Nabi Nuh pun diingatkan Allah. Dia seorang Nabi, tapi mempunyai anak yang tidak beriman, Kan'an. Dari situ jelas. Makanya Nabi Muhammad SAW disebut Nabi yang paling hebat. Hebat ilmunya maupun pengetahuannya. Gen itu memang penting tapi tidak menjamin.
Buktinya Nabi Nuh punya anak Kan'an. Kyai-kyai tidak boleh kepedean dan sombong, Nabi Nuh aja punya anak Kan'an yang kafir. Tapi memungkiri nasab juga tidak bener.
Semua orang tahu, orang baik anak orang baik anak orang baik anak orang baik. Nabi Yusuf putra Nabi Ya'kub, Ya'kub putra Nabi Ishaq, Nabi Ishaq, putra Nabi Ibrahim.
Tapi macet karena Ibrahim anak dari Azar. Makanya bagi yang punya nasab (tidak baik), contohlah Nabi Ibrahim yang menjadi putra Azar.
Bagi yang punya nasab (baik) belajarlah dari Nabi Yusuf. Yusuf bin Ya'kub bin Ishaq bin Ibrahim (putra macet tadi) bin Azar. Itu artinya syariat Nabi saw lebih kaya.
Nasab juga penting. Tapi percaya (hanya) pada nasab juga salah. Karena Allah memberi contoh kekuasaan Allah bermacam-macam. Makanya saya (Gus Baha) benar. Tiap kali ngaji, tidak bosan mengingat-kan dalam surat Ath -Thalaq:
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَمِنَ الْأَرْضِ مِثْلَهُنَّ يَتَنَزَّلُ الْأَمْرُ بَيْنَهُنَّ لِتَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ وَأَنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا
"Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu." (At-Talaq: 12)
Di bagian ini, "... perintah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasannya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu...".