Sebagai wartawan, perwira ini memulai proses mendekati sumber-sumber utama. Interviu dengan tokoh lokal, para penduduk, dan mungkin bahkan anggota kelompok bersenjata menjadi langkah krusial dalam misinya. Setiap kata yang diucapkannya harus hati-hati dan penuh strategi.
Bukan hanya di Papua, Andi juga pernah melakukan hal serupa saat menjalani misi negara di Yaman Timur Tengah.
"Saat itu saya juga nyamar sebagai wartawan, wartawan Metro TV," ujar dia yang menjalankan misi memulangkan WNI yang berada di Yaman saat konflik saudara di negara tersebut.
Andi menceritakan, tidak mudah menjalani penyamaran sebagai wartawan TV, karena dia memerlukan latihan tidak kurang dari dua minggu hanya untuk memegang kamera.
"Saat wawancara dengan pegang kamera goyang (gugup) juga kita. Jadi memang perlu berlatih, saya berlatih sampai dua minggu waktu di Kebon Jeruk (kantor Metro TV) sebelum berangkat ke Yaman," ungkap Andi.
Atas pengalaman penyamarannya sebagai wartawan dalam rangka menjalankan tugas negara tersebut, Andi mengajak awak media di Kabupaten Cilacap untuk berkolaborasi, bersinergi untuk membangun Cilacap yang lebih maju dan bercahaya.
"Tentunya melalui tulisan-tulisan yang disampaikan ke publik atau masyarakat. Karena tulisan (produk media) itu menentukan perubahan juga," kata dia.
Pada kesempatan tersebut, Letkol Inf Andi Yuliazi selaku Dandim 0703/Cilacap, juga menyatakan komitmennya terkait netralitas TNI AD pada Pemilu 2024.
"Karena politik TNI adalah politik negara. Siapapun yang terpilih itu adalah panglima tertinggi kita. Kami siap mengawal demokrasi bersama rekan media, mari sukseskan Pemilu 2024 ini dengan aman, nyaman dan masyarakat mengikuti pesta demokrasi ini dengan suka cita," tutup dia.***