Dianggap Bentuk Privatisasi, SPP PWK Tegas Tolak IPO PT Pertamina Geothermal Energy

9 Februari 2023, 16:07 WIB
Sekretaris Jenderal SPP PWK, Dwi Jatmoko mengungkapkan, pihaknya menduga langkah aksi koorporasi Initial Public Offering (IPO) PT PGE menjadi jalan pintas bagi pemburu rente untuk menjual perusahaan negara dan juga afiliasinya yang strategis bagi pemenuhan kebutuhan rakyat, alias privatisasi. /Nasrulloh/Cilacap Update


CilacapUpdate.com - Serikat Pekerja Pertamina Patra Wijayakusuma (SPP PWK) secara tegas menolak aksi koorporasi Initial Public Offering (IPO) atau penawaran perdana saham kepada publik atas PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) yang direncanakan akan melantai di bursa saham pada 24 Februari 2023 mendatang.

Seperti diketahui, rencana IPO PT PGE resmi disampaikan pada acara Public Expose di Jakarta pada Rabu 1 Februari 2023 lalu.

Di mana PT PGE menawarkan 25% sahamnya ke publik dengan jumlah saham yang ditawarkan mencapat 10,35 miliar saham dengan masa pembentukan harga Rp 820 ~ 945 per saham.

Sekretaris Jenderal SPP PWK, Dwi Jatmoko mengungkapkan, pihaknya menduga langkah tersebut menjadi jalan pintas bagi pemburu rente untuk menjual perusahaan negara dan juga afiliasinya yang strategis bagi pemenuhan kebutuhan rakyat, alias privatisasi.

Baca Juga: KADO 2023! Harga BBM Pertamina Turun Hari Ini 3 Januari 2023, Cek Info Selengkapnya Disini

Penolakan IPO oleh SPP PWK ini, Dwi menjelaskan, selaras dengan sikap Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) dan pihaknya akan tegak lurus pada keputusan organisasi melalui instruksi Presiden FSPPB, termasuk dalam mengawal kasus IPO PT PGE.

Seluruh pekerja Pertamina RU IV Cilacap melalui SPP PWK menurut Dwi telah tegas menolak IPO PGE, dan menuntut penghentian segala upaya Privatisasi dan Afiliansinya di seluruh unit usaha Pertamina.

"Tidak ada alasan yang dibenarkan aset negara diperlakukan menjadi bukan lagi milik negara, lalu dijual kepada swasta dan asing," tegas dia di hadapan awak media di Cilacap, Kamis 9 Februari 2023.

SPP PWK menilai tidak ada urgensi dari rencana IPO selain untuk menjual aset kepada pihak swasta yang menguntungkan para pemburu rente. Mengingat PGE sebagai badan usaha milik negara selalu mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun.

“Padahal selama ini PGE mencatatkan kinerja positif‘sepanjang tahun sebagai badan usaha milik negara," dia menambahkan.

Baca Juga: HPN 2023, PWI Cilacap Tegaskan Komitmen Tangkal Berita Hoaks 

Dengan kapasitas total Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Indonesia sebesar 2.292 Mega Watt (MW). Sampai dengan tahun 2022 PGE telah memegang kuasa atas WKP sebanyak 82% baik dengan skema operasi sendiri ataupun Joint Operation Contract.

Selain itu, Indonesia memiliki kurang lebih 40% cadangan geothermal dunia dengan potensi cadangan 25.4 Giga Watt, yang menjadikan Indonesia sebagai negara pemilik cadangan terbesar di dunia.

Dalam hal pendanaan investasi, PT PGE tidak pernah kesulitan mendapatkan mitra strategis dalam setiap proyek pengembangan bisnis, termasuk sangat mudah dalam mendapatkan Soft Loan.

"Faktanya saat ini PT PGE telah dan sedang bekerja sama dengan banyak pihak sebagai Lender strategis dan mendapatkan bunga pinjaman lunak," ungkap Dwi.

Baca Juga: Pekerja Instalasi di Cilacap Tewas Tersengat Aliran Listrik Saat Pindah Kabel ke Garda Induk

Penolakan SPP PWK ini ditegaskan akan berlanjut dengan merencanakan berbagai upaya lanjutan sesuai instruksi FSPPB.

“Termasuk siaga satu melakukan serangkaian rencana aksi lainnya," tutup dia. ***

Editor: Muhammad Nasrulloh

Tags

Terkini

Terpopuler