CilacapUpdate.com- Pernah Dipimpin Raden Patah hingga Pati Unus, Simak Daftar Nama Raja dan Bupati Demak dari Masa Kesultanan! Kabupaten Demak merupakan Kabupaten yang berada di wilayah pantura Jawa Tengah dan dilalui jalur nasional sehingga letaknya cukup strategis karena banyak dilalui kendaraan dari berbagai arah.
Selain itu kabupaten ini juga cukup populer karena kabupaten tersebut banyak peninggalan peninggalan sejarah yang sampai saat masih banyak dikunjungi oleh umat islam.
Peninggalan peninggalan sejarah tersebut diantaranya adalah Masjid Agung Demak, musium peninggalan Kerajaan kerajaan Islam, makam raja raja islam yang sampai saat ini masih di ziarahi oleh banyak kalangan umat islam dari berbagai wilayah.
Selain itu kabupaten Demak juga dikenal dengan sebutan Kota wali karena dulunya banyak para wali yang lahir di kabupaten tersebut dan peninggalan peninggalan nya sampai saat masih dijaga dan dilestarikan.
Kabupaten Demak memiliki luas wilayah sebesar 900,12 KM dan terbagi menjadi 14 Kecamatan, 6 Kelurahan, dan 243 Desa dengan rincian sebagai berikut :
1. Kecamatan Bonang : 21 Desa
2. Kecamatan Demak : 13 Desa dan 6 Kelurahan
3. Kecamatan Dempet : 16 Desa
4. Kecamatan Gajah : 18 Desa
5. Kecamatan Guntur : 20 Desa
6. Kecamatan Karanganyar : 17 Desa
7. Kecamatan karangawen : 12 Desa
8. Kecamatan Karangtengah : 17 Desa
9. Kecamatan Kebonagung : 14 Desa
Baca Juga: 41 Nama Bupati Semarang dari Abad 16 hingga Kini, Nomor 37 Pernah Terjerat Kasus Korupsi Buku SD-MI!
10. Kecamatan Mijen : 15 Desa
11. Kecamatan Mranggen : 19 Desa
12. Kecamatan Sayung : 20 Desa
13. Kecamatan Wedung : 20 Desa
14. Kecamatan Wonosalam : 21 Desa
Kabupaten Demak diapit oleh beberapa kabupaten di sekitar nya yang masih masuk wilayah Provinsi Jawa Tengah bagian utara (pantura). Adapun batas batanya adalah sebagai berikut :
- Sebelah Utara : Kabupaten Jepara
- Sebelah Timur : Kabupaten Kudus
- Sebelah selatan : Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Semarang
- Sebelah barat : Kota Semarang dan Laut Jawa
Kondisi udara Kabupaten Demak beriklim tropis dan kondisi tanahnya berupa sebagian besar berupa dataran rendah, dan sebagian yang lain berupa pegunungan. Sehingga wilayah Kabupaten Demak bisa dikategorikan termasuk daerah dataran rendah.
Jumlah penduduk Kabupaten Demak berdasarkan sensus penduduk tahun 2022 mencapai 1.207.334 jiwa. Mata pencaharian penduduknya cukup bervariasi mulai dari petani, nelayan, buruh, pedagang, swasta, TNI/POLRI, PNS, dan berbagai profesi lainnya.
Dalam sejarahnya, Kabupaten Demak secara resmi berdiri pada 1801 yang saat ini masih dibawah kendali pemerintahan Belanda. Namun sebelum kabupaten Demak diresmikan, sebelum nya Demak adalah sebuah Kerajaan yang otonom/mandiri.
Secara resmi kerajaan Demak berdiri pada tahun 1478 yang saat itu di pelopori oleh salah satu waliyullah yaitu Sunan Ampel yang merupakan guru dari Kerajaan Demak yang pertama. Kerajaan Demak yang pertama merupakan putra keturunan raja majapahit yang terakhir (sultan Hadiwijaya) yaitu raden fattah.
Sebagaimana dikutip dari demak.go.id, berikut ini adalah nama nama raja Demak dan juga nama nama Bupati Demak dari masa ke masa.
Masa Kesultanan Demak
1. Raden Patah (1478-1518)
2. Pati Unus (1518-1521)
3. Trenggana (1521-1546)
4. Sunan Prawoto (1546-1568)
Keterangan : pada tahun 1548-1568 adalah masa perebutan kekuasaan antara kerabat kerajaan setelah wafatnya penguasa terakhir Demak, yaitu Sultan Trenggana
Masa Kesultanan Pajang
5. Hadiwijaya (1568-1583)
Keterangan : masa transisi dipindah ke Pajang
6. Hadipati Haryo Panggiri (1583-1586)
7. Pangeran Benawa (1586-1587)
Masa Kesultanan Mataram
8. Tumenggung Wironegoro (1587-1606)
9. Hadipati Haryo Nagoro (1606-1613)
10. Ki Ageng Batang (1613-1616)
11. Ki Ageng Gombong (1616-1617)
12. (1617-1621)
Keterangan : pada tahun 1617 sampai 1621 Situasi sedang tidak stabil/masa penjajahan
13.Ki Ageng Seda Laren (1621-1646)
14. (1646-1649)
Keterangan : pada tahun 1646-1649 Situasi sedang tidak stabil/masa penjajahan
15. Hadipati Mangkuprojo (1649-1701)
16. Hadipati Tumenggung Padmanagara (1701-1734)
Keterangan : pada tahun 1701-1734 situasi tidak stabil karena Belanda ikut campur tangan di pemerintahan (menguasai pemerintahan)
Masa pemerintahan Hindia Belanda
17. Hadipati Wiryokusumo/ Panembahan Krapyak (1734-1757)
18. Hadipati Somodiningrat Kaloran (1757-1760)
19. Ki Ageng Bogor (1760-1763)
20. (1763-1772)
Keterangan : pada tahun 1863-1772 terjadi kekosongan kekuasaan
21. Ki Ageng Kaliwungu (1772-1776)
22. Haryo Nagoro/R. Brotokusumo (1776-1781)
23. Hadipati Wiryo Hadinegoro (1781-1801)
24. Pangeran Cokro Negoro (1801-1845)
Keterangan : pada masa pangeran Cokro negoro mulai membangun pendopo Kabupaten yang kemudian diresmikan menjadi Kabupaten Demak
25. K. P. Aryo Condronegoro IV (1845-1864)
26. K. P. Aryo Poerbodiningrat (1864-1881)
27. K. P. Haryodiningrat/ Suryodiningrat (1881-1901)
28. (1901-1918) pada tahun 1901-1918) terjadi kekosongan kekuasaan
29. K. R. T. Cokro Hamijoyo (1918-1923)
30. K. R. T. Sosro Hadiwijoyo (1923-1936)
31. R. Iskandar Tirto Kusumo (1936-1942)
32. R. Soepangat (1942-1945)
Masa Pemerintahan Republik Indonesia
33. R. Haryo Joyo Sudarmo (1945-1948)
34. K. R. T. Rawuh Rekso Hadiprojo (1948-1949)
35. R. Soekirdjo (1949-1953)
36. R. Soekandar (1953-1957)
37. R. Sidoel Karta Atmojo (1957-1958)
38. R. Indriyo Yatmopranoto (1958-1966)
39. Doemami, SH. (1966-1972)
40. Drs. Moch. Adnan Widodo (1972-1973)
41. Drs. Winarno Surya Adi Subraya (1978-1984)
42. Drs. H. Soedomo (1978-1984)
43. Kol. E. Sumartha (1984-1985)
44. Drs. Waluyo Cokrodarmanto (1985-1986)
45. Kol. H. Soekarlan (1986-1996)
46. Kol. H. Djoko Widji Suwito, SIP.(1996-2001)
47. Dra. Hj. Endang Setyaningdyah, MSi.(2001-2006)
48.Drs. H. Tafta Zaini, MM. (2006-2012)
49. Drs. H. Dachirin Said, M.Si (2012-2016)
50. H. M Natsir (2016-2021)
51.dr. Hj. Eisti'anah, S.E. (2021-sekarang)
Demikian daftar nama nama raja Demak saat Demak masih menjadi Kerajaan dan nama nama bupati Demak saat Demak diresmikan menjadi Kabupaten.***