Rencana pembangunan LRT pertama di Sumatera Utara pertama kali digaungkan pada tahun 2019, dengan target selesai pada 2020.
Namun, pandemi Covid-19 mengguncang rencana tersebut dan banyak proyek infrastruktur terpaksa tertunda.
Hal ini menyebabkan rencana pembangunan LRT Sumatera Utara juga terhenti. Tantangan pembebasan lahan menjadi hambatan utama, mengingat lahan yang diperlukan untuk proyek ini cukup luas. Namun, berkat pendekatan baru, tantangan ini dapat diatasi.
Pemilihan Lokasi yang Strategis
Salah satu keputusan penting dalam rencana LRT Sumatera Utara adalah pemilihan lokasi. Meskipun sebelumnya terdapat wacana tentang pembangunan LRT di Deli Serdang, akhirnya diputuskan bahwa proyek ini akan diimplementasikan di Medan.
Keputusan ini didasarkan pada padatnya penduduk di ibukota provinsi, yang memerlukan solusi transportasi massal yang efisien. Melalui rencana ini, Medan akan mengalami transformasi signifikan dalam hal mobilitas.
Kolaborasi Pemerintah dan Swasta
Pembiayaan proyek LRT Sumatera Utara merupakan salah satu aspek penting yang harus diatasi. Rencananya, anggaran sebesar Rp13 triliun akan didapatkan melalui skema kerjasama antara pemerintah dan badan usaha.
Diharapkan bahwa investor asing juga akan terlibat dalam pembiayaan proyek ambisius ini. Ini akan membuka peluang baru dalam kerjasama lintas negara dan membawa dampak ekonomi positif.
Baca Juga: Proyek Kereta Bandara di Jawa Timur Telan Anggaran Senilai Rp4,8 Triliun: Apa Kabar Pembangunannya?