Tol Pekanbaru-Dumai Senilai Rp3 Triliun, Jalur Trans Sumatra Diyakini Mampu Menyokong Perekonomian Riau

- 12 November 2023, 15:40 WIB
Ilustrasi : Tol Pekanbaru-Dumai: Jalur Emas Trans Sumatra Diyakini Mampu Menyokong Perekonomian Riau/Tangkap Layar/Tol Padang Pekanbaru
Ilustrasi : Tol Pekanbaru-Dumai: Jalur Emas Trans Sumatra Diyakini Mampu Menyokong Perekonomian Riau/Tangkap Layar/Tol Padang Pekanbaru /

 

CilacapUpdate.com - Pada tahun 2020, sebuah proyek jalan tol di Kota Pekanbaru-Dumai mencuri perhatian dan menjadi bahan pembicaraan di kalangan warganet.

Padahal, pembangunan jalan tol ini telah dimulai pada tahun 2017 dan selesai tiga tahun kemudian, pada 2020. Proyek ini diharapkan dapat menjadi primadona di jaringan Tol Trans Sumatra.

Jalan tol yang menjadi proyek nasional ini adalah Tol Pekanbaru-Dumai, sebuah jalan tol sepanjang 131 kilometer yang menghubungkan Kota Pekanbaru dan Kota Dumai.

Jalan tol ini telah beroperasi sejak tahun 2020 dan telah menjadi pusat perekonomian bagi masyarakat Provinsi Riau. Proyek ini menelan anggaran sebesar Rp3 triliun, menjadikannya salah satu proyek infrastruktur terbesar di wilayah tersebut.

Tol Pekanbaru-Dumai dinilai oleh PT Hutama Karya (Persero) atau HK sebagai salah satu ruas Tol Trans Sumatra yang paling padat lalu lintasnya.

Baca Juga: Mengapa Negara Sering Mengelompokkan Diri Mereka Dalam Blok Regional Dalam Bisnis Internasional

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Tjahjo Purnomo, mengungkapkan bahwa rata-rata lalu lintas harian (LHR) Tol Pekanbaru-Dumai mencapai 16.000 kendaraan.

Tingginya volume kendaraan di jalan tol ini didukung oleh minat tinggi masyarakat Provinsi Riau untuk mempersingkat waktu perjalanan ke tempat kerja dan berlibur saat akhir pekan.

Proyek Tol Pekanbaru-Dumai bahkan memiliki andil sebesar 28,58% dari total LHR jaringan Tol Trans Sumatra hingga Oktober 2023, dengan jumlah kendaraan mencapai 56.000.

Sementara itu, ruas lainnya memiliki tingkat stabilitas yang lebih rendah. Ruas seperti Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung memiliki jumlah kendaraan sekitar 14.000, Ruas Palembang - Indralaya sekitar 8.400, dan Ruas Binjai - Langsa sekitar 8.200.

Menurut sumber dari pu.go.id, ruas Tol Pekanbaru - Bangkinang hanya memiliki sekitar 4.700 kendaraan, Sigli - Banda Aceh sekitar 3.000 kendaraan, dan Tol Bengkulu - Taba Penanjung sekitar 1.500 kendaraan.

Data ini menunjukkan bahwa Tol Pekanbaru-Dumai adalah salah satu jalur utama dalam jaringan Tol Trans Sumatra yang sangat penting.

Tol Pekanbaru-Dumai terdiri dari enam seksi dengan total panjang mencapai 131,5 kilometer. Masing-masing seksi memiliki panjang yang berbeda:

  • Seksi 1 (Pekanbaru - Minas) dengan total panjang 9,5 kilometer.
  • Seksi 2 (Minas - Kandis Selatan) sepanjang 24,1 kilometer.
  • Seksi 3 (Kandis Selatan - Kandis Utara) sepanjang 16,9 kilometer.
  • Seksi 4 (Kandis Utara - Duri Selatan) sepanjang 26,5 kilometer.
  • Seksi 5 (Duri Selatan - Duri Utara) sepanjang 29,45 kilometer.
  • Seksi 6 (Duri Utara - Dumai) sepanjang 25,05 kilometer.

Selain itu, Tol Pekanbaru-Dumai dilengkapi dengan tujuh gerbang tol dan lima pasang atau sepuluh titik Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) atau rest area. TIP Tol Pekanbaru-Dumai dibagi menjadi dua tipe, yaitu Tipe A yang terletak di KM 14,5, KM 45, dan KM 82, serta Tipe B yang terletak di KM 64 dan KM 13 (arah Pekanbaru).

Proyek Tol Pekanbaru-Dumai menjadi penting karena tidak hanya menghubungkan dua kota penting di Provinsi Riau, tetapi juga memainkan peran kunci dalam jaringan Tol Trans Sumatra.

Baca Juga: Point Penting Yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Sumber Daya Manusia Dan Studi Kelayakan Bisnis

Dengan anggaran sebesar Rp3 triliun dan tingkat lalu lintas yang tinggi, proyek ini telah membantu meningkatkan konektivitas antarwilayah dan perekonomian Riau.

Pentingnya Tol Pekanbaru-Dumai dalam Konteks Tol Trans Sumatra

Tol Pekanbaru-Dumai merupakan salah satu ruas penting dalam jaringan Tol Trans Sumatra yang mencakup berbagai ruas jalan tol yang menghubungkan Sumatra dari ujung utara hingga selatan.

Jaringan ini memiliki peran strategis dalam meningkatkan konektivitas antarwilayah, memperlancar arus logistik, dan mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah-wilayah yang dilaluinya.

Dengan panjang jalan tol mencapai 131,5 kilometer, Tol Pekanbaru-Dumai menjadi salah satu ruas terpanjang dalam jaringan Tol Trans Sumatra.

Ruas ini menghubungkan Kota Pekanbaru, ibu kota Provinsi Riau, dengan Kota Dumai, yang merupakan salah satu pelabuhan penting di Sumatra. Konektivitas antara kota-kota ini sangat vital untuk mendukung aktivitas ekonomi dan logistik di wilayah tersebut.

Selain itu, proyek ini juga memiliki implikasi ekonomi yang signifikan. Dengan anggaran sebesar Rp3 triliun yang diinvestasikan dalam proyek ini, banyak pekerjaan lokal diciptakan selama proses pembangunan, dan sektor-sektor terkait seperti jasa transportasi dan perhotelan juga mengalami pertumbuhan.

Baca Juga: Terjebak Judi Online? Berikut Cara Menghentikannya, 5 Langkah Mengatasi Kecanduan Judi Online Sebelum Menyesal

Dengan beroperasinya jalan tol ini, banyak peluang usaha baru muncul, termasuk pusat perbelanjaan, restoran, dan stasiun pengisian bahan bakar.

Tol Pekanbaru-Dumai juga memiliki peran penting dalam mendukung industri perkebunan dan perkebunan kelapa sawit di wilayah Riau.

Provinsi Riau adalah salah satu produsen terbesar kelapa sawit di Indonesia, dan akses yang lebih baik melalui jalan tol ini memungkinkan transportasi yang lebih baik ke depannya.***

 

Editor: Muhammad Nasrulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah