Apakah Shalat Sunnah Dapat di Qadha? Berikut Penjelasannya Dalam Kitab Fathul Muin

20 Oktober 2022, 14:42 WIB
Apakah Shalat Sunnah Dapat di Qadha? Berikut Penjelasannya Dalam Kitab Fathul Muin /Pexels/GabbyK/

CilacapUpdate.com - Qadha merupakan penggantian atau mengganti suatu perbuatan diwaktu yang berbeda yakni waktunya tidak sesuai dengan yang seharusnya.

Sedangkan sholat sunnah merupakan suatu amalan tambahan yang sangat baik untuk dikerjakan, karena dengan amalan sunnah bisa menjadi tambah pahala amal ibadahnya.

Baca Juga: Boleh Nggak Sih Ketika Bersin Membaca Hamdalah Dalam Sholat? Berikut Penjelasannya Dalam Kitab Fathul Mu’in

Orang yang sudah cinta dengan Rasul melaksanakan kesunnahan-kesunnahanya sangatlah terjaga, karena sangat mengharap bisa benar-benar dekat dengan Rasul kelak diakhirat.

Orang yang sudah cinta dengan Rasul apabila salah satu kesunnahan tidak dilaksanakan akan merasa sangat getun dan penuh penyesalan.

Dalam hatinya pengin sangat mengulang waktu atau memutar kembali sang waktu supaya bisa mengerjakanya. Jangan lah heran karena orang yang terbiasa mengerajakan segala sesuatu dan menjadi suatu rutinan hari-hari.

Apabila kok tidak mengerjakanya sekali saja, dalam hatinya akan terasa banget kehilangan dan merasa nyesal.

Lantas bagi orang sudah terbiasa mengerjakan suatu amalan kesunnahan apabila pada suatu ketika tidak mengerjakan entah ada alasan atau tidak apakah boleh mengqodo atau menggantinya?

Baca Juga: Tata Cara Membasuh Jenggot Dalam Wudlu Menurut Kitab Fathul Qorib Al Mujiib

Pertanyaan ini sangat lah biasa namun bagi seorang yang cinta akan sunnah rosul sangatlah penting dan sangat-sangat diharapkan jawabanya.

Hukum dari pada mengqodo kesunnahan-kesunnahan rosul adalah boleh dan sangat dianjurkan, namun husus untuk kesunnahan yang tidak mempunayai sebab,

Kesunnahan yang mempunyai sebab contohnya ialah sholat sunnah gerhana rembulan, sholat gerhana matahar, tahiyyatul masjid, sunnah wudlu lain sebagainya.

Kesunnahan yang tidak ada sebab seperti sholat duha, sholat tahajjud dan lain sebagainya.

Jadi hukum dari pada mengQadha sholat duha atau sholat tahajjud adalah boleh.

Berikut penjelasan diperbolehkannya mengQadha sholat sunnah, dikutip CilacapUpdate.com dalam kitab Fathul Muin karya Ahmad Zainuddin Bin Abdul Aziz Alfannani;

وَيُنْدَبُ قَضَاءُنَفْلٍ مُؤَقَّتٍ اِذَافَاتَ كَالْعِيْدِ وَالرَّوَاتِبِ وَالضُّحَى لاَذِي سَبَبٍ كَكُسُوْفٍ وَتَحِيَّةٍ وَسُنَّةِ وُضُوْءٍ وَمَنْ فَاتَهُ وِرْدُهُ اَيْ مِنَ النَّفْلِ الْمُطْلَقِ  نُدِبَ لَهُ قَضَاؤُهُ وَكَذَاغَيْرُالصَّلاَةِ

Artinya; ‘’Disunnhkan untuk mengkodlai sholat sunnahyang memiliki waktu ketika tidak dilaksanakan seperti sholat hari raya, rowatib, dluha, bukan sholat yang memiliki sebab seperti sholat gerhana, tahiyyatul masjid dan sholat sunnah wudlu. Barang siapa kehilangan waktu untuk melaksankan suatu ibadah yang dibiasakan yakni dari sholat sunnah mutlaq maka disunnahkan untuk mengqodlainya begitu pula hukum selain sholat’’.

Baca Juga: Apakah Wanita Yang Diperkosa Diwajibkan Mandi Besar? Berikut Penjelasannya Dalam Kitab Kasifatussaja

Orang yang mengetahui sunnah-sunnah Rasul dan mau mengerjakanya maka dalam hidupnya akan berisi ibadah semua, jikalau menghayati dan memahaminya dari mau tidur sampai tidur lagi semuanya ada kesunnahan-kesunnahan nabi.

Seperti do’a mau tidur, do’a bangun tidur, do’a mau makan, do’a bepergian, do’a bekerja dan lain sebagainya.

Orang yang mengerjakan sunnah Rasul akan mendapat pahala dan orang yang meninggalkan sunnah rosul tidaklah berdosa namun termasuk orang yang rugi karena menyia-nyiakan kesempatan.

Kesempatan hidup didunia hanya satu kali, juga hidup di dunia hanyalah sebentar, sangatlah rugi apabila dalam hidupnya tidak dihabiskan untuk ibadah.

Baca Juga: Hukum Menangisi Orang Meninggal Dalam kitab Fathul Qorib

Mencari bekal yang sebanyak-banyaknya karena pada haqiqatnya manusia diciptakan untuk ibadah dan tempat tinggal yang sebenarnya buat manusia adalah akhirat.

Kehidupan didunia untuk manusia mungkin hanya 1 (satu) abad atau 2 (dua) abad bahkan kurang dari 1 (satu) abad, sedangkan hidup yang sebenar-benar-benarnya adalah kehidupan setelah dunia, yaitu akhirat dan hidup abadi.

Apabila orang setelah hidup didunia masuk ke syurga maka beruntunglah bisa abadi didalam syurga, dan apabila setelah didunia masuk neraka maka sangat lah rugi abadi didalam neraka.

Mudah-mudahan kita semua tergolong orang yang cinta Rasul dan kelak bisa masuk surganya alloh swt dan bisa bersama rosul abadi amiin.***

Editor: Siyam

Sumber: Fathul Muin

Tags

Terkini

Terpopuler