Network
CilacapUpdate.com - Kejadian truk pengangkut pupuk tertemper Kereta Api Kahuripan 301 nomor Loko. CC. 2018304 jurusan Malang-Jakarta di perlintasan rel kereta api Desa Kawunganten Lor Kecamatan Kawunganten Kabupaten Cilacap, Selasa 13 September 2022 dini hari disayangkan oleh PT KAI.
Pihak PT KAI Daop 5 Purwokerto sangat menyayangkan sopir truk yang tidak berhenti sejenak untuk memastikan bahwa tidak ada kereta api yang akan melintas di perlintasan itu.
Manager Humas Daop 5 Purwokerto Krisbiyantoro mengatakan, pengguna jalan harus lebih berhati-hati ketika akan melewati perlintasan sebidang, baik perlintasan terjaga maupun tidak terjaga, hal ini demi keselamatan bersama.
"Masyarakat pengguna jalan wajib taat pada rambu rambu yang ada dan terpasang di pinggir jalan sebelum mendekati perlintasan sebidang," kata Krisbiyantoro melalui rilisnya.
Kecelakaan lalulintas di perlintasan sebidang selain menyebabkan kerusakan pada sarana lokomotif juga kerugian yang besar dari segi waktu.
Para pelanggan KA menurut dia juga sangat dirugikan karena telah menghambat semua aktivitas yang telah direncanakan.
Namun yang utama adalah keselamatan dan keamanan perjalanan KA termasuk keselamatan seluruh pelanggan KA. Perlu digarisbawahi "Selamat Perjalanan Kereta Api, Selamat pula Pengguna Jalan," ketika di perlintasan sebidang.
Dijelaskan, Selasa, 13 September 2022, jam 00.50 WIB di KM 363+6/7 petak jalan antara Jeruklegi-Kawunganten, pihaknya menerima laporan dari petugas Awak Sarana Perkeretaapian (ASP) bahwa KA Kahuripan (PLB 283B) relasi dari Stasiun Blitar-Kiaracondong.
Di mana sebuah truk telah tertemper KA di perlintasan sebidang. Dengan kejadian ini Perjalanan Kereta Api mengalami kelambatan yang cukup banyak dan mengalami kerugian material.
Baca Juga: Jaringan Indosat 4G LTE Lemot? Berikut Alasan dan Cara Terbaik Untuk Mengatasinya
"Kami PT KAI (PERSERO) mohon maaf sebesar-besarnya atas keterlambatan yang terjadi kepada seluruh pelanggan KA yang terdampak," Krisbiyantoro menambahkan.
Pada kejadian tersebut, kondisi truk yang menemper KA Kahuripan tersangkut di kolong bagian depan lokomotif yang mengakibatkan lokomotif tidak dapat digerakkan.
Masinis segera melakukan tindakan penanganan cepat dengan berkoordinasi kepada Pusat Pengendali Operasi KA untuk meminta penggantian lokomotif dan evakuasi truk.
"Petugas penjaga perlintasan lalai tidak menutup pintu perlintasan ketika KA melintasi, dan kecelakaan lalulintas pun tak terelakkan, truk menemper KA Kahuripan yang sedang melintas," kata dia lagi.
Informasi dari Pusat Pengendali Operasi KA (Pusdalopka) Daop 5 Purwokerto pada pukul 06.30 WIB, beberapa perjalanan Kereta Api mengalami kelambatan, diantaranya :
- KA Kahuripan (PLB 283B) relasi Blitar-Kiaracondong, posisi di Stasiun Gandrungmangun lambat 340 menit
- KA Mutiara Selatan (PLB 132C) relasi Kiaracondong-Surabaya Gubeng, posisi di Stasiun Kroya lambat 288 menit
- KA Turangga (PLB 79B) relasi Surabaya Gubeng-Bandung, posisi di Stasiun Cipari lambat 292 menit
- KA Parcel Selatan (PLB 300D) posisi di Stasiun Sidareja lambat 221 menit
- KA Kutojaya Selatan (KA 312) relasi Stasiun Kiaracondong-Kutoarjo, posisi di Stasiun Gandrungmangun lambat 234 menit
- KA Malabar (PLB 119B) relasi Malang-Kiaracondong, posisi di Stasiun Lebeng lambat 237 menit
- KA Mutiara Selatan (PLB 131B) relasi Surabaya Gubeng-Kiaracondong, posisi di Stasiun Jeruklegi lambat 207 menit
- KA Kahuripan (PLB 284B) relasi Kiaracondong-Blitar, posisi di Stasiun Sidareja lambat 156 menit
- KA Parcel Selatan (PLB 299C), posisi di Stasiun Maos lambat 150 menit
- KA Serayu (PLB 306 D) relasi Pasarsenen-Kiaracondong-Kroya-Purwokerto, posisi di Stasiun Cipari lambat 72 menit.
Dari kejadian tersebut, PT KAI menghimbau kepada masyarakat agar senantiasa disiplin dalam berlalu lintas terutama pada saat melintasi perlintasan sebidang baik yang terjaga maupun tidak terjaga.
KAI juga proaktif terus mendukung program pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian dalam kampanye Keselamatan.
"Mari bersama-sama saling menjaga keselamatan dan keamanan perjalanan KA, karena semata-mata tidak hanya untuk keselamatan perjalanan KA, namun keselamatan diri, keluarga dan masyarakat," tutup Krisbiyantoro.***
