Baca Juga: Ijazah Amalan Mbah Moen Zubair: Jangan Sembarangan Meludah, Allah Akan Seretkan Rezeki Kita
Meski di zaman sekarang tidak punya motor itu salah, tapi setidaknya kita mendengar alasan. Makanya dulu di zaman sahabat, zaman Nabi, kadang orang kampung juga didengarkan logikanya, masuk akal. Makanya itulah pentingnya mendengar.
Orang Arab yang paling berkesan bagi saya (Gus Baha) adalah kisahnya Abu Musa Al Asy'ari. Dia membuat satu dalil, mengajari orang supaya mengenal Allah.
Bahwa dunia ini ada yang menciptakan, dia menyusun dalil "alam itu desain yang berubah-ubah tidak konsisten, sesuatu yang tidak konsisten berarti hal yang baru. Hal Yang baru pasti butuh designer (Pencipta)"
Logika itu dirasa sulit. Lalu bagaimana orang kampung menemukan Tuhan? Ketika dia meneliti ke kampung dan bertanya pada orang disana. Bagaimana cara menemukan Tuhan. Orang kampung malah marah.
Dan mengatakan bahwa setiap ada kotoran pasti ada kuda atau unta. Kalau ada kotoran berarti ada yang buang hajat. Setiap jejak kaki, pasti menunjukkan orang telah lewat. Artinya jika ada makhluk (jejak penciptaan) pasti ada yang menciptakan (sebab).
Akhirnya Abu Musa, Abu Mansur, Abul Hasan, semua mengakui, bahwa orang kampung juga cerdas. Ternyata mereka tidak mau punya mobil dan motor, karena harta yang bermanfaat adalah yang melahirkan harta lain.
Jangan justru menghabiskan harta lain. Tapi jangan diikuti, nanti orang Islam tertinggal. Nanti kamu tidak akan maju.
فَأَوْحَيْنَا إِلَيْهِ أَنِ اصْنَعِ الْفُلْكَ بِأَعْيُنِنَا وَوَحْيِنَا فَإِذَا جَاءَ أَمْرُنَا وَفَارَ التَّنُّورُ