CilacapUpdate.com - Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, yang terletak di Kalimantan Timur, memiliki kisah sejarah yang menarik.
Dibangun oleh perusahaan minyak Belanda, Bandara ini dapat dioperasikan berkat restu dari Sultan Kutai. Sejak pertama kali beroperasi pada 6 Agustus 1997, bandara ini telah mengalami perkembangan signifikan, termasuk perluasan landasan pacu dan peningkatan infrastruktur.
Mari kita simak jejak sejarah dan perkembangan bandara ini yang menjadi salah satu aset penting di Kalimantan Timur.
Sultan Kutai dan Restu Pembangunan Bandara
Pada awalnya, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, yang dulunya dikenal sebagai Bandara Sepinggan, merupakan proyek pembangunan oleh perusahaan minyak Belanda yang dikenal sebagai Bataafsche Petroleum Maatschappij (BPM).
Namun, pembangunan bandara ini tidak sembarangan dilakukan. BPM harus meminta izin terlebih dahulu kepada Sultan Kutai.
Sultan Kutai yang dimaksud dalam sejarah ini adalah Sultan Aji Muhammad Sulaiman, yang merupakan Sultan ke-17 dari Kerajaan Kutai Kartanegara.
Pada tahun 1894, Sultan Aji Muhammad Sulaiman memberikan sebuah konsesi kepada BPM, yang berisi hak menambang minyak di wilayah tersebut.