Network
CilacapUpdate.com - Kabar baik bagi keluarga penerima manfaat (KPM) yang menunggu pencairan bansos di awal tahun 2024 ini.
Pemerintah sebelumnya sudah menjanjikan bahwa bansos reguler pemerintah akan cair lagi di tahun 2024.
Namun, informasi terbaru menyebutkan jika beberapa KPM sudah mendapatkan pencairan bansos Rp 400 ribu sejak 19 Januari 2024.
Bahkan mereka yang belum dapat, akan mendapatkan jenis bansos tambahan Rp 400 ribu ini minggu depan.
Bansos Rp 400 ribu yang cair minggu ini dan minggu depan bukan merupakan bansos Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tahap 1 tahun 2024.
Jadwal pencairan BPNT tahap pertama dimulai bulan Januari hingga Februari 2024 melalui KKS merah putih.
KPM yang terdaftar sebagai penerima manfaat BPNT berhak menerima bansos Rp 200.000 per bulan.
Dalam satu kali pencairan akan menerima 400.000 melalui rekening KKS merah putih.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, status pada akun SIKS-NG sudah muncul untuk jadwal pencairan di berbagai wilayah.
Hanya saja untuk SP2D belum diterbitkan oleh pemerintah.
Kuat dugaan bansos Rp 400 ribu yang cair minggu ini dan minggu depan adalah bansos Bantuan Langsung Tunai (BLT) El Nino alokasi akhir tahun lalu yang belum dicairkan 100 persen kepada KPM.
Pemerintah memberikan BLT El Nino kepada 18,8 juta KPM yang terdampak kekeringan akibat musim kemarau berkepanjangan.
Setiap KPM akan mendapatkan bantuan sebesar Rp 400 ribu.
BLT El Nino pertama kali dicairkan pada bulan Desember 2023 lalu. Namun, masih ada beberapa KPM yang belum menerima bantuan tersebut.
Pemerintah berencana untuk mencairkan BLT El Nino tahap kedua pada bulan Januari 2024.
Namun, pencairan tahap kedua ini tidak dilakukan secara serentak di seluruh wilayah.
Di beberapa wilayah, pencairan BLT El Nino tahap kedua sudah dimulai sejak minggu ini.
KPM yang belum menerima bantuan dapat mengecek status pencairan di akun SIKS-NG.
Bantuan sosial merupakan salah satu upaya pemerintah untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
Dengan adanya bansos, diharapkan dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19 dan kekeringan akibat musim kemarau berkepanjangan.***
