Mengungkap Misteri Kegagalan Annarto Mall, Garut: dari Impian Mal Terbesar di Priangan Timur Hingga Mangkrak

- 3 November 2023, 19:50 WIB
Ilustrasi Mall - Mengungkap Misteri Kegagalan Annarto Mall, Garut: dari Impian Mal Terbesar di Priangan Timur Hingga Mangkrak /Dok. Freepik.com @dashu83
Ilustrasi Mall - Mengungkap Misteri Kegagalan Annarto Mall, Garut: dari Impian Mal Terbesar di Priangan Timur Hingga Mangkrak /Dok. Freepik.com @dashu83 /

CilacapUpdate.com - Garut, Jawa Barat, dikenal sebagai sebuah kota yang memiliki potensi besar untuk menjadi pusat ekonomi dan pariwisata. Dengan sejumlah pesantren, destinasi alam yang memukau, budaya yang kaya, dan kuliner yang lezat, Garut merupakan kota yang menjanjikan.

Posisinya yang strategis, terletak di jalur utama antara Bandung dan Tasikmalaya, menjadikannya tempat yang ideal untuk investasi bisnis, termasuk pembangunan pusat perbelanjaan modern.

Di tahun 2016, sebuah proyek ambisius dimulai dengan harapan untuk membangun mall terbesar di Priangan Timur, dan inilah cerita tentang Annarto Mall.

Annarto Mall, yang diambil dari nama pemiliknya, H. An-Nur, adalah sebuah proyek besar yang seharusnya menjadi simbol kemajuan Garut.

Baca Juga: 20 Curug Terbaik di Garut, Kumpulan Air Terjun yang Terbukti Mampu Memikat Hati Wisatawan

Namun, sayangnya, mall ini tidak hanya gagal meraih gelar "terbesar," tetapi bahkan tidak pernah benar-benar beroperasi.

Kegagalan ini mengundang tanya-tanya banyak orang, dan salah satu faktor utama penyebabnya adalah pemilik mall yang terjerat kasus pencucian uang.

Mengapa Annarto Mall gagal menjadi pusat perbelanjaan yang sukses, dan apa yang membuat proyek ini terjerat dalam masalah hukum yang serius?

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, mari kita telaah lebih dalam kisah yang mengecewakan ini.

Sebuah Impian Besar

Sejak awal, Annarto Mall dirancang untuk menjadi pusat perbelanjaan yang mengesankan. Dengan luas lahan sekitar 10 hektar dan luas bangunan sekitar 7 hektar, mall ini menjadi salah satu proyek terbesar di Garut.

Terdiri dari tiga lantai, dengan rencana yang ambisius untuk menawarkan berbagai jenis produk, layanan, dan hiburan bagi masyarakat Garut dan sekitarnya.

Lantai pertama mall ini dirancang untuk menampung sekitar 1700 ruko yang menjual berbagai macam produk, mulai dari pakaian hingga aksesoris, elektronik, perabotan rumah tangga, dan lainnya.

Lantai kedua direncanakan menjadi rumah bagi sekitar 100 tenant yang menawarkan kafe, restoran, serta area bermain anak dan taman.

Lantai ketiga, yang seharusnya menjadi daya tarik tersendiri, diisi dengan sebuah bioskop yang memiliki beberapa studio serta swalayan An-Nur.

Proyek ini semula direncanakan untuk diresmikan pada tahun 2017, dan banyak yang berharap Annarto Mall akan menjadi pusat perbelanjaan yang menghidupkan kembali perekonomian kota Garut dan memenuhi kebutuhan hiburan masyarakat setempat.

Pencucian Uang dan Pasal Terjerat

Namun, impian ini tidak berlangsung sesuai rencana. Keberhasilan proyek Annarto Mall tidak hanya tergantung pada perencanaan dan pembangunan fisiknya, tetapi juga pada keberlanjutan pembiayaannya. Ternyata, proyek ini menghadapi masalah serius yang melibatkan pemilik mall, H. An-Nur.

H. An-Nur, yang merupakan seorang pengusaha asal Garut yang juga memiliki jaringan toko swalayan An-Nur, terjerat dalam kasus pencucian uang yang serius.

Tidak hanya menjadi sorotan media, tetapi juga akhirnya harus mendekam di penjara. Kasus ini bukan hanya masalah pribadi, tetapi juga berdampak besar pada kelangsungan proyek Annarto Mall.

Akibat dari kasus pencucian uang yang melibatkan pemiliknya, Annarto Mall mulai mengalami kendala keuangan yang signifikan.

Sumber pendanaan proyek ini terputus, dan tidak ada investor yang bersedia melanjutkan investasinya dalam proyek yang dianggap berisiko ini. Tanpa dana yang cukup untuk mengelola operasional mall, proyek Annarto Mall terpaksa mangkrak.

Mall yang Terbengkalai

Sejak saat itu, mall yang semula dirancang untuk menjadi salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Priangan Timur ini hanya menjadi bangunan besar yang terbengkalai.

Bagian dari bangunan mengalami kerusakan, atap bocor, dan tanpa perawatan yang memadai, mall ini menjadi saksi bisu dari mimpi yang pupus.

Annarto Mall seharusnya menjadi lokasi yang ramai dengan berbagai aktivitas belanja, makan, dan hiburan.

Namun, saat ini, tempat ini hanya menyisakan kesan kesepian dan ketidakpastian. Pengunjung yang seharusnya datang untuk menikmati fasilitas yang direncanakan, sekarang hanya dapat melihat reruntuhan proyek yang menjanjikan.

Dampak pada Masyarakat dan Ekonomi Lokal

Kegagalan Annarto Mall bukan hanya masalah internal atau pribadi. Dampaknya meluas ke masyarakat Garut dan perekonomian lokal.

Proyek ini diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru, meningkatkan pendapatan daerah, dan memberikan pengalaman berbelanja yang lebih bervariasi kepada penduduk setempat.

Namun, dengan kegagalan proyek ini, harapan-harapan tersebut sirna. Banyak warga yang seharusnya mendapatkan pekerjaan di mall ini sekarang terpaksa mencari peluang pekerjaan di tempat lain.

Selain itu, kehadiran sebuah mall besar juga akan membantu menggerakkan roda ekonomi lokal dengan menarik lebih banyak wisatawan dan pengunjung dari luar kota. Tanpa Annarto Mall, potensi ini tidak dapat terealisasi.

Baca Juga: Air Terjun yang Mengagumkan: 20 Tempat Wisata Curug Terbaik Garut untuk Pengalaman yang Mengesankan!

Selain itu, Annarto Mall seharusnya menjadi salah satu sumber pendapatan daerah melalui pajak dan retribusi. Pendapatan tersebut bisa digunakan untuk membiayai proyek-proyek pembangunan daerah, termasuk infrastruktur, pendidikan, dan layanan publik.***

Editor: Achmad Ade Salim Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah