CilacapUpdate.com - Sejak didirikan oleh pemerintahan kolonial Belanda pada tahun 1932, Bendungan Mini di Banten telah menjadi sebuah warisan bersejarah yang mencengangkan.
Dengan luas yang jauh lebih kecil daripada bendungan-bendungan modern di Indonesia, bendungan ini mampu membendung danau buatan seluas 31 hektar dengan kapasitas sekitar 2,1 juta meter kubik air.
Namun, cerita di balik bendungan mini ini tidak semata-mata tentang warisan sejarahnya. Ia juga mencakup tragedi hebat yang terjadi ketika bendungan ini jebol, tenggelamkan dua kampung, dan rekonstruksi yang menakjubkan yang mengubah wajahnya.
Sebagai bagian dari warisan Belanda di wilayah Banten, bendungan ini telah berdiri tegak selama 90 tahun.
Dibangun pada tahun 1932 hingga 1933, bendungan mini ini dinamakan demikian karena ukurannya yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan bendungan-bendungan modern di Indonesia. Dengan luas hanya puluhan hektar, bendungan mini ini adalah bukti karya arsitektur yang luar biasa dari masa lalu.
Awalnya, bendungan mini ini dibangun untuk membendung danau buatan seluas 31 hektar dengan kapasitas sekitar 2,1 juta meter kubik air.
Namun, seiring berjalannya waktu, luas danau buatan yang dibendung oleh bendungan mini ini mulai menyusut akibat pendangkalan. Setelah beroperasi selama bertahun-tahun, luas danau buatan tersebut menyusut menjadi hanya 21,4 hektar.
Kemudian, pada 27 Maret 2009, tragedi besar terjadi. Bendungan mini ini yang telah berusia cukup tua tiba-tiba jebol, menyebabkan dua perkampungan tenggelam. Air mengganas menerjang perkampungan di sekitarnya dan menyebabkan 300 rumah tenggelam. Tragedi ini mengakibatkan 100 orang dinyatakan meninggal dunia.