Pada tahun 1919, Nyonya Meneer bersama keluarganya mendirikan sebuah perusahaan jamu yang awalnya dikenal sebagai Jamu Cap Potret Nyonya Meneer di Semarang.
Perusahaan ini memulai perjalanannya sebagai sebuah usaha kecil, tetapi dengan dedikasi, perhatian terhadap kualitas, dan pengembangan produk yang terus menerus, Nyonya Meneer berhasil memperluas pengaruhnya dalam dunia jamu tradisional.
Masa Kejayaan di Tahun 1990-an
Pada tahun 1990-an, PT. Nyonya Meneer mengalami pertumbuhan pesat yang mengubahnya menjadi salah satu pemimpin di industri jamu tradisional Indonesia.
Nama Nyonya Meneer menjadi sangat terkenal dan diakui di seluruh negeri, tidak hanya oleh generasi yang pernah merasakan manfaat jamu-jamu berkualitas tinggi dari perusahaan ini, tetapi juga oleh generasi yang lebih muda.
Baca Juga: Waduk Wonorejo: Mahakarya Jatim yang Menelan Biaya Rp15,9 Miliar dan Pernah Jadi Sarang Teroris
Produk-produk jamu dari PT. Nyonya Meneer bukan hanya sekadar ramuan tradisional. Mereka adalah warisan budaya yang membantu menjaga kesehatan dan kebugaran, serta mendukung pengobatan alternatif yang telah ada selama berabad-abad. Nyonya Meneer berhasil menyatukan tradisi dan inovasi dalam setiap botol jamu yang dihasilkan.
Tetapi seperti pepatah yang mengatakan, "Kesuksesan bukanlah jaminan untuk masa depan." PT. Nyonya Meneer harus menghadapi krisis keuangan yang melumpuhkan perusahaan yang sudah ada selama hampir satu abad ini.
Kejatuhan Besar: Bangkrut dan Pailit
Pada saat yang telah dianggap sebagai puncak kesuksesan dan kejayaan perusahaan, Nyonya Meneer dan PT. Jamu Nyonya Meneer menghadapi tantangan besar yang akhirnya memaksa mereka untuk menyatakan kebangkrutan dan pailit.