Biasanya Mbak santri seringnya bertugas di dapur untuk sekedar masak dan bersih-bersih dapur, sedangkan kang santri sering bertugas pesantren. Terkadang malah menjadi sopir kyai.
Karena sering berinteraksi di ndalam kyai, tegur sapa, dan bercanda dalam batasan, disinilah yang sering muncul benih asmara. Terlebih ketika satu sama lain cocok dan mendapatkan izin kyai, tak perlu menunggu waktu yang lama mereka akhirnya dapat menikah.
4. Dijodohkan kyai
Dijodohkan kyai, Kalau dijodohkan dengan orang yang fisiknya mungkin kurang cakep ataupun mungkin kurang terlihat cantik, yang mereka harapkan adalah sebuah berkah dari doa dan restu sang guru. Namun, ketika kyai memberikan pasangan sesuai dengan impian, itu ibarat dapat durian runtuh.
Tidak jarang, ketika sang santri yang merasakan kiamat saat dijodohkan kyainya. Ketika seorang yang dijodohkan tersebut sudah mempunyai pujaan hati. Hal seperti ini yang menjadi dilema antara harus taat dengan seorang kyai atau taat dengan janji cinta.
Demikianlah 4 kisah perjodohan yang sering muncul di kalangan santri.***