Bandara Ahmad Yani: Transformasi dari Pangkalan Udara TNI AD ke Bandara Internasional Terapung

24 September 2023, 07:24 WIB
Tangkapan layar, Bandara Ahmad Yani Semarang : /Instagram @ilhamramdana/

 

CilacapUpdate.com - Jawa Tengah memiliki satu bandara yang unik, terletak di atas rawa air payau. Bandara ini dikenal sebagai bandara terapung pertama di Indonesia, meskipun banyak yang mengira lokasinya berada di Solo. Sebenarnya, bandara yang dimaksud adalah Bandara Ahmad Yani, yang terletak di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Bandara Ahmad Yani telah mengalami perubahan besar dalam beberapa tahun terakhir. Dengan renovasi yang selesai pada tahun 2018, bandara ini sekarang sembilan kali lebih besar dari sebelumnya, dengan terminal seluas 58.000 m2 dan enam lift modern.

Tapi fasilitasnya tidak berhenti di situ. Selain terminal yang mewah, Bandara Ahmad Yani juga menawarkan toko suvenir, beragam gerai makanan, layanan taksi, penyewaan mobil, BRT Trans Semarang, hotel, layanan pemesanan perjalanan, bank, dan money changer.

Baca Juga: Sampang Torehkan Sejarah! Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) Tinggi di Jawa Timur 2023

Dengan kapasitas untuk menampung hingga 7 juta penumpang setiap tahun atau sekitar 19 ribu penumpang setiap harinya, Bandara Ahmad Yani adalah salah satu bandara tersibuk di Jawa Tengah.

Tapi yang mungkin tidak banyak diketahui adalah akar sejarah bandara ini dengan TNI AD (Angkatan Darat) Indonesia. Dulu, bandara ini adalah pangkalan udara TNI Angkatan Darat dan dinamai sesuai dengan salah satu pahlawan revolusi Indonesia, Jenderal TNI (Anumentra) Ahmad Yani.

Perubahan status menjadi Bandara Ahmad Yani adalah hasil kebijakan bersama Panglima Angkatan Udara, Menteri Perhubungan, dan Menteri Angkatan Darat pada tanggal 31 Agustus 1966.

Sejak saat itu, bandara ini telah mengalami transformasi luar biasa, dari pangkalan udara militer yang bersejarah menjadi bandara internasional modern yang mengapung di atas rawa air payau.

Perjalanan Bandara Ahmad Yani adalah kisah yang memukau, dan transformasinya memberikan dampak positif bagi masyarakat Jawa Tengah dan pariwisata di wilayah tersebut.

Baca Juga: Sorotan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK), Batu Menawarkan Upah Terbaik di Jawa Timur 2023

Bandara Ahmad Yani telah menjalani transformasi luar biasa dalam beberapa tahun terakhir. Dengan renovasi besar-besaran yang selesai pada tahun 2018, bandara ini kini menjadi sembilan kali lebih luas daripada versi sebelumnya.

Tak hanya itu, bandara ini juga memiliki terminal seluas 58.000 m2 dan dilengkapi dengan enam lift modern.

Namun, fasilitas yang disediakan oleh Bandara Ahmad Yani tidak berhenti di situ. Selain terminal yang mewah, bandara ini juga menawarkan berbagai fasilitas lain, termasuk toko cinderamata, gerai makanan, layanan taksi, penyewaan mobil, BRT Trans Semarang, hotel, layanan pemesanan perjalanan, bank, serta money changer.

Dengan kapasitas menampung hingga 7 juta penumpang setiap tahun atau sekitar 19 ribu penumpang setiap harinya, Bandara Ahmad Yani adalah salah satu bandara tersibuk di Jawa Tengah.

Namun, apa yang mungkin tidak diketahui banyak orang adalah bahwa Bandara Ahmad Yani memiliki akar yang dalam dengan TNI AD (Angkatan Darat) Indonesia.

Dahulu, bandara ini adalah pangkalan udara TNI Angkatan Darat dan bahkan dinamai sesuai dengan salah satu nama pahlawan revolusi Indonesia, yaitu Jenderal TNI (Anumentra) Ahmad Yani.

Baca Juga: Pekerja Di Sumenep Bahagia! Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) 2023 Menawarkan Gaji Maksimal

Perubahan status pelabuhan udara Kalibanteng menjadi Bandara Ahmad Yani adalah hasil dari kebijakan dan Surat Keputusan Bersama Panglima Angkatan Udara, Menteri Perhubungan, dan Menteri Angkatan Darat.

Sejarah bandara ini lebih lanjut terungkap melalui informasi yang dikutip dari laman resmi achmadyani-airport.com. Pada tanggal 31 Agustus 1966, status Pangkalan Udara AD diubah menjadi Pangkalan Udara Bersama Kalibanteng Semarang.

Namun, karena meningkatnya jumlah penerbangan sipil, pengelolaan bandara ini kemudian diserahkan kepada PT Angkasa Pura I (Persero) dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada penumpang. Seiring berjalannya waktu dan perkembangan arus global, bandara ini akhirnya menjadi sebuah bandara internasional yang penting di Jawa Tengah.

Dari pangkalan udara militer yang bersejarah hingga bandara internasional modern yang terapung di atas rawa air payau, perjalanan Bandara Ahmad Yani adalah kisah yang memukau. Berikut adalah detail lebih lanjut tentang perjalanan bandara ini, serta dampak positifnya bagi masyarakat Jawa Tengah dan pariwisata di daerah tersebut.

Bandara Ahmad Yani: Sebuah Transformasi yang Mengagumkan

Bandara Ahmad Yani telah melalui perjalanan yang luar biasa selama beberapa dekade terakhir. Dibangun awalnya sebagai pangkalan udara militer TNI AD, bandara ini berfungsi untuk mendukung kepentingan pertahanan nasional Indonesia.

Baca Juga: Jembatan Achmad Amins: 6 Tahun Beroperasi, 1.428 Meter yang Mengabadikan Sejarah Mantan Walikota Samarinda

Bahkan nama bandara ini, Ahmad Yani, diambil dari salah satu tokoh pahlawan Indonesia yang berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan.

Namun, seiring berjalannya waktu, peran bandara ini mengalami perubahan signifikan. Pada tahun 1966, statusnya diubah menjadi Pangkalan Udara Bersama Kalibanteng Semarang, menandai awal dari transformasi bandara ini menuju arah yang lebih sipil.

Peran PT Angkasa Pura I (Persero)

Pergeseran besar terjadi ketika pengelolaan bandara ini diserahkan kepada PT Angkasa Pura I (Persero). Langkah ini diambil untuk meningkatkan pelayanan kepada penumpang sipil dan mendukung pertumbuhan lalu lintas udara di daerah tersebut.

Keputusan ini terbukti bijaksana, mengingat semakin banyaknya orang yang memilih untuk bepergian dengan pesawat terbang.

Renovasi besar-besaran yang selesai pada tahun 2018 adalah tonggak penting dalam sejarah bandara ini. Dalam waktu lima tahun, Bandara Ahmad Yani telah diperbesar hingga sembilan kali lebih luas daripada sebelumnya. Ini memberikan lebih banyak ruang bagi penumpang untuk bergerak dengan nyaman dan memberikan pengalaman yang lebih baik secara keseluruhan.

Fasilitas Modern untuk Kenyamanan Penumpang

Selain ekspansi fisik, Bandara Ahmad Yani juga menyediakan berbagai fasilitas modern. Terminal seluas 58.000 m2 adalah pusat aktivitas utama bagi penumpang yang tiba dan berangkat.

Baca Juga: Kreasi Kuliner Terbaru: Resep Tumis Sapi Kemangi yang Menggugah Selera, Intip Bahan Dasar Disini!

Terminal ini dilengkapi dengan enam lift yang memudahkan akses untuk semua penumpang, termasuk mereka yang memerlukan bantuan khusus.

Namun, fasilitas bandara tidak terbatas pada terminal. Ada banyak layanan tambahan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan penumpang. Toko cinderamata memungkinkan penumpang untuk membeli suvenir atau hadiah untuk keluarga dan teman.

Gerai makanan menyediakan berbagai pilihan kuliner untuk memuaskan selera penumpang yang beragam.

Layanan taksi dan penyewaan mobil memudahkan penumpang untuk mencapai tujuan akhir mereka setelah mendarat. BRT Trans Semarang, sistem transportasi massal yang efisien, juga tersedia untuk menghubungkan bandara dengan berbagai titik di kota Semarang.

Pelayanan Perjalanan yang Lengkap

Bagi mereka yang perlu mengatur perjalanan lebih lanjut setelah tiba di Bandara Ahmad Yani, berbagai layanan perjalanan juga tersedia. Penumpang dapat dengan mudah memesan hotel mereka, mengatur perjalanan.***

 

Editor: Muhammad Nasrulloh

Tags

Terkini

Terpopuler