Cerita Tersembunyi: Sukabumi Bukan Singkatan, Namun Memiliki Asal Usul Sejarah yang Tak Biasa

- 18 Juni 2023, 17:32 WIB
Cerita Tersembunyi: Sukabumi Bukan Singkatan, Namun Memiliki Asal Usul Sejarah yang Tak Biasa/Ilustrasi Foto: Freepik.com @wirestock
Cerita Tersembunyi: Sukabumi Bukan Singkatan, Namun Memiliki Asal Usul Sejarah yang Tak Biasa/Ilustrasi Foto: Freepik.com @wirestock /

CilacapUpdate.com - Kota Sukabumi, yang terletak di Jawa Barat, ternyata memiliki asal usul yang menarik. Meskipun sering disebut sebagai kota Santri karena banyaknya pesantren dan ulama yang lahir dari sana, nama "Sukabumi" sebenarnya bukan berasal dari singkatan dalam bahasa Sunda.

Dalam video ASAL USUL CHANNEL di kanal YouTube CilacapUpdate.com, dijelaskan tentang sejarah singkat dari Kabupaten Sukabumi.

Kata "Sukabumi" sebenarnya berasal dari bahasa Sunda, yaitu "Suka-Bumen". Nama ini menggambarkan karakteristik wilayah Sukabumi yang memiliki udara sejuk dan nyaman.

Para pendatang yang datang ke wilayah ini merasa betah dan enggan pindah ke tempat lain, mereka sangat menyukai Sukabumi. Dengan kata lain, mereka "suka bumen" atau menetap di sana.

Baca Juga: SUKABUMI PENUH INSPIRASI! Inilah Usaha yang Menjanjikan di Kabupaten Sukabumi Tahun 2023, Mau Coba?

"Suka" memiliki arti kesenangan, kebahagiaan, dan kesukaan dalam bahasa Sansekerta, sedangkan "bumen" berarti bumi. Jadi, Sukabumi secara harfiah dapat diartikan sebagai "bumi kesukaan".

Nama Sukabumi ini sudah ada sejak sebelum tanggal 13 Januari 1815, yang merupakan hari jadi kota Sukabumi.

Awalnya, Sukabumi terdiri dari beberapa kampung yang dikenal dengan nama Cikole. Pada saat itu, seorang ahli bernama Dr. Andries de Wilde memberi nama Sukabumi kepada kawasan tersebut.

Dr. Andries de Wilde adalah seorang petani kopi dan teh yang tinggal di Bandung. Rumah dan gudang kopi miliknya sekarang telah dijadikan kantor Pemerintah Kota Bandung.

Sejarah asal usul Sukabumi ini menunjukkan betapa uniknya nama-nama tempat yang ada di Indonesia.

Meskipun awalnya dianggap sebagai singkatan dalam bahasa Sunda, ternyata Sukabumi memiliki arti yang lebih dalam sebagai "bumi kesukaan". Hal ini juga menegaskan keindahan dan kenyamanan yang dimiliki oleh Kota Sukabumi.

Kota Sukabumi juga memiliki keistimewaan lain, yaitu wilayahnya yang merupakan yang terkecil ketiga di Jawa Barat.

Baca Juga: Peluang Bisnis Tersembunyi di Kota Sukabumi Tahun 2023: 20 Bisnis yang Menjanjikan!

Dengan segala pesona alam dan kebudayaannya, Sukabumi menjadi tujuan wisata yang menarik bagi banyak orang.

Pada awalnya, Andries de Wilde mengirim surat kepada temannya, Pieter Engelhard, untuk memohon mengganti nama Cikole, yang didasarkan pada nama sungai yang membelah kota Sukabumi.

Permohonan tersebut ditujukan kepada pemerintah pada tanggal 13 Januari 1815. Sejak itu, Cikole resmi berubah menjadi Sukabumi. Namun, tanggal tersebut bukanlah tanggal hari jadi Sukabumi.

Awal mula perubahan nama ini berhubungan dengan komoditas kopi yang sangat dibutuhkan oleh VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie), Van Riebeeck, dan Zwaardekroon.

Mereka berupaya mengembangkan tanaman kopi secara lebih luas di sekitar Bogor, Cianjur, dan Sukabumi.

Pada tahun 1709, Gubernur Van Riebeeck melakukan inspeksi ke kebun kopi di Cibalagung (Bogor), Cianjur, Jogjogan, Pondok Kopo, dan Gunung Guruh Sukabumi.

Baca Juga: SUKABUMI HADAPI KETIMPANGAN! Inilah Penduduk Miskin Terbanyak di Kabupaten Sukabumi, Berani Jalani?

Ini merupakan salah satu alasan di balik pembangunan jalur kereta api yang menghubungkan Sukabumi dengan Buitenzorg dan Batavia di bagian barat.

Selain itu, jalur kereta api ini juga menghubungkan daerah Cianjur, ibu kota Priangan, dengan Bandung di sebelah timur.

Pada saat itu, Andries de Wilde adalah pembantu pribadi dari Gubernur Jenderal Daendels dan dikenal sebagai Tuan Tanah di Jasinga Bogor. Pada tanggal 25 Januari 1813, ia membeli tanah di Sukabumi dengan luas lima per dua belas di bagian tersebut.

Tanah ini berbatasan dengan lereng Gunung Gede Pangrango di sebelah utara, sungai Cimandiri di bagian selatan, keresidenan Jakarta dan Banten di sebelah barat, serta sungai Cikupa di sebelah timur.

Kemudian, pada tanggal 1 April 1914, Sukabumi dinaikkan statusnya menjadi Gemeente (Kotapraja).

Hal ini dilakukan karena banyaknya orang Belanda dan Eropa yang tinggal di wilayah ini sebagai pemilik perkebunan.

Perkebunan-perkebunan ini terletak di daerah selatan dan membutuhkan pengurusan dan pelayanan yang khusus.

Baca Juga: 6 Investasi Jangka Panjang di Kota Sukabumi yang Akan Membuatmu Kaya!

Hari jadi Sukabumi ditetapkan pada tanggal 1 April. Hal ini dipilih karena 354 tahun sebelumnya, Belanda berhasil memenangkan perang melawan Spanyol, dan Belanda merasa bangga akan kemenangan tersebut.***

Editor: Siyam

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah