Naik 1,1 Persen, Harga Emas ditutup pada 1.818,50 Dolar AS Per Ounce

- 12 Januari 2022, 09:15 WIB
Komoditas emas menjadi yang paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange.
Komoditas emas menjadi yang paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange. /PEXELS/pixabay

CilacapUpdate.com - Komoditas emas menjadi yang paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange.

Di mana harga emas melonjak 19,7 dolar AS atau 1,1 persen dan ditutup pada 1.818,50 dolar AS per ounce.

Sedangkan harga emas berjangka kembali di atas level 1.800 dolar AS, setelah pekan sebelumnya mencatat penurunan mingguan sekitar 1,7 persen, atau terbesar sejak pekan yang berakhir 26 November.

Hari ini Rabu 12 Januari 2022 harga emas tercatat menguat sekitar satu persen pada akhir perdagangan Selasa malam (AS), hal tersebut tidak lain karena dolar tergelincir.

Baca Juga: Setelah Terjun Bebas Sebulan Terakhir, Harga Emas Naik 0,3 Persen di Pasar Spot

Dolar tergelincir setelah kesaksian Ketua Federal Reserve (Fed) AS Jerome Powell di depan Kongres tidak menimbulkan kejutan dalam hal pengetatan moneter, sementara penurunan dalam imbal hasil obligasi juga memberikan dukungan.

Pada sidang konfirmasi untuk masa jabatan empat tahun kedua sebagai Ketua Federal Reserve di Kongres pada Selasa 11 Januari 2022, Jerome Powell dengan jujur ​​​​mengakui bahwa inflasi yang tinggi akan bertahan hingga pertengahan tahun 2022.

Kemudian The Fed akan bertindak jika diperlukan untuk mengendalikan kenaikan harga dan harus menaikkan suku bunga lebih banyak jika inflasi tinggi berlanjut.

Baca Juga: Legenda Ponsel Keyboard QWERTY BlackBerry Resmi Menghentikan Sistem Operasi

Powell mengatakan bahwa bank sentral dapat mendinginkan inflasi tanpa merusak pasar tenaga kerja.

Dia mencatat bahwa para pembuat kebijakan masih memperdebatkan pendekatan untuk mengurangi neraca Fed dan mengatakan inflasi berjalan sangat jauh di atas target dan itu "jalan panjang" untuk apa pun yang dekat dengan kebijakan restriktif.


"Fakta bahwa Powell tidak lebih hawkish dari yang diperkirakan mungkin sedikit meredakan pasar emas," kata Analis Senior Kitco Metals, Jim Wyckoff.

Baca Juga: Pemerintah Pastikan Vaksin Dosis Ketiga Gratis, Presiden Jokowi : Keselamatan Rakyat adalah Yang Utama

Menyusul pernyataan Powell, dolar turun 0,4 persen terhadap sekeranjang mata uang utama pesaingnya, sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan mundur dari tertinggi baru-baru ini.

Emas sering dilihat sebagai lindung nilai terhadap inflasi, tetapi emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, karena meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

"Harga emas naik karena reli imbal hasil obligasi berhenti ketika Ketua Fed Powell mengisyaratkan Fed kemungkinan akan mulai menormalkan kebijakan tahun ini," Analis Pasar Senior OANDA, Ed Moya, menulis dalam sebuah catatan.

Baca Juga: Shiba Inu Hancurkan dominasi Bitcoin, Dogecoin dan Ethereum, Jadi Crypto Paling Populer Tahun 2021

"Semakin lama emas bertahan di atas 1.800 dolar AS, semakin terganggu harga jualnya," dia menambahkan dikutip dari Antara.

Fokus sekarang bergeser ke data indeks harga konsumen (IHK) inti AS yang akan dirilis pada Rabu waktu setempat, yang diperkirakan telah meningkat sebesar 5,4 persen secara tahunan pada Desember dari 4,9 persen di bulan sebelumnya.

Peter Mooses, ahli strategi pasar senior di RJO Futures mengatakan ketidakpastian ekonomi terkait dengan pandemi dan volatilitas di pasar yang lebih luas juga tampaknya membantu aset safe-haven emas.

Baca Juga: Tol Gedebage - Tasikmalaya - Cilacap benilai Rp 56 T akan dimulai tahun 2022

Harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 35 sen atau 1,56 persen, menjadi ditutup pada 22,812 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 39,6 dolar AS atau 4,24 persen, menjadi ditutup pada 973,2 dolar AS per ounce. ***

 

Editor: Muhammad Nasrulloh

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah