TRENGGALEK JARANG YANG TAU, Inilah 5 Fakta Sejarah Asal Usul Kabupaten Trenggalek yang Buat Jawa Timur Takjub

- 25 Agustus 2023, 15:28 WIB
Ilustrasi - Sejarah Asal Usul Kabupaten Trenggalek Jawa Timur
Ilustrasi - Sejarah Asal Usul Kabupaten Trenggalek Jawa Timur /Nationaal Archief Belanda

CilacapUpdate.com - Kabupaten Trenggalek di Jawa Timur tak hanya dikenal dengan keindahan alamnya yang memukau, tetapi juga memiliki jejak-jejak sejarah yang menggetarkan.

Melangkah kembali ke masa lalu, kita akan menemukan asal usul fakta sejarah yang membangkitkan rasa ingin tahu dan kagum terhadap warisan peradaban yang telah membentuk Kabupaten Trenggalek Jawa Timur ini.

Dari masa prasejarah hingga era modern, inilah lima fakta sejarah yang menggugah di Kabupaten Trenggalek.

5 Fakta Asal Usul Sejarah Kabupaten Trenggalek Jawa Timur

Dirangkum dari beragam sumber, berikut 5 fakta asal usul kabupaten Trenggalek Jawa Timur:

1. Jejak Manusia Purba Wajak

Kabupaten Trenggalek di Jawa Timur memiliki catatan sejarah yang kaya dan menarik.

Salah satu fakta sejarah yang paling mencolok adalah keberadaan jejak-jejak manusia purba di wilayah ini, khususnya di daerah Wajak.

Jejak ini menjadi bukti nyata tentang perjalanan panjang manusia di bumi dan memberikan wawasan tentang bagaimana kehidupan mereka pada masa lalu.

Ditemukan berbagai artifak pra-sejarah di berbagai lokasi di Trenggalek, seperti Menhir, Mortar, Batu Saji, dan Lumpang Batu.

Artifak-artifak ini tersebar di berbagai wilayah, menunjukkan bahwa aktivitas manusia purba telah melibatkan banyak area dalam wilayah Kabupaten Trenggalek.

Temuan-temuan ini memberikan gambaran tentang kegiatan sehari-hari manusia purba, seperti alat-alat yang digunakan untuk mengolah makanan dan benda-benda lain yang menjadi bagian penting dari kehidupan mereka.

Salah satu jenis manusia purba yang ditemukan di wilayah Trenggalek adalah Homo Wajakensis. Temuan ini memberikan indikasi kuat bahwa manusia purba telah tinggal dan berkembang di wilayah ini pada masa plestosen.

Dalam rentang waktu yang sangat panjang ini, mereka telah beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan mengembangkan cara hidup yang sesuai dengan kondisi alam di sekitar mereka.

Temuan-temuan ini mengukuhkan bahwa Kabupaten Trenggalek telah dihuni oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu.

Mereka telah meninggalkan jejak-jejak keberadaan mereka dalam bentuk artifak-artifak yang hingga kini masih dapat ditemukan dan menjadi bagian penting dari warisan sejarah Trenggalek.

Keberadaan manusia purba ini tidak hanya mengungkapkan tentang asal-usul penduduk wilayah ini, tetapi juga memberikan wawasan tentang evolusi budaya dan teknologi manusia dalam menghadapi tantangan lingkungan dan waktu.

Dengan jejak-jejak manusia purba yang terdapat di Trenggalek, kita dapat lebih memahami perjalanan panjang manusia di bumi dan memberikan apresiasi terhadap warisan sejarah yang telah diwariskan kepada kita.

Hal ini juga mengingatkan kita akan pentingnya menjaga dan melestarikan situs-situs bersejarah ini agar dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

Jejak-jejak ini membawa kita melintasi waktu dan ruang, menghubungkan kita dengan masa lalu yang penuh misteri dan inspirasi.

2. Prasasti Kamulan: Titik Awal Sejarah Tertulis

Salah satu tonggak penting dalam memahami sejarah Kabupaten Trenggalek adalah penemuan Prasasti Kamulan.

Prasasti ini memainkan peran yang sangat penting dalam mengabadikan sejarah melalui peninggalan tertulis.

Prasasti Kamulan ditemukan pada tahun 929 M dan merupakan sebuah dokumen bersejarah yang sangat berharga karena memberikan informasi tentang aspek penting dalam sejarah, seperti hari, tanggal, bulan, dan tahun pembuatannya.

Prasasti Kamulan ini memiliki makna yang jauh lebih dalam daripada sekedar deretan angka dan kalender.

Prasasti ini dipahami sebagai titik awal dalam mendokumentasikan sejarah Kabupaten Trenggalek secara tertulis.

Sebelum ditemukannya prasasti ini, catatan sejarah lebih banyak bersifat lisan dan bergantung pada generasi-generasi berikutnya untuk meneruskan cerita dan pengetahuan.

Namun, dengan adanya prasasti ini, sejarah Trenggalek mendapatkan bentuk yang lebih konkret dan akurat.

Prasasti Kamulan merupakan karya dari Raja Kertajaya, yang juga dikenal dengan nama Raja Kediri.

Isi dari prasasti ini mencakup informasi tentang tanggal pembuatannya yang meliputi hari, bulan, dan tahun.

Ini memberikan gambaran tentang sejarah tertulis yang dimulai dari titik ini. Prasasti ini memberikan kejelasan dan kepastian dalam mengukuhkan identitas sejarah Kabupaten Trenggalek, serta memberikan pegangan dalam memahami rentang waktu dan perkembangan wilayah ini.

Pentingnya peninggalan tertulis seperti Prasasti Kamulan tidak dapat diabaikan. Dalam menghadapi perkembangan zaman, peninggalan tertulis menjadi jendela berharga yang membuka wawasan kita tentang masa lalu.

Prasasti ini tidak hanya mencatat tanggal pembuatannya, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai budaya, pola pikir, dan kondisi sosial pada masa itu.

Prasasti Kamulan adalah jendela yang membawa kita melihat bagaimana masyarakat pada masa lalu mengorganisir diri, berinteraksi, dan mengembangkan wilayah mereka.

Dengan penemuan Prasasti Kamulan, Kabupaten Trenggalek memiliki landasan sejarah yang kuat yang dapat diandalkan untuk menggali informasi lebih lanjut tentang perkembangan wilayah ini.

Prasasti ini memberikan tumpuan dalam membaca dan memahami sejarah, serta mengaitkan masa lalu dengan masa kini.

Keberadaan prasasti ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga dan melestarikan warisan sejarah yang dapat memberikan cahaya dalam merangkul masa lalu yang kita banggakan.

3. Pergolakan Era Kolonial

Perjalanan sejarah Trenggalek tidak terlepas dari perubahan besar yang terjadi pada masa kolonial.

Era kolonial membawa gelombang perubahan yang signifikan dalam wilayah ini, yang menggambarkan dinamika dan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat Trenggalek dalam menghadapi era penguasaan asing.

Trenggalek menjadi saksi dari berbagai perubahan kekuasaan yang terjadi selama masa kolonial.

Wilayah ini telah menjadi bagian dari berbagai kekuasaan besar, termasuk Kesunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta.

Kehadiran kekuasaan-kekuasaan ini membentuk latar belakang sejarah Trenggalek, yang dipengaruhi oleh tatanan politik dan sosial yang ada pada saat itu.

Pada era penguasaan Inggris dan Belanda di Pulau Jawa, Trenggalek mengalami perubahan wilayah kerja yang signifikan.

Dengan adanya Perjanjian Gianti pada tahun 1755, wilayah Kerajaan Mataram terpecah menjadi dua bagian, yakni Kesunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta.

Trenggalek, seperti juga daerah-daerah lain, mengalami perubahan dalam hal kekuasaan dan wilayah administratif.

Pada waktu itu, Trenggalek termasuk dalam wilayah kekuasaan Bupati Ponorogo di bawah Kesunanan Surakarta. Namun, ada pula bagian dari Trenggalek, seperti Panggul dan Munjungan, yang masuk ke dalam wilayah kekuasaan Bupati Pacitan di bawah Kesultanan Yogyakarta.

Tahun 1812 adalah saat berkuasanya Inggris di Pulau Jawa, yang dikenal dengan Periode Raffles (1812-1816).

Pada periode ini, Pacitan, termasuk Panggul dan Munjungan, berada di bawah kekuasaan Inggris.

Pada tahun 1916, dengan kembalinya Belanda sebagai penguasa di Pulau Jawa, Pacitan diserahkan dari Inggris kepada Belanda.

Perubahan kekuasaan ini menggambarkan dinamika politik yang terus berubah dalam wilayah ini.

Setelah perang Diponegoro pada tahun 1830, Trenggalek, termasuk Panggul dan Munjungan, yang sebelumnya berada dalam wilayah kekuasaan Bupati Ponorogo dan Kesunanan Surakarta, berada di bawah kekuasaan Belanda.

Perubahan ini menunjukkan bagaimana sejarah Trenggalek selalu berkaitan dengan pergeseran kekuasaan dan perubahan geopolitik yang terjadi pada masa itu.

Namun, semangat dan keberanian masyarakat Trenggalek tidak pernah surut. Meskipun menghadapi perubahan dan tantangan besar, masyarakat Trenggalek tetap berjuang untuk meraih kedaulatan dan hak otonomi.

Pada tahun 1950, dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 12, Trenggalek akhirnya kembali menjadi kabupaten di bawah administrasi pemerintahan Republik Indonesia.

Perjuangan dan semangat ini membawa Trenggalek kembali ke peta administratif Indonesia, mengukuhkan keberadaannya sebagai bagian penting dari sejarah bangsa.

Sebagai bagian dari cerita sejarah bangsa, perjalanan Trenggalek dalam era kolonial memberikan pelajaran berharga tentang ketahanan masyarakat dalam menghadapi perubahan yang cepat dan kompleks.

Kehadiran berbagai kekuasaan asing dan perubahan wilayah kerja menjadi latar belakang untuk memahami peran masyarakat Trenggalek dalam membentuk identitas dan perjalanan sejarahnya yang unik.

4. Perjuangan Masyarakat dan Tokoh Berwibawa

Sejarah Trenggalek mengisahkan perjalanan panjang perjuangan yang dilakukan oleh masyarakatnya dalam menghadapi berbagai tantangan dan pengaruh kolonial.

Di dalam narasi ini, hadir tokoh-tokoh berwibawa yang menjadi inspirasi dan simbol semangat bagi masyarakat.

Salah satu tokoh yang memegang peranan penting dalam sejarah Trenggalek adalah MANGOEN NEGORO II, yang dengan bangga dijuluki KANJENG JIMAT.

Namanya tak hanya tinggal sebagai sejarah, tetapi juga diabadikan dalam salah satu jalan di Kabupaten Trenggalek sebagai tanda penghormatan atas dedikasi dan jasa-jasanya dalam perjuangan masyarakat.

MANGOEN NEGORO II, atau yang akrab dipanggil KANJENG JIMAT, adalah tokoh yang mewakili semangat dan keberanian masyarakat Trenggalek dalam menghadapi perubahan dan tantangan zaman.

Nama KANJENG JIMAT dikenang sebagai sosok berwibawa yang mampu memberikan arahan dan inspirasi dalam momen-momen penting dalam sejarah Trenggalek.

Kontribusinya dalam memimpin masyarakat pada masa pemerintahan Hindia Belanda menjadi bukti nyata bagaimana seorang tokoh bisa menjadi pelopor perubahan dan perjuangan.

Penghormatan terhadap KANJENG JIMAT tidak hanya berhenti pada sejarah lisan atau tulisan, tetapi juga tercermin dalam nama salah satu jalan di Kabupaten Trenggalek.

Pengabadian nama ini sebagai salah satu nama jalan menggambarkan betapa besar pengaruh dan jasa yang diberikan oleh KANJENG JIMAT kepada masyarakat dan daerahnya.

Nama jalan ini menjadi pengingat bagi generasi muda akan perjuangan dan semangat dalam menghadapi tantangan.

Perjuangan masyarakat Trenggalek tidak hanya berfokus pada menghadapi pengaruh kolonial, tetapi juga melibatkan upaya melawan berbagai tantangan zaman.

Semangat yang melekat pada masyarakat ini mencerminkan karakter tangguh dan keteguhan hati dalam menjaga identitas dan martabat daerah.

Menghadapi era yang terus berubah dan dinamis, masyarakat Trenggalek menjunjung tinggi nilai-nilai tradisional dan mengadaptasikan diri dengan kebutuhan modern.

Sejarah perjuangan masyarakat dan pengaruh tokoh-tokoh berwibawa dalam Trenggalek menceritakan kisah inspiratif tentang bagaimana sebuah komunitas mampu bersatu dan berkembang dalam menghadapi cobaan dan perubahan.

Semangat perjuangan yang ditanamkan oleh para tokoh ini menjadi pewaris nilai-nilai keberanian dan ketekunan dalam menghadapi tantangan yang mungkin akan terus berlanjut dalam masa depan.

Perjalanan perjuangan dan pengorbanan yang telah melekat dalam sejarah Trenggalek adalah bukti nyata bahwa masyarakat yang memiliki semangat dan tekad yang kuat mampu menghadapi berbagai rintangan dan membangun fondasi yang kuat bagi masa depan yang lebih baik.

Dalam kerangka sejarah ini, KANJENG JIMAT dan tokoh-tokoh berwibawa lainnya terus diabadikan sebagai pahlawan lokal yang memberikan teladan inspiratif bagi generasi-generasi selanjutnya.

Baca Juga: Mengintip Keajaiban Malam di Kota Solo: 5 Tempat Wisata Malam yang Memukau di Jawa Tengah

5. Kehadiran Peninggalan-Peninggalan Bersejarah

Kabupaten Trenggalek tidak hanya dikenal sebagai wilayah dengan lanskap alam yang menakjubkan, tetapi juga sebagai tempat di mana peninggalan-peninggalan sejarah yang mengesankan berdiri kokoh sebagai saksi bisu zaman.

Saat melangkah di wilayah ini, Anda akan seakan-akan melakukan perjalanan melintasi waktu, menjumpai peninggalan-peninggalan bersejarah yang menceritakan kisah kejayaan masa lalu.

Salah satu contoh penting dari kehadiran peninggalan bersejarah di Kabupaten Trenggalek adalah Candi Kethek. Situs ini bukan hanya sebuah struktur fisik, tetapi juga mengandung makna mendalam tentang peradaban yang pernah berkembang di daerah ini.

Candi Kethek mencerminkan harmonisasi antara arsitektur Hindu dan Buddha, menjadi simbol integrasi budaya dan kepercayaan yang ada pada masa lampau.

Keberadaan Candi Kethek membangkitkan rasa ingin tahu dan kagum terhadap kemampuan manusia zaman dahulu dalam menciptakan karya seni dan arsitektur yang indah dan bermakna.

Namun, Candi Kethek hanyalah salah satu dari berbagai situs bersejarah yang tersebar di Kabupaten Trenggalek.

Ada juga Candi Rejo, yang juga menggambarkan keragaman budaya dan kepercayaan dalam peradaban masa lalu.

Keberadaan situs-situs ini bukan sekadar menyajikan pemandangan arkeologis, tetapi lebih dari itu, mereka mengajak kita untuk memahami kehidupan sosial, kebudayaan, dan spiritualitas yang pernah ada di wilayah ini.

Peninggalan-peninggalan bersejarah seperti Candi Kethek dan Candi Rejo adalah bukti konkret tentang kejayaan peradaban di masa lalu.

Mereka menjadi jejak yang menghubungkan kita dengan generasi-generasi sebelumnya, mengungkapkan nilai-nilai, gagasan, dan pencapaian yang mereka anut dan capai.

Setiap batu, ukiran, atau detail arsitektur dari peninggalan-peninggalan ini memiliki cerita unik yang mendalam, menceritakan tentang proses pembangunan, nilai-nilai spiritual, dan hubungan dengan lingkungan alam.

Kehadiran peninggalan-peninggalan bersejarah di Kabupaten Trenggalek juga memberikan pelajaran penting tentang pentingnya melestarikan warisan budaya bagi generasi mendatang.

Dengan menjaga, merawat, dan memahami peninggalan-peninggalan ini, kita dapat memastikan bahwa nilai-nilai, pengetahuan, dan inspirasi dari masa lalu tetap hidup dan dapat diwariskan kepada anak cucu kita.

Selain itu, peninggalan-peninggalan bersejarah ini juga menjadi daya tarik wisata budaya yang menarik bagi wisatawan.

Mereka tidak hanya menawarkan pengalaman visual yang luar biasa, tetapi juga mengajak wisatawan untuk merenungkan sejarah dan makna di balik setiap situs.

Mengunjungi situs-situs bersejarah ini adalah cara untuk meresapi atmosfer dan energi dari masa lalu, serta merasakan bagaimana tempat ini pernah menjadi pusat kehidupan, pemikiran, dan spiritualitas.

Kehadiran peninggalan-peninggalan bersejarah di Kabupaten Trenggalek mengingatkan kita akan pentingnya memahami dan menghargai akar sejarah dan budaya suatu daerah.

Melalui peninggalan-peninggalan ini, kita dapat menghormati perjalanan panjang masyarakat di wilayah ini serta belajar dari kebijaksanaan, pencapaian, dan keberanian mereka dalam menghadapi perubahan zaman.

Melalui lima fakta sejarah yang menggugah ini, Kabupaten Trenggalek mengajak kita untuk menjelajahi lebih dalam dan merenungi akar-akar peradaban yang telah tumbuh kuat.

Jejak-jejak ini mengingatkan kita akan pentingnya menghormati masa lalu sambil menjalani masa kini dengan penuh semangat dan tekad.

Trenggalek bukan sekadar tempat, tetapi sebuah cerita panjang yang layak untuk dikenang dan dihargai.***

Editor: Lutfi Ramadhan

Sumber: Beragam Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah