

Pasar ini bukanlah pasar biasa yang hanya menjual daging sapi atau ayam. Ini adalah pasar yang telah berdiri selama 171 tahun dan dikenal sebagai pasar ekstrim Tomohon.

Baca Juga: Kabupaten Majene Umumkan Kenaikan Gaji Pensiunan PNS untuk Tahun 2024, Simak Detail Besarannya

Keunikan Pasar Ekstrim Tomohon

Pasar ekstrim Tomohon menjadi begitu terkenal karena menjual daging hewan yang di luar jangkauan pikiran kita.

Dari daging ular, anjing, kucing, hingga tikus, pasar ini memiliki daftar panjang daging hewan yang mungkin sulit dipercayai oleh sebagian besar orang. Namun, inilah daya tarik utama pasar ini - ketidakbiasaan yang mengerikan.

Hewan-hewan ini dipilih oleh para pedagang setempat dan diolah menjadi hidangan rumah tangga yang unik.

Meskipun mungkin sulit untuk memahami motivasi di balik pilihan ini, pasar ekstrim Tomohon telah menjadi bagian dari budaya setempat selama lebih dari satu abad.

Tomohon: Terletak Tak Jauh dari Manado

Tomohon berjarak sekitar 25 kilometer dari ibu kota Sulawesi Utara, Manado. Perjalanan dari Manado ke Tomohon hanya memakan waktu sekitar 57 menit, membuatnya menjadi daya tarik bagi penduduk setempat dan pengunjung dari luar kota.

Namun, kunjungan ke pasar ekstrim ini bukan hanya sekadar berbelanja daging, tetapi juga menjalani pengalaman yang unik dan mungkin sulit dilupakan.

Baca Juga: Ganjar Pranowo, Calon Presiden dari PDIP Membahas: Apakah Pekerja Indonesia Siap Menggantikan Posisi Mereka?

Sebuah Warisan dari Zaman Belanda

Pasar ekstrim Tomohon memiliki sejarah yang kaya. Berdiri pada tahun 1852 selama masa penjajahan Belanda, pasar ini telah bertahan selama lebih dari satu setengah abad.

Ini membuatnya menjadi salah satu pasar tertua di Indonesia. Warisan ini menjadi bagian penting dari budaya lokal, meskipun kontroversi yang mengelilingi pasar ini.

Meskipun zaman telah berubah dan banyak hal telah berubah sejak masa penjajahan Belanda, pasar ekstrim Tomohon terus berfungsi sebagaimana mestinya.

Itu bisa jadi karena perubahan kebijakan atau karena pasar ini telah menjadi sumber mata pencaharian bagi banyak penduduk setempat.

Pengunjung yang Datang dari Mana Saja

Mungkin yang paling mengejutkan adalah, bukan hanya penduduk lokal yang menjadi pelanggan setia pasar ekstrim Tomohon.

Terkadang, ada juga pengunjung dari luar negeri yang ingin merasakan pengalaman unik ini. Ini menunjukkan betapa pasar ini telah mendapatkan popularitas yang cukup besar, bahkan di luar Sulawesi Utara.

Beberapa pengunjung mungkin datang dengan rasa ingin tahu yang kuat, sementara yang lain mungkin mencari pengalaman kuliner yang berbeda.

Apapun alasan mereka, pasar ekstrim Tomohon tetap menjadi tujuan yang menarik dan unik bagi siapa pun yang mencarinya.

Baca Juga: Lazismu Cilacap Bagikan Ribuan Kaleng Daging 'Rendangmu' Demi Tekan Stunting di Jeruklegi

Kontroversi yang Mengelilingi Pasar

Tentu saja, pasar ekstrim Tomohon tidak datang tanpa kontroversi. Banyak orang menganggapnya sebagai kekejaman terhadap hewan dan melihatnya sebagai aktivitas yang tidak etis.

Perlakuan terhadap hewan-hewan ini, terutama dalam proses pemotongan dan persiapan daging, sering kali menuai kritik tajam dari kelompok hak-hak hewan.

Namun, para pendukung pasar ini berpendapat bahwa ini adalah bagian dari tradisi dan budaya setempat yang perlu dihormati.

Pertentangan antara pandangan yang berbeda ini telah menciptakan perdebatan yang berkelanjutan tentang masa depan pasar ekstrim Tomohon.

Keberlanjutan dan Pertimbangan Etis

Dalam era ketatnya peraturan tentang hak-hak hewan dan keberlanjutan, pasar ekstrim Tomohon berada dalam tekanan yang lebih besar daripada sebelumnya.

Pemerintah daerah dan nasional telah mulai mempertimbangkan tindakan yang lebih ketat terhadap praktik-praktik di pasar ini.

Pertanyaan etis tentang apakah pasar ekstrim Tomohon harus diteruskan atau diubah menjadi sesuatu yang lebih ramah lingkungan adalah salah satu yang menjadi sorotan.

Sejumlah pihak berpendapat bahwa pasar ini harus beradaptasi dengan zaman dan mencari cara-cara yang lebih berkelanjutan untuk memenuhi permintaan akan daging hewan tak biasa.

Namun, untuk sebagian besar penduduk setempat, pasar ekstrim Tomohon adalah warisan budaya yang mereka banggakan.

Mereka melihatnya sebagai bagian integral dari identitas mereka dan menolak untuk mengubahnya. Inilah yang membuat perdebatan ini begitu rumit dan sulit diselesaikan.

Baca Juga: Kota Tomohon Menatap Tahun 2024 dengan Penuh Optimisme, Simak Tabel Gaji Pensiunan PNS yang Baru Saja Naik

Kesimpulan

Pasar ekstrim Tomohon di Sulawesi Utara adalah contoh yang unik dalam dunia bisnis daging hewan.

Dengan sejarah yang panjang dan daftar daging hewan yang tak biasa, pasar ini telah menarik perhatian dari berbagai kalangan.

Namun, keberlanjutan dan pertimbangan etis menjadi tantangan yang harus dihadapi pasar ini saat ini.

Mungkin, pada akhirnya, pasar ekstrim Tomohon akan menghadapi perubahan yang signifikan dalam upayanya untuk tetap bertahan.***

Editor: Achmad Ade Salim Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler