Kisah Mendalam Pabrik Gula di Jogja: Berdiri Tegak Selama 142 Tahun, Menghadapi Krisis Malaise, dan Akhirnya..

- 7 Oktober 2023, 07:50 WIB
Kisah Mendalam Pabrik Gula di Jogja: Berdiri Tegak Selama 142 Tahun, Menghadapi Krisis Malaise, dan Akhirnya../Dok. Instagram.com @sesabaadikarta
Kisah Mendalam Pabrik Gula di Jogja: Berdiri Tegak Selama 142 Tahun, Menghadapi Krisis Malaise, dan Akhirnya../Dok. Instagram.com @sesabaadikarta /

CilacapUpdate.com - Di seluruh penjuru Indonesia, berbagai jenis pabrik berjalan dalam berbagai bidang. Salah satunya adalah pabrik yang mengkhususkan diri dalam memproduksi gula, sebuah komoditas yang sangat penting dalam industri makanan.

Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), terdapat sebuah pabrik gula yang memiliki sejarah panjang, berdiri sejak sebelum kemerdekaan Indonesia.

Pabrik ini, yang bernama Pabrik Gula Sewugalur, telah menjadi saksi bisu perubahan zaman selama 142 tahun lamanya.

Namun, saat ini, mesin-mesinnya telah diam, dan pertanyaan muncul: Mengapa Pabrik Gula Sewugalur di DI Yogyakarta ini tutup?

Kalau kita menghitung dari kalender, pabrik gula ini telah ada sejak 142 tahun lalu. Sebuah bukti hidup yang menghubungkan kita dengan masa lalu, ketika Belanda masih menguasai wilayah ini.

Namun, sekarang, pabrik gula ini telah berhenti beroperasi. Mengapa? Apakah krisis keuangan adalah penyebabnya?

Baca Juga: Terbanyak! Kota Yogyakarta Borong 20 SMA Terbaik Masuk Top 1000 Sekolah se-Indonesia, SMAN 8 YOGYAKARTA Juara

CilacapUpdate.com mengutip informasi dari laman resmi kemdikbud.go.id untuk mengungkap alasan di balik penutupan Pabrik Gula Sewugalur di DI Yogyakarta.

Pabrik ini tidak berlokasi di Sleman, salah satu kabupaten terkenal di DIY. Sebaliknya, Pabrik Gula Sewugalur terletak di Desa Karangsewu, Kecamatan Galur, Kabupaten Kulon Progo, juga di wilayah DIY.

Pabrik Gula Sewugalur ini didirikan pada tahun 1881, tepat 142 tahun yang lalu. Dua orang Belanda yang berkebangsaan E.J Hoen, O.A.O van der Berg, dan R.M.E. Raaff adalah sosok yang berdiri di balik pabrik ini.

Mereka mendirikan Pabrik Gula Sewugalur sebagai Perseroan Terbatas (PT) dan menyewa tanah milik keluarga bangsawan Kadipaten Pakualaman di Kabupaten Adikarto.

Para pendiri ini menggunakan tanah tersebut untuk mengolah hasil perkebunan Eropa, terutama tebu, di Pabrik Gula Sewugalur.

Mereka memilih wilayah Galur karena dataran rendahnya sangat cocok untuk menanam tebu dan beberapa tanaman lain seperti padi dan tembakau.

Baca Juga: 12 Hotel Dekat Kampus UNY Yogyakarta yang Cocok untuk Wisatawan dan Mahasiswa

Namun, seperti yang terjadi dalam sejarah dunia, terdapat periode sulit yang mencapai Pabrik Gula Sewugalur.

Pada tahun 1931 hingga 1935, dunia terguncang oleh krisis ekonomi global yang dikenal dengan sebutan Malaise. Krisis ini memiliki dampak besar terhadap berbagai industri, termasuk industri gula.

Krisis Malaise menyebabkan Pabrik Gula Sewugalur tidak lagi dapat beroperasi seperti biasanya. Keterbatasan sumber daya dan kondisi ekonomi yang sulit memaksa pabrik ini untuk menghentikan produksi gula.

Dampak krisis ini juga terasa dalam lalu lintas kereta api yang melewati pabrik ini, yang semakin sepi.

Baca Juga: Berapa Jam Perjalanan dari Cilacap ke Yogyakarta? Berikut Estimasi dengan Menggunakan Kereta Api

Jadi, jawaban atas pertanyaan mengapa Pabrik Gula Sewugalur di DI Yogyakarta ini tutup adalah karena krisis ekonomi global yang melanda dunia pada tahun 1930-an, yang mengganggu bisnis gula ini.

Dengan berakhirnya produksi gula di pabrik ini, sejarah panjangnya yang mencapai 142 tahun akhirnya berakhir, meninggalkan jejak sejarah yang berharga dan mengingatkan kita akan tantangan yang pernah dihadapinya.

Meskipun Pabrik Gula Sewugalur telah ditutup, cerita dan warisan sejarahnya tetap hidup dalam ingatan dan dokumentasi sejarah.

Mesin-mesin yang pernah berjalan di dalamnya mungkin telah mati, tetapi kenangan tentang masa lalu yang kaya akan tetap hidup di hati masyarakat DIY dan di luar sana.

Baca Juga: Perjalanan 83 Tahun Bandara Yogyakarta: Dari Lapangan Terbang Maguwo Hingga Jadi Pangkalan Udara Militer

Sebagai sebuah ikon sejarah, Pabrik Gula Sewugalur memberikan pandangan yang menarik tentang perkembangan industri dan tantangan ekonomi yang dihadapi oleh pabrik-pabrik pada masanya.***

Editor: Achmad Ade Salim Kurniawan

Sumber: kemdikbud.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x