Habiskan Rp265,5 M, Jembatan Megah Kalimantan Timur Sempat Tidak Bisa Digunakan Karena Hal Ini

- 28 September 2023, 08:22 WIB
Ilustrasi gambar jembatan : Jembatan Megah Kalimantan Timur: Sebuah Perjalanan 4 Tahun yang Mengabadikan Sejarah Gubernur
Ilustrasi gambar jembatan : Jembatan Megah Kalimantan Timur: Sebuah Perjalanan 4 Tahun yang Mengabadikan Sejarah Gubernur /Tangkap layar/pixabay.com/OpenClipart-Vectors

Namun, tak lama setelah itu, pada tahun 1966, Abdoel Moeis Hassan memilih untuk mengakhiri masa jabatannya sebagai gubernur dan bergabung sebagai pegawai di Departemen Dalam Negeri di Jakarta.

Namanya diusulkan untuk diabadikan sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam mengenang para tokoh pemuda dan pergerakan kebangsaan pada masa penjajahan Belanda dan Jepang. Bahkan, nama Abdoel Moeis Hassan diusulkan sebagai salah satu nama Pahlawan Nasional di Indonesia.

Perubahan nama jembatan ini bukanlah hal yang kecil. Ini adalah tindakan yang mengingatkan kita akan pentingnya memelihara sejarah dan menghormati para pejuang kemerdekaan yang telah berjuang keras untuk Indonesia. Sebagai sebuah struktur fisik, jembatan ini adalah simbol koneksi fisik dan kemajuan infrastruktur di Kalimantan Timur. Namun, sebagai Jembatan Abdoel Moeis Hassan, ia juga menjadi pengingat akan perjuangan keras dan semangat perjuangan pahlawan yang telah lama tiada.

Proyek pembangunan jembatan ini dimulai pada tahun 2006, hampir dua dekade yang lalu. Pada saat itu, harapan dan target proyek adalah menyelesaikannya pada tahun 2007. Namun, seperti banyak proyek besar, perjalanan menuju penyelesaian tidak selalu mulus.

Pembangunan jembatan ini mengalami beberapa kendala yang mengakibatkan terhentinya proyek tersebut. Kondisi ini tentu saja mengecewakan banyak orang yang berharap jembatan ini dapat mengatasi masalah kemacetan pada saat Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII di Samarinda, Kalimantan Timur.

Baca Juga: Update Kasus Perundungan Siswa di Cimanggu, Polresta Cilacap Tetapkan 2 Tersangka dan 3 Anak Jadi Saksi

Pada saat PON XVII, jembatan ini tidak dapat digunakan karena pembangunannya yang terbengkalai. Hal ini tentu saja menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi otoritas setempat. Namun, seperti yang sering terjadi dalam proyek-proyek besar, ketekunan dan tekad yang kuat adalah kunci kesuksesan.

Pada tahun 2009, jembatan megah ini akhirnya diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama dengan sejumlah proyek infrastruktur penting lainnya. Sejak saat itu, jembatan ini telah melayani warga Kalimantan Timur selama 14 tahun yang luar biasa.

Salah satu ciri khas dari jembatan ini adalah bentang lingkar baja yang menjadikannya berbeda dari jembatan-jembatan lainnya yang ada di sekitarnya. Kesan megah dari jembatan ini tidak hanya terlihat dari panjangnya yang mencapai hampir 800 meter, tetapi juga dari desainnya yang unik dan kuat.

Jembatan ini bukan hanya sebuah sarana transportasi, tetapi juga sebuah ikon yang mencerminkan kemajuan dan potensi Kalimantan Timur sebagai salah satu provinsi terbesar dan terpenting di Indonesia.

Halaman:

Editor: Muhammad Nasrulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah