Kenaikan Risiko Kredit
Krisis moneter memperumit profil risiko kredit secara keseluruhan. Dengan kondisi ekonomi yang melemah, banyak perusahaan dan individu mengalami kesulitan dalam membayar utang mereka, mengakibatkan lonjakan risiko kredit bagi bank-bank.
Hal ini berpotensi meningkatkan jumlah kredit bermasalah yang pada akhirnya merugikan stabilitas perbankan.
Baca Juga: Bagaimana Perubahan Pajak di Suatu Negara Dapat Mempengaruhi Berbagai Aspek Perekonomian
Penurunan Nilai Aset
Penurunan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, terutama dolar AS, telah berdampak pada penurunan nilai aset perbankan yang diukur dalam mata uang asing.
Hal ini mengakibatkan penurunan nilai modal perbankan, memperumit kondisi keuangan mereka dan memberi tekanan pada stabilitas sektor perbankan secara keseluruhan.
Kenaikan Suku Bunga
Langkah peningkatan suku bunga SBI oleh Bank Indonesia bertujuan untuk menstabilkan nilai tukar rupiah dan mengendalikan inflasi.
Namun, kebijakan ini juga membebani perbankan dengan beban bunga yang lebih tinggi, mengurangi profitabilitas mereka dan membuat akses terhadap dana yang lebih murah menjadi semakin sulit.