CilacapUpdate.com - Dalam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan, ada beberapa hal yang dapat mengurangi bahkan menghilangkan pahala puasa.
Salah satunya adalah ghibah atau menggunjing orang lain. Dalam artikel ini akan dijelaskan lebih detail hal yang dapat menghilangkan pahala puasa, termasuk bagaimana ghibah dapat merusak ibadah puasa kita. Simak ulasannya di sini.
Bulan Ramadhan menjadi bulan yang istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia. Keutamaan bulan suci ini membuat seluruh umat Muslim berlomba-lomba dalam mendapatkan pahala. Puasa merupakan salah satu ibadah wajib yang harus dilakukan saat bulan Ramadhan tiba.
Tujuan dari puasa tidak hanya sekadar menahan lapar dan haus, melainkan juga untuk mengendalikan hawa nafsu serta mendekatkan diri kepada Allah SWT. Namun, meskipun puasa adalah ibadah yang mulia, terdapat beberapa tindakan yang dapat mengurangi bahkan menghilangkan pahala puasa, di antaranya adalah ghibah atau menggunjing orang lain.
Baca Juga: Cek Penerima Bansos PKH Tahap 1 dan Sembako BPNT Cair Ramadhan 2023 dengan Mudah di Link Ini
Dalam ajaran Islam, ghibah merupakan perbuatan yang sangat tercela dan diharamkan. Ghibah dilakukan ketika seseorang membicarakan keburukan orang lain tanpa adanya keperluan atau kebaikan yang diperoleh dari pembicaraan tersebut.
Ketika seseorang sedang berpuasa, dan masih melakukan ghibah, maka pahala puasanya akan hilang. Hal ini sebagaimana disampaikan dalam kutipan hadist berikut, "Puasa bukan hanya menahan lapar dan haus saja, tetapi puasa adalah menahan diri dari perkataan yang sia-sia dan rofats" (H.R.Ibnu Khuzaimah).
Selain ghibah, terdapat beberapa hal lain yang dapat mengurangi pahala puasa. Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Berdusta
Berkata dusta atau berbohong merupakan dosa besar dalam ajaran Islam. Hal ini membuat seseorang yang berkata dusta ketika sedang berpuasa, maka nilai pahala puasanya telah hilang. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, "Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta, maka Allah tidak butuh rasa lapar dan haus yang dia tahan" (H.R. Bukhori).
2. Adu domba dan fitnah
Adu domba dan fitnah merupakan tindakan keji yang dilakukan oleh seseorang. Keduanya dapat menimbulkan rasa benci bahkan bisa sampai menimbulkan pertengkaran dari kedua belah pihak.
Tidak hanya mengurangi pahala puasa bagi orang yang mengadu domba dan fitnah, dalam Islam juga diancam tidak akan masuk surga. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW, "Pelaku adu domba tidak akan masuk surga" (H.R. Muslim).
Baca Juga: Mau Dapat Insentif Rp 4,2 Juta? Yuk Daftar Kartu Prakerja 2023 Gelombang 50 Sekarang Juga!
3. Bersumpah palsu
Menyatakan sumpah tapi berbohong dilarang dalam ajaran Islam. Terlebih sumpah dilakukan dengan membawa nama Allah SWT maka perilaku tersebut sudah termasuk dalam dosa besar. Hal ini tentu akan mengurangi bahkan merusak pahala puasa yang ada.
4. Tidak menjaga mata dari syahwat
Puasa di bulan Ramadhan merupakan salah satu ibadah penting dalam agama Islam. Selain menahan lapar dan haus, puasa juga diartikan sebagai upaya menahan hawa nafsu.
Namun, tidak sedikit orang yang gagal menahan hawa nafsunya, terutama dalam hal menjaga pandangan matanya dari syahwat.
Syahwat adalah hasrat atau keinginan seksual yang sangat kuat. Hal ini bisa menjadi ancaman bagi seseorang yang sedang menjalankan ibadah puasa, terutama jika ia tidak mampu menahan diri dari mengumbar syahwatnya.
Baca Juga: SUMBAR Miris! Jumlah Penduduk Miskin di 5 Daerah Provinsi Sumatera Barat Ini Ada Ribuan Jiwa
Jika hal ini terjadi, maka pahala puasa yang seharusnya didapat akan seketika hilang atau berkurang.
Salah satu sumber syahwat adalah pandangan mata. Oleh karena itu, sebagai seorang muslim, sangat penting untuk menjaga pandangan mata agar tidak terjerumus pada syahwat.
Hal ini dapat dilakukan dengan menghindari pandangan yang tidak senonoh atau tidak pantas, terutama saat sedang berada di tempat umum.
Selain itu, menghindari hal-hal yang dapat memicu syahwat juga penting dilakukan. Misalnya, menonton film atau video yang berisi adegan tidak senonoh, mengakses situs porno, atau membaca buku atau majalah yang berisi konten tidak pantas.
Selain itu, hindari juga pandangan yang melihat orang lain dengan pandangan yang tidak senonoh, terutama pada lawan jenis.
5. Memeluk dan mencium suami atau istri
Namun, tidak hanya pandangan mata saja yang bisa memicu syahwat. Sentuhan fisik seperti pelukan dan ciuman juga bisa memicu hawa nafsu.
Memeluk atau mencium pasangan suami atau istri adalah tindakan yang sah dalam Islam, namun tetap harus dijaga batasannya. Ketika sedang berpuasa, sebaiknya hindari pelukan dan ciuman yang dapat memicu hawa nafsu.
Hal ini karena, ketika seseorang sedang berpuasa, tubuhnya mengalami perubahan dan ketidakseimbangan hormon, sehingga lebih mudah tergoda untuk melakukan tindakan yang tidak senonoh. Oleh karena itu, pasangan suami istri harus bisa menahan hingga waktu berbuka telah tiba.
Dalam rangka menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan dengan sempurna, sebagai seorang muslim perlu menghindari hal-hal yang dapat menghilangkan pahala puasa.
Salah satunya adalah ghibah. Namun, tidak hanya ghibah saja yang perlu dihindari, ada enam hal lainnya yang juga dapat mengurangi nilai pahala puasa.
Oleh karena itu, marilah kita berupaya untuk menjaga diri dari perilaku-perilaku yang dapat mengurangi pahala puasa agar ibadah kita diterima di sisi Allah SWT.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kemudahan dan kekuatan kepada kita untuk menjalankan ibadah puasa dengan sepenuh hati. Aamiin.***