UPDATE! LPSK dan Komnas HAM Kompak, Gas Air Mata Sebabkan Kematian Massal Kanjuruhan Malang

- 13 Oktober 2022, 17:20 WIB
LPSK dan Komnas HAM kompak satu suara, jika gas air mata sebabkan kematian massal pada Tragedi Kanjuruhan Malang pada Sabtu 1 Oktober 2022 lalu.
LPSK dan Komnas HAM kompak satu suara, jika gas air mata sebabkan kematian massal pada Tragedi Kanjuruhan Malang pada Sabtu 1 Oktober 2022 lalu. /Antara

Baca Juga: SMS Promosi Pinjol Sering Bikin Resah! Ini Cara Mudah Menghapus Data Pribadi Dari Aplikasi Pinjaman Online

Saat membahas fasilitas stadion, Hasto mengatakan bahwa meskipun pintu keluar stadion terbuka, namun tidak mumpuni sebagai jalur bagi penonton atau massa yang berjumlah besar untuk keluar dari stadion pada waktu yang bersamaan.

“Lebar 2 daun pintu berukuran 1,4 meter dikurangi 5 cm tiang tengah di antara daun pintu,” ucapnya.

Selain itu, Hasto juga mengungkapkan bahwa tidak adanya jalur evakuasi dan sensor asap di dalam stadion.

Terkait pelaksanaan pengamanan, LPSK menyimpulkan bahwa rencana pengamanan yang telah dibuat oleh Polres Kabupaten Malang tidak sepenuhnya terimplementasi dalam praktik di lapangan.

Baca Juga: 25 Pelaku Penyalahgunaan Narkoba di Cilacap Ditangkap, 56 gram Sabu dan Ratusan Pil Ekstasi Diamankan Polresta

“Kedua, tidak ada satu pun petugas yang berjaga pada setiap pintu saat pertandingan usai. Penumpukan suporter di depan pintu keluar seharusnya terpantau oleh CCTV, namun tidak diikuti dengan upaya membuka pintu secara keseluruhan,” ucap Hasto.

Apabila ada petugas yang berjaga di setiap pintu, Hasto meyakini penonton yang ada di dalam stadion bisa segera dievakuasi atau mengevakuasi diri ketika terjadi penembakan gas air mata.

Satu hari sebelumnya, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa penembakan gas air mata menjadi pemicu jatuhnya banyak korban, baik korban luka maupun meninggal dunia dalam peristiwa kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu, 1 Oktober 2022.

"Kami, sampai detik ini, menyatakan pemicu jatuhnya banyak korban adalah gas air mata," ujar anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Choirul Anam dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.

Halaman:

Editor: Muhammad Nasrulloh

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah