Network
Buat artikel menarik di blog kamu, lalu share di media sosial. Begitu pun sebaliknya. Buat sebuah informasi yang buat orang sedikit penasaran, lalu arahkan ke blog untuk mendapatkan info lengkapnya.
Semakin menarik, produk kamu yang akan dicari oleh pelanggan, bukan sebaliknya.
4. Menggunakan jasa micro-influencer
Memanfaatkan jasa Micro-influencer yang memiliki basis followers 1.000 - 100.000 cocok diajak bekerjasama untuk mempromosikan UMKM atau bisnis yang benar-benar baru dirintis.
Orang-orang yang punya audiens yang loyal terbukti lebih efektif menjangkau target pasar yang kamu inginkan. Terlebih lagi, harga micro-influencer juga lebih terjangkau ketimbang harus bekerja sama dengan public figure yang punya jutaan followers.
Cobalah mulai mencari micro-influencer yang cocok dengan brand dan produk yang kamu pasarkan. Sebagian pemilik akun tersebut akan meminta bayaran dengan jumlah tertentu.
Namun, ada juga yang rela dibayar dengan produk untuk sebuah post di media sosial mereka.
5. Ketahui waktu yang tepat
Kamu pasti akan dihadapkan dengan waktu yang tepat untuk mem-posting sebuah konten. Sayangnya, kamu hanya bisa menebak waktu terbaik di awal penggunaan media sosial.
Setiap waktu bisa memiliki potensi yang sama. Namun, ketahui juga produk yang kamu pasarkan sekaligus pesan yang ingin disampaikan. Ini sama seperti menebak waktu yang tepat untuk orang minum kopi atau tidur di malam hari.
Terlebih lagi, pandemi juga mengubah waktu penggunaan media sosial. Pasalnya, banyak orang yang bekerja di rumah atau tidur lebih malam. Nah, coba buat pengaturan yang tepat supaya konten kamu banyak dilihat.
