Ada Potensi Banjir 5 Hari ke Depan, BPBD Cilacap Minta Masyarakat Waspada dan Amankan Aset Dekat Pantai

20 Desember 2022, 10:18 WIB
BPBD Kabupaten Cilacap menghimbau kepada masyarakat agar waspada dan upayakan menjauh dari pantai, serta mengamankan asset yg berada dekat dengan pantai. Ini tidak lepas dari peringatan BMKG akan adanya potensi ketinggian pasang air laut maksimum, pada tanggal 22 sampai dengan 27 Desember 2022. /Nasrulloh/Cilacap Update

CilacapUpdate.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap menghimbau kepada masyarakat agar waspada dan upayakan menjauh dari pantai, serta mengamankan asset yg berada dekat dengan pantai.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Cilacap Widjonardi mengatakan, himbauan tersebut tidak lepas dari peringatan BMKG akan adanya potensi banjir dampak meningkatnya ketinggian pasang air laut maksimum, pada periode tanggal 22 sampai dengan 27 Desember 2022 di pesisir selatan Jawa Tengah.

BPBD, Widjonardi menjelaskan, telah mengintruksikan kepada jajaran UPT BPBD Kroya dan Kota untuk menginformasikan kepada para Kepala Desa dan Kepala Kelurahan supaya mengingatkan warganya untuk lebih waspada.

Baca Juga: Jam Kerja Malah Asik Belanja, 5 ASN di Cilacap Terancam Terkena Sanksi

"Lakukan koordinasi intensif dengan para Ketua Relawan di wilayahnya untuk bersinergi dalam pemantauan wilayah pesisir," kata dia.

BPBD juga meminta jajarannya untuk melaporkan hasil pemantauan secara periodik waktu pelaporan ke Pusdal Op, dan secara rutin melakukan koordinasi dengan para ketua Rukun Nelayan.

"Persiapkan segala peralatan dan bahan logistik banjiran yang dibutuhkan jika terjadi situasi darurat," tutup dia.

Dari rilis BMKG menyebutkan, adanya fenomena Bulan Baru pada tanggal 23 Desember 2022 dan Perigee (Jarak terdekat bulan ke bumi) pada tanggal 24 Desember 2022 berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum.

Baca Juga: Jangan Ragu Ini 15 SMP Terbaik di Kabupaten Cilacap Berdasarkan Data Resmi Kemendikbud? Cek Sekolahmu

Kepala Pusat Meteorologi Maritim Eko Prasetyo menatakan, berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia, termasuk pesisir Jawa Tengah.

Potensi banjir pesisir (rob) ini berbeda waktu (hari dan jam) di tiap wilayah, yang secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir.

Seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.***

Editor: Muhammad Nasrulloh

Tags

Terkini

Terpopuler