Sempat Dikabarkan Melarang, Rusia Mulai Pertimbangkan Izin Penggunaan Uang Kripto, Untuk Pembayaran Apa Saja?

- 28 Mei 2022, 10:07 WIB
Setelah sempat melarang, Rusia saat ini sedang mempertimbangkan untuk mengizinkan mata uang kripto digunakan untuk pembayaran internasional.
Setelah sempat melarang, Rusia saat ini sedang mempertimbangkan untuk mengizinkan mata uang kripto digunakan untuk pembayaran internasional. /Reuters


CilacapUpdate.com - Gagasan menggunakan mata uang digital dalam transaksi sedang dipertimbangkan Rusia.

Setelah sempat melarang, Rusia saat ini sedang mempertimbangkan untuk mengizinkan mata uang kripto digunakan untuk pembayaran internasional.

"Gagasan menggunakan mata uang digital dalam uang digital untuk penyelesaian internasional sedang dibahas secara aktif," kata Ivan Chebeskov, Kepala Departemen Kebijakan Keuangan Kementerian Keuangan Rusia dikutip dari Antara, Jumat 27 Mei 2022.

Baca Juga: Nonton Anime A Couple of Cuckoos Episode 6 Sub Indo HD Terbaru: Berikut Preview, Link dan Jadwal Tayang

Baca Juga: Basarnas Bern Swiss Teruskan Pencarian Putra Ridwan Kamil Emmeril Khan Mumtadz, Hasilnya Seperti Ini

Pejabat Rusia sedang bergulat dengan bagaimana mengatur pasar kripto negara itu dan penggunaan mata uang digital, dengan kementerian keuangan menentang seruan bank sentral untuk larangan total.

Diskusi telah berlangsung selama berbulan-bulan dan meskipun pemerintah mengharapkan mata uang kripto dilegalkan sebagai alat pembayaran cepat atau lambat, belum ada konsensus yang tercapai.

Baca Juga: Turki Berencana Menangani Kripto, Segera Ajukan Proposal Regulasi Kripto Ke Parlemen

Kementerian keuangan sedang membahas penambahan proposal terbaru tentang pembayaran internasional ke versi terbaru dari rancangan undang-undang, surat kabar Vedomosti melaporkan pada Jumat (27/5/2022), mengutip pejabat pemerintah.

Mengizinkan kripto sebagai sarana penyelesaian untuk perdagangan internasional akan membantu melawan dampak sanksi Barat, yang telah melihat akses Rusia ke mekanisme pembayaran lintas batas tradisional "terbatas," kata Chebeskov, demikian dikutip dari Reuters. ***

Editor: Muhammad Nasrulloh

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x