Jadi, jawaban atas pertanyaan mengapa Pabrik Gula Sewugalur di DI Yogyakarta ini tutup adalah karena krisis ekonomi global yang melanda dunia pada tahun 1930-an, yang mengganggu bisnis gula ini.
Dengan berakhirnya produksi gula di pabrik ini, sejarah panjangnya yang mencapai 142 tahun akhirnya berakhir, meninggalkan jejak sejarah yang berharga dan mengingatkan kita akan tantangan yang pernah dihadapinya.
Meskipun Pabrik Gula Sewugalur telah ditutup, cerita dan warisan sejarahnya tetap hidup dalam ingatan dan dokumentasi sejarah.
Mesin-mesin yang pernah berjalan di dalamnya mungkin telah mati, tetapi kenangan tentang masa lalu yang kaya akan tetap hidup di hati masyarakat DIY dan di luar sana.
Sebagai sebuah ikon sejarah, Pabrik Gula Sewugalur memberikan pandangan yang menarik tentang perkembangan industri dan tantangan ekonomi yang dihadapi oleh pabrik-pabrik pada masanya.***