Namun, keunikan Pasar Kumandang tidak berhenti di sana. Ketika Anda tiba di lokasi, Anda akan melihat para penjual mengenakan pakaian adat, seperti kebaya dan lurik, yang merupakan bagian dari pesona tradisional pasar ini.
Akan tetapi, hal yang paling menonjol adalah mata uang yang digunakan dalam bertransaksi di pasar ini. Anda tidak akan menemukan mata uang rupiah di sini.
Sebagai gantinya, para pembeli harus menukarkan uang rupiah dengan uang keping yang berbentuk bulat dan terbuat dari batok kelapa.
Nilai dari satu keping ini setara dengan dua ribu rupiah. Jadi, jika Anda ingin berbelanja di pasar ini, pastikan Anda memiliki cukup uang keping.
Pasar Kumandang hanya buka pada hari Minggu, dimulai dari pukul 6 pagi. Dan ketika Anda sampai di sana, Anda akan melihat peraturan ketat yang harus diikuti oleh para pembeli. Salah satunya adalah larangan penggunaan kemasan plastik.
Sebagai alternatif, pembeli dapat menggunakan keranjang yang terbuat dari bambu untuk membawa pulang souvernir atau makanan tradisional. Ini adalah langkah yang baik untuk menjaga lingkungan.
Selain itu, para pembeli diharapkan menggunakan bahasa Jawa saat bertransaksi di pasar ini. Hal ini tidak hanya menciptakan pengalaman yang lebih otentik tetapi juga mempromosikan warisan budaya Jawa.
Para pembeli juga diingatkan untuk tidak merokok kecuali di tempat yang sudah disediakan. Semua peraturan ini ditetapkan untuk menjaga kebersihan dan kerukunan di Pasar Kumandang.