Posisi ini bukan hanya sekadar gelar, tetapi juga simbol kepercayaan masyarakat atas kepemimpinannya yang berintegritas.
Namun, peran Kyai Arsayuda tidak hanya terbatas pada urusan pemerintahan. Dengan panduan dan nasihat bijak ayahnya, Kyai Arsantaka, Kyai Arsayuda merasa dorongan untuk membawa perubahan yang lebih besar.
Inilah yang mendorong keputusan penting untuk memindahkan pusat pemerintahan dari Karanglewas ke Desa Purbalingga.
Langkah ini tidak hanya mengubah tata pemerintahan, tetapi juga memberikan dorongan baru dalam perkembangan kawasan.
Kisah ini tak hanya diceritakan dalam lisan masyarakat, melainkan juga tercatat dalam berbagai kitab babad yang merupakan kumpulan cerita dan catatan sejarah.
Babad Onje, Babad Purbalingga, Babad Banyumas, dan Babad Jambukarang adalah saksi bisu dari langkah-langkah penting ini.
Mereka mengabadikan peran penting Kyai Arsayuda dan perubahan penting yang diinspirasikannya, memberikan rasa kagum dan penghormatan kepada sosok yang membentuk arah sejarah Kabupaten Purbalingga.
4. Peninggalan Sejarah yang Memukau
Sepanjang perjalanannya dalam jejak waktu, Purbalingga telah menjadi saksi bisu bagi peradaban yang tumbuh dan berkembang.
Kota ini memiliki kekayaan peninggalan sejarah yang tidak hanya menggetarkan para pelancong, tetapi juga menyentuh hati pecinta sejarah.