Investasi Kripto: Antara Keuntungan, Tantangan dan Dampaknya pada Kejiwaan

15 November 2023, 12:30 WIB
ILUSTRASI - Investasi Kripto: Antara Keuntungan, Tantangan dan Dampak pada Kejiwaan/Tangkap Layar/Freepik.com/Dompet Kripto /

CilacapUpdate.com - Investasi Kripto: Antara Keuntungan, Tantangan dan Dampak pada Kejiwaan. Perkembangan teknologi membawa inovasi di berbagai sektor, terutama di bidang keuangan. Salah satu inovasi yang muncul adalah mata uang kripto atau cryptocurrency.

Meskipun masih kontroversial karena tingginya risiko dan volatilitas, banyak investor yang berani mencoba menginvestasikan uangnya dalam bentuk kripto.

Pada perkembangannya, jumlah mata uang kripto terus bertambah. Hingga November 2022, tercatat sudah ada 9.3581 jenis cryptocurrency yang bisa dijadikan instrumen investasi.

Baca Juga: Menjaga Kesehatan Juga Meningkatkan Kualitas Hidup Melalui Pemahaman Bercinta yang Sehat dan Berdampak Positif

Di antara banyaknya jenis cryptocurrency, sepuluh di antaranya, seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Thether (USDT), BNB, Binance USD (USDC), XRP, Cardano (ADA), dan Dogecoin (DOGE), memiliki market cap terbesar.

Sebagai contoh, pada 12 November 2022, Bitcoin memiliki market cap sebesar US$ 324,52 miliar, sementara Ethereum mencapai US$ 156,34 miliar.

Selain cryptocurrency konvensional, ada juga cryptocurrency berbasis syariah Islam yang dijamin oleh aset emas, seperti Onegram dan X8X (Rizvi & Ali, 2022).

Dilansir dari laman BI, yang ditulis oleh Muhammad Adisurya Pratama, menyebutkan, menurut Meera (2018), cryptocurrency adalah uang digital yang diciptakan dengan teknologi kriptografi canggih. Keamanan catatan transaksi adalah salah satu keunggulan utama dari cryptocurrency.

Kelebihan cryptocurrency meliputi transfer yang cepat dan potensi keuntungan investasi yang besar.

Namun, fluktuasi harga yang tinggi dan penyalahgunaan sebagai alat kejahatan mencuci uang dan pendanaan terorisme menjadi kekurangan utama. Selain itu, cryptocurrency tidak dijamin dengan aset berwujud.

Dari perspektif Islam, cryptocurrency seperti Bitcoin dianggap mengandung unsur judi (maysir) dan ketidakpastian (gharar) (Meera, 2018).

Harganya yang naik turun drastis menjadi contoh nyata, seperti saat Bitcoin mencapai US$ 60.000 per April 2022 dan kemudian turun menjadi US$ 16.864 per 12 November 2022.

Baca Juga: Tidak Menggunakan Doodstream Facebook? Berikut Alternatif Platform Streaming Video yang Viral!

Investasi cryptocurrency memberikan peluang keuntungan tinggi, tetapi juga memiliki risiko yang tinggi. Dalam sekejap, keuntungan bisa berubah menjadi kerugian.

Dalam konteks psikologis, investasi cryptocurrency dapat memunculkan berbagai dampak, termasuk kecanduan dan "fear of missing out" (FOMO).

Banyak media melaporkan masalah mental yang dihadapi investor muda cryptocurrency, termasuk depresi dan bahkan keinginan untuk bunuh diri.

Sebagai contoh, seorang investor kehilangan USS 40.000 atau sekitar 90% dari total investasinya akibat harga stablecoins Luna yang anjlok.

Ada juga yang mengalami kerugian hingga US$ 2,3 juta, berujung pada depresi berat dan niat bunuh diri. Kasus kehilangan aset kripto senilai Rp 4,3 triliun juga menyebabkan depresi berat.

Beberapa ahli kejiwaan menanggapi permasalahan ini. Tim terapis dari New York melaporkan peningkatan permintaan layanan terapi sebesar 40% dari klien global mereka yang mengalami kecanduan kripto.

Secara keseluruhan, kehadiran cryptocurrency menawarkan peluang dan tantangan. Sementara bisa memberikan keuntungan finansial, fluktuasi harga dan dampak psikologisnya juga bisa merugikan.

Oleh karena itu, investasi cryptocurrency membutuhkan kehati-hatian, kesiapan mental, pemahaman akan risiko, dan transaksi melalui platform resmi yang terdaftar secara sah.***

Editor: Muhammad Nasrulloh

Sumber: BI

Tags

Terkini

Terpopuler