MUARO JAMBI AUTO BELI ALPHARD! 6 Desa di Muaro Jambi Terdampak Proyek Jalan Tol Jambi-Betung, Daerahmu?

- 20 Mei 2023, 19:43 WIB
Ilustrasi Proyek Pembangunan Jalan Tol. MUARO JAMBI AUTO BELI ALPHARD! 6 Desa di Muaro Jambi Terdampak Proyek Jalan Tol Jambi-Betung, Daerahmu?/Tangkapan Layar/Instagram.com @ pupr_bpjt
Ilustrasi Proyek Pembangunan Jalan Tol. MUARO JAMBI AUTO BELI ALPHARD! 6 Desa di Muaro Jambi Terdampak Proyek Jalan Tol Jambi-Betung, Daerahmu?/Tangkapan Layar/Instagram.com @ pupr_bpjt /

CilacapUpdate.com - Proyek pembangunan Jalan tol Trans Sumatera telah mencapai tonggak sejarah baru dengan dimulainya pembangunan Jalan tol Mestong-Bayung Lencir di Provinsi Jambi.

Sebagai satu-satunya provinsi yang masih terisolasi dari jaringan jalan tol hingga tahun 2023, Jambi akhirnya akan terhubung dengan jalan tol utama yang menghubungkan Sumatera.

Provinsi Jambi akhirnya mencapai kemajuan signifikan dalam pembangunan infrastruktur dengan dimulainya proyek Jalan Tol Mestong-Bayung Lencir.

Hal ini menandai titik penting dalam peta Jalan Tol Trans Sumatera, karena provinsi ini merupakan satu-satunya yang belum tersambung melalui jalan tol hingga tahun 2023.

Baca Juga: BREBES BAKAL MAKMUR! 26 Desa di Kabupaten Brebes Terdampak Proyek Jalan Tol Tegal - Cilacap, Ada Wilayahmu?

Pembangunan jalan tol perdana ini akan menghubungkan Jambi dengan Sumatera Selatan, dengan panjang sekitar 15,4 kilometer.

Proyek pembangunan Jalan Tol Mestong-Bayung Lencir ini akan dimulai di Desa Sungai Landai, Jambi, dan berakhir di Desa Pondok Meja, Kecamatan Mestong Muaro Jambi.

Rencananya, jalan tol ini akan membentang hingga ke Bayung Lencir, Sumatera Selatan, sehingga dinamakan Jalan Tol Mestong-Bayung Lencir.

Pekerjaan pembangunan jalan tol Mestong-Bayung Lencir akan dilaksanakan oleh Hutama Karya KSO dengan HK-Wika-Brantas.

Dalam proyek ini, KSO HK-Wika-Brantas akan melaksanakan pekerjaan galian dan timbunan, pekerjaan struktur seperti interchange, overpass, dan box culvert, pekerjaan pile slab, serta perkerasan jalan.

Dengan dukungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), proyek ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp2,5 Triliun.

Pembagian kepemilikan proyek ini terdiri dari 60% milik Hutama Karya, 25% milik Wijaya Karya, dan 15% milik Brantas Abipraya.

Tertanda pada tanggal 17 Mei 2023, kontrak pembangunan telah selesai, dan segera akan dilakukan groundbreaking di Kecamatan Mestong sebagai tanda dimulainya pembangunan Jalan Tol Jambi-Betung.

Jalan tol ini akan memiliki dua lajur dengan total panjang 15,4 kilometer, serta dilengkapi dengan berbagai fasilitas termasuk satu simpang susun.

Baca Juga: Pembangunan Jalan Tol Bayung Lencir - Tempino: Menyambut Konektivitas Baru dan Pertumbuhan Ekonomi di Jambi

Dalam hal pengadaan lahan untuk Jalan Tol Mestong-Bayung Lencir, Tjahjo menyatakan bahwa 96% dari proses tersebut telah selesai.

Sementara sisanya, sekitar 4%, masih dalam proses pembayaran. Jalan Tol Mestong-Bayung Lencir merupakan bagian dari ruas Jalan Tol Jambi-Betung.

Daftar 6 Desa di Muaro Jambi Terdampak Tol Jambi-Betung

Terdapat enam desa yang akan terdampak oleh pembangunan Tol Jambi-Betung, menurut Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Tol Jambi-Betung 1, Mellia,. Pada waktu yang lalu, Mellia mengumumkan bahwa tol ini akan melintasi enam desa di Muaro Jambi.

Melansir dari laman resmi PUPR, Enam desa tersebut adalah sebagai berikut:

- Desa Sungai Landai,

- Pondok Meja,

- Muaro Sebapo,

- Pematang Gajah,

- Desa Bertam, dan

- Desa Pijoan.

Desa Sungai Landai merupakan desa yang memiliki 72 bidang tanah yang dimiliki oleh 67 kepala keluarga (KK) yang akan terdampak oleh pembangunan tol. Di Desa Pondok Meja, terdapat 13 bidang tanah yang dimiliki oleh 10 KK yang akan terdampak.

Sementara itu, di Desa Muaro Sebapo, terdapat 251 bidang tanah yang akan terdampak, dan dari jumlah tersebut, 16 bidang tanah merupakan fasilitas publik.

Pembebasan lahan di Desa Pematang Gajah melibatkan 25 bidang tanah. Sedangkan di Desa Bertam, prosesnya telah mencapai tahap penilaian untuk 120 bidang tanah yang dimiliki oleh 70 KK.

Saat ini, sedang dilakukan tahap validasi dan pemeriksaan berkas terkait pembebasan lahan tersebut. Terakhir, Desa Pijoan seharusnya telah memulai tahapan penilaian dan validasi sejak bulan April 2023 yang lalu.

Pembangunan tol Jambi-Betung akan dimulai dari Mestong-Bayung Lencir, dengan awal pembangunan di Desa Sungai Landai dan berakhir di Pondok Meja.

Tol Jambi-Betung, yang melewati Desa Sungai Landai, Pondok Meja, Muaro Sebapo, Pematang Gajah, Desa Bertam, dan Desa Pijoan, memiliki implikasi yang besar terhadap pemilik tanah di daerah tersebut.

Pada Desa Sungai Landai, tercatat sebanyak 72 bidang tanah yang dimiliki oleh 67 kepala keluarga yang akan terkena dampak pembangunan tol. Sedangkan di Desa Pondok Meja, terdapat 13 bidang tanah yang dimiliki oleh 10 kepala keluarga yang terdampak.

Baca Juga: Diprediksi Jadi Destinasi Wisata Terpopuler, Terowongan Spektakuler di Tol Jogja - Bawen Segera Dibuka!

Jumlah tanah yang terkena dampak semakin bertambah di Desa Muaro Sebapo, dengan total 251 bidang tanah yang akan terdampak.

Dari jumlah tersebut, 16 bidang tanah merupakan fasilitas publik yang akan terkena dampak pembangunan tol.

Proses pembebasan lahan juga tengah berlangsung di Desa Pematang Gajah, dengan 25 bidang tanah yang terlibat.

Pada tahap ini, terdapat 120 bidang tanah milik 70 kepala keluarga yang sedang dinilai untuk ke tahap validasi dan pemeriksaan berkas terkait pembebasan lahan.

Sementara itu, Desa Pijoan seharusnya sudah memulai tahapan penilaian dan validasi sejak bulan April 2023 yang lalu.

Pembangunan tol Jambi-Betung ini akan dimulai dari Mestong-Bayung Lencir dan melibatkan dua desa, yaitu Desa Sungai Landai dan Pondok Meja.

Desa Sungai Landai menjadi titik awal pembangunan tol, sedangkan Pondok Meja menjadi titik akhir. Proses pembangunan tol ini nantinya akan melintasi enam desa yang telah disebutkan sebelumnya.

Selain itu, perlu adanya koordinasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat terdampak dalam menghadapi dampak sosial dan ekonomi dari pembangunan tol ini.

Upaya komunikasi yang efektif dapat membantu mengatasi masalah dan kekhawatiran yang mungkin timbul dari masyarakat terdampak.

Pembangunan tol Jambi-Betung di enam desa tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas wilayah, serta mendorong pertumbuhan ekonomi di sekitar area tol.

Namun, penting juga untuk memastikan bahwa pembebasan lahan dilakukan dengan adil dan kompensasi yang layak diberikan kepada pemilik tanah yang terdampak.

Proyek ini memiliki dampak yang signifikan bagi masyarakat dan lingkungan di enam desa tersebut.

Oleh karena itu, pihak terkait perlu menjalankan proses pembebasan lahan dengan adil dan memberikan kompensasi yang layak kepada pemilik tanah yang terdampak.

Peta Rute Tol Betung - Jambi: Menghubungkan Sumatera Selatan dan Jambi dengan Kemudahan Akses

Jalan tol Betung - Jambi, yang memiliki panjang sekitar 169 kilometer, akan menjadi jalur penting yang menghubungkan dua kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan, yaitu:

- Kabupaten Banyuasin

- Kabupaten Musi Banyuasin, serta

- kabupaten di Provinsi Jambi, yakni Kabupaten Batanghari.

Dengan adanya jalan tol ini, masyarakat akan mendapatkan akses yang lebih mudah dan cepat antara kawasan tersebut.

Proyek jalan tol ini juga direncanakan akan terhubung dengan jalan tol Kayuagung - Palembang - Betung, yang akan memberikan konektivitas yang lebih luas dan mempercepat pergerakan barang dan orang antara kota-kota tersebut.

Rencananya, proyek jalan tol ini akan rampung pada bulan September 2023, sehingga masyarakat dapat segera menikmati manfaatnya.

Jalan tol Betung - Jambi menjadi proyek strategis yang akan membawa berbagai dampak positif bagi kedua provinsi yang dilaluinya.

Dalam hal transportasi, jalan tol ini akan mengurangi waktu perjalanan antara kota-kota tersebut, sehingga memudahkan mobilitas masyarakat dan meningkatkan konektivitas antar wilayah.

Selain itu, jalan tol ini juga akan membantu mengurangi kepadatan lalu lintas di jalan-jalan utama, terutama saat musim liburan atau perayaan besar.

Selain manfaat transportasi, pembangunan jalan tol ini juga akan berdampak pada sektor ekonomi.

Dengan adanya akses yang lebih baik, perdagangan dan investasi di kedua provinsi tersebut diharapkan akan meningkat.

Perusahaan dapat mengoptimalkan distribusi barang mereka dengan lebih efisien, sehingga meningkatkan daya saing dan memperluas jangkauan pasar.

Tidak hanya itu, pembangunan jalan tol Betung - Jambi juga akan memberikan dampak positif terhadap sektor pariwisata.

Baca Juga: LAMONGAN SIAP MILYARDER! 40 Desa di Lamongan Bakal Terdampak Proyek Jalan Tol Gresik-Tuban, Cek Ganti Rugi?

Provinsi Sumatera Selatan dan Jambi memiliki berbagai potensi wisata yang menarik, seperti keindahan alam, objek wisata sejarah, dan keanekaragaman budaya.

Dengan adanya akses yang mudah dan nyaman, wisatawan dapat dengan lebih lancar mengunjungi tempat-tempat menarik tersebut, yang pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan sektor pariwisata di daerah tersebut.

Dalam hal perlindungan lingkungan, pembangunan jalan tol ini juga telah memperhatikan aspek keberlanjutan.

Upaya mitigasi dan rekayasa lalu lintas yang tepat telah dilakukan untuk mengurangi dampak negatif pada lingkungan sekitar.***

Editor: Siyam

Sumber: PUPR


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x