CILACAP BAKAL GEGER, Inilah Asal Usul Sejarah Kabupaten Cilacap yang Mulai Dilupakan, Kamu Udah Tau?

11 September 2023, 09:09 WIB
Ilustrasi - CILACAP BAKAL HEBOH, Inilah Asal Usul Sejarah Kabupaten Cilacap yang Mulai Dilupakan, Kamu Udah Tau? /Tangakapan layar/YouTube Vinus TV

CilacapUpdate.com - Simak yuk deretan sejarah asal usul Kabupaten Cilacap Jawa Tengah yang menarik untuk ditelisik bersama guna menambahkan rasa cinta tanah air.

Kabupaten Cilacap adalah salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia.

Kabupaten ini memiliki sejarah yang panjang dan kaya, dengan akar-akar yang merentang dari zaman kerajaan hingga masa penjajahan Belanda.

Sejarah asal usul Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mencakup periode yang panjang dan beragam, mulai dari zaman kerajaan hingga masa penjajahan Belanda.

Kabupaten ini mengalami perkembangan signifikan dalam hal pemerintahan dan budaya sepanjang sejarahnya.

Dengan berbagai bupati yang memimpin, Kabupaten Cilacap terus berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya dan menjadi bagian integral dari sejarah Indonesia yang maju.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sejarah asal usul Kabupaten Cilacap, menggali bagaimana kabupaten ini terbentuk, dan melihat perkembangan penting dalam sejarahnya.

Sejarah Asal Usul Kabupaten Cilacap Jawa Tengah

Dirangkum dari beragam sumber, berikut ini sejarah asal usul Kabupaten Cilacap Jawa Tengah yang penting untuk dicatat oleh generasi muda.

1. Zaman Kerajaan Jawa

Sejarah Kabupaten Cilacap dimulai sejak zaman Kerajaan Jawa, di mana pulau Jawa menjadi pusat peradaban dan kebudayaan yang makmur.

Pada akhir zaman Kerajaan Majapahit (1294-1478), wilayah yang sekarang menjadi Kabupaten Cilacap terbagi menjadi beberapa wilayah kerajaan yang berbeda.

a. Wilayah Ki Gede Ayah dan Ki Ageng Donan

Wilayah ini berada di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit, salah satu kerajaan terbesar di pulau Jawa pada saat itu. Ki Gede Ayah dan Ki Ageng Donan adalah tokoh penting dalam sejarah wilayah ini.

b. Wilayah Kerajaan Nusakambangan dan Adipati Pasir Luhur

Sebagian wilayah Kabupaten Cilacap adalah bagian dari Kerajaan Nusakambangan dan wilayah Adipati Pasir Luhur.

Masing-masing wilayah ini memiliki pengaruhnya sendiri dalam perkembangan wilayah ini.

c. Wilayah Kerajaan Pakuan Pajajaran

Bagian lain dari wilayah ini berada di bawah pengaruh Kerajaan Pakuan Pajajaran.

Kerajaan ini memiliki ciri khas budaya dan kebudayaan yang berbeda, yang juga berdampak pada perkembangan wilayah ini.

Menurut sejarawan Husein Djayadiningrat, Kerajaan Hindu Pakuan Pajajaran jatuh pada tahun 1579 setelah diserang oleh kerajaan Islam Banten dan Cirebon.

Akibatnya, bagian timur Kerajaan Pakuan Pajajaran diserahkan kepada Kerajaan Cirebon, sementara sebelah barat diserahkan kepada Kerajaan Islam Pajang.

Wilayah cikal-bakal Kabupaten Cilacap yang berada di sebelah timur masuk ke dalam wilayah Kerajaan Islam Pajang, sementara sebelah barat masuk ke dalam wilayah Kerajaan Cirebon.

Kemudian, Kerajaan Pajang digantikan oleh Kerajaan Mataram Islam yang didirikan oleh Panembahan Senopati pada tahun 1587-1755.

Akibatnya, wilayah cikal-bakal Kabupaten Cilacap yang sebelumnya berada di bawah kekuasaan Kerajaan Islam Pajang diserahkan kepada Kerajaan Mataram.

Pada tahun 1595, Kerajaan Mataram melakukan ekspansi ke Kabupaten Galuh, yang merupakan bagian dari wilayah Kerajaan Cirebon.

Ini menunjukkan perubahan batas-batas wilayah yang mengikutsertakan sebagian wilayah yang kini menjadi Kabupaten Cilacap.

2. Zaman Penjajahan Belanda

Masa penjajahan Belanda membawa perubahan signifikan dalam organisasi pemerintahan di wilayah Kabupaten Cilacap.

Pada tahun 1839, dibentuk Onder Afdeling Cilacap dengan tujuan untuk meningkatkan pembangunan pelabuhan Cilacap dan memperbaiki pemerintahan daerah di kawasan selatan Banyumas.

Pada tahun 1841, Patenschap Dayeuhluhur dipisahkan dari Kabupaten Banyumas dan dijadikan Afdeling Cilacap dengan ibu kota Cilacap.

Pembentukan ini bertujuan untuk menyederhanakan wilayah kekuasaan Bupati Purwokerto dan Bupati Banyumas yang dinilai terlalu luas.

Akibatnya, wilayah ini diberi status Onder Regentschap Cilacap, yang setara dengan Patih Kepala Daerah Dayeuhluhur.

Kemudian, pada tahun 1856, Gubernur Jenderal Hindia Belanda menyetujui usulan pembentukan Kabupaten Cilacap. Dengan demikian, Onder Regentschap Cilacap ditingkatkan menjadi Regentschap (Kabupaten Cilacap).

Batas-batas wilayah Kabupaten Cilacap pada masa itu mengalami perubahan. Daerah yang sekarang menjadi Kabupaten Cilacap lebih besar daripada wilayah yang dibentuk saat pembentukan Regentschap Cilacap.

Pada tahun 1855, wilayah Distrik Adiraja yang sebelumnya merupakan bagian dari Onder Regentschap Cilacap dipisahkan dan menjadi bagian dari Kabupaten Cilacap.

3. Perkembangan Pemerintahan Kabupaten Cilacap

Setelah Kabupaten Cilacap resmi terbentuk, pemerintahan daerah ini mengalami sejumlah perubahan dan perkembangan. Daftar nama-nama Bupati Cilacap yang telah memimpin kabupaten ini sejak zaman penjajahan Belanda hingga zaman modern adalah sebagai berikut:

  1. R. Tumenggung Tjakra Werdana II (1858-1873): Beliau adalah salah satu tokoh awal yang memimpin Kabupaten Cilacap setelah pembentukannya pada tahun 1856.
  2. R. Tumenggung Tjakra Werdana III (1873-1875): Kelanjutan kepemimpinan dalam tahap awal pembentukan kabupaten ini.
  3. R. Tumenggung Tjakra Werdana IV (1875-1881): Sebagai salah satu bupati awal, beliau terlibat dalam pembangunan dan perkembangan Kabupaten Cilacap.
  4. R.M Adipati Tjakrawerdaya (1882-1927): Masa kepemimpinan yang panjang yang melihat banyak perkembangan dalam pemerintahan kabupaten ini.
  5. R.M Adipati Arya Tjakra Sewaya (1927-1950): Bupati ini memimpin selama lebih dari dua dekade dan menyaksikan perubahan penting dalam sejarah Indonesia.
  6. Raden Mas Soetedjo (1950-1952): Pada masa ini, Indonesia telah merdeka dan mengalami transisi politik yang signifikan.
  7. R. Witono (1952-1954): Periode ini adalah masa-masa awal Republik Indonesia yang baru merdeka.
  8. Raden Mas Kodri (1954-1958): Pembangunan dan pemulihan pascakemerdekaan menjadi fokus utama pada masa ini.
  9. D.A Santoso (1958-1965): Periode ini meliputi tahun-tahun penting dalam sejarah Indonesia, termasuk peristiwa politik nasional yang berdampak besar.
  10. Hadi Soetomo (1965-1968): Masa kepemimpinan ini mencakup tahun-tahun pasca-konflik politik nasional.
  11. HS. Kartabrata (1968-1974): Kabupaten Cilacap terus berkembang dalam bidang ekonomi, sosial, dan infrastruktur pada masa ini.
  12. H. RYK. Moekmin (1974-1979): Masa pemerintahan ini melihat berbagai proyek pembangunan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
  13. Poedjono Pranyoto (1979-1987): Periode ini mencakup tahun-tahun perubahan ekonomi nasional dan perkembangan daerah.
  14. H. Mohamad Supardi (1987-1997): Pemerintahan ini melanjutkan pembangunan dan pembangunan infrastruktur yang penting.
  15. H. Herry Tabri Karta, SH (1997-2002): Masa pemerintahan ini mencakup era reformasi nasional dan perubahan signifikan dalam pemerintahan daerah.
  16. H. Probo Yulastoro, S.Sos, MM, M.Si (2002-2009): Pada masa ini, Kabupaten Cilacap terus berkembang sebagai pusat ekonomi dan perdagangan di Jawa Tengah.
  17. H. Tatto Suwarto Pamuji (2011-sekarang): Bupati terkini yang memimpin Kabupaten Cilacap dalam era modern, yang terus bekerja untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.

Sejak awal berdirinya hingga sekarang, Kabupaten Cilacap telah mengalami berbagai perubahan signifikan dalam hal pemerintahan, ekonomi, sosial, dan budaya.

Baca Juga: Jauhnya 34 KM dari Pusat Kota, Inilah 7 Kecamatan Paling Ujung di Pekalongan yang Terkenal dengan Keindahannya

Sejarah panjang dan kaya kabupaten ini mencerminkan ketekunan penduduknya dalam mengatasi berbagai tantangan dan mencapai kemajuan yang nyata.

Editor: Lutfi Ramadhan

Sumber: Beragam Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler