Pada kesempatan yang sama, General Manager PT. Solusi Bangun Indonesia, Tbk (SBI) Pabrik Cilacap, Istifaul Amin, menjelaskan bahwa pihaknya telah berkontribusi dengan volume pekerjaan sebanyak 118 meter kubik. Volume ini setara dengan peningkatan jalan sepanjang 300 meter, dengan lebar 3 meter dan tinggi 15 cm.
Istifaul juga mengingatkan pentingnya waktu perawatan atau curing time selama sekitar 21 hari. Ia meminta agar jalan tersebut dijaga agar tidak digunakan terlebih dahulu agar dapat memiliki ketahanan yang lebih lama.
”Jangan lupa, ada waktu untuk curing time (perawatan) sekitar 21 hari. Tolong dijaga agar tidak dipakai dulu agar dapat tahan lama,” terang Istifaul.
Kepala Desa Kalisabuk, Ripan, mengaku sangat bahagia karena aspirasi warga desa selama bertahun-tahun akhirnya terwujud. Pemerintah Desa Kalisabuk sebelumnya telah mengalokasikan dana untuk perbaikan jalan Kamboja sejak tahun 2020, namun anggaran tersebut dialihkan fokusnya karena adanya pandemi Covid-19.
Ripan menjelaskan bahwa perbaikan jalan desa merupakan salah satu tugas yang menjadi kewenangan pemerintah desa, dan ia sangat berterima kasih atas dukungan dari pihak-pihak terkait sehingga proyek ini dapat terealisasi.
Baca Juga: Bencana Kekeringan Mengintai! 105 Desa di Cilacap Terancam, BPBD Siapkan Langkah Taktis
”Kami sangat berbahagia karena apapun bentuknya insya Allah (perbaikan jalan) selesai. Ini bagian dari tugas kami, karena jalan desa adalah wewenang pemerintah desa,” jelas Ripan.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, juga merespons aduan masyarakat terkait kerusakan Jalan Kamboja yang disampaikan melalui kanal LaporGub. Setelah melakukan tinjauan langsung ke lokasi, diketahui bahwa jalan tersebut bukan merupakan jalan nasional maupun provinsi, melainkan jalan desa.