CilacapUpdate.com - Kita sering dengar nama Ki Ageng Selo dalam buku sejarah, beliau adalah cicit dari Brawijaya terakhir. Beliau terkenal dengan kecerdasan dan kesaktiannya, berikut pedoman hidup bahagia “Pepali Ki Ageng Selo”.
Kata Pepali diartikan sebagai “Pantangan ” atau “Larangan ”. Sedangkan menurut Tardjan Hadidjaya diartikan “Pakem ” atau pedoman hidup. Namun menurut Seotardi Soeryahoedoyo, beliau mengartikan pepali adalah ajaran, petunjuk, dan aturan.
Dari banyaknya yang mengenal Ki Ageng Selo lewat sejarah dari buku, namun masih sedikit yang tau tentang Pepali Ki Ageng Selo yang menunjukan hidup bahagia dan makmur.
Baca Juga: Keterangan Saksi Selalu Berubah, Berikut Ini Kejanggalan Kematian Artis Thailand Tangmo Nida
Sebagaimana dikutip CilacapUpdate.com dari berbagi sumber. Berikut Pepali Ki Ageng Selo untuk menjadi pedoman hidup bahagia.
Pertama, Sebagai manusia hendaknya jangan tinggi hati, jangan sombong, jangan usil, jangan serakah dan jangan panjang tangan.
Kedua, Sebagai manusia itu mencari bagusnya. Tetapi ingatlah bahwa bagus itu bukan karena harta benda, bukan karena pakaian, bukan karena rupa.
Ketiga, Sebagai manusia jangan mendewakan harta, jangan memuja pakaian indah, jangan pula mendewa-dewakan kepandaian atau ilmu sendiri.
Baca Juga: Traffic Toko Rendah? Berikut Tips Strategi SEO di Marketplace untuk Mendongkrak Pengunjung
Keempat, Sebagai manusia janganlah berbuat seperti terhadap binatang piaraan, kerbau, sapi dan ayam. Janganlah menggurui orang lain, tunjukkanlah akan baiknya atau bagaimana mestinya sebelum orang berbuat salah.
Kelima, Sebagai manusia janganlah berbuat sembrono serba tergesa-gesa. Hidup ini banyak artinya, pertama-tama orang harus memperhatikan akan bahaya.
Keenam, Sebagai manusia hendaklah suka berguru dan tahu malu. Ada dua macam malu, yakni malu terhadap Tuhan dan malu terhadap sesama manusia, maka berhati-hatilah, janganlah kau tercela.
Ketujuh, Sebagai manusia janganlah berbuat jahat karena akan menemui kejahatan pula, barang siapa menanam kebaikan akan memperoleh kebaikan pula, bahkan sampai kepada keturunannya.
Kedelapan, Sebagai manusia jangan suka gegabah, jangan suka bertengkar, janganlah sewenang-wenang, jangan mengagungkan ilmu sendiri, jangan bertabiat rendah, jangan sombong dan usil, jangan pula suka sembrono, sebab yang demikian ini mendatangkan bencana.
Kesembilan, Sebagai manusia apabila terhadap orang berendah hati, hendaklah engkau segan padanya, sebab dia itu bertuah. Orang yg bertabiat demikian, hendaklah kau sayangi untuk diambil restunya, sebab dia itu memberkati.
Demikian antara lain Pepali Ki Ageng Selo yang terdapat dalam serat Chentini yang diturunkan kembali oleh Tardjan Hadidjaja. Semoga bermanfaat.***