Sejarah Kabupaten Banjarnegara, Kota dengan slogan Banjarnegara Gilar-gilar

- 17 Juni 2022, 19:30 WIB
Banjarnegara
Banjarnegara /NaN/goodnewsfromindonesia

CilacapUpdate.com - Semua Daerah pasti memiliki sejarahnya sendiri. Tidak terkecuali Kabupaten Banjarnegara, kota yang berada di tengah Jawa Tengah. Kota ini memiliki slogan "Banjarnegara Gilar-gilar".

Banjarnegara (Jawa: ꦧꦚ꧀ꦗꦂꦤꦼꦒꦫ) adalah sebuah kabupaten yang berada di tengah Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Dengan Ibu Kota yang juga bernama Banjarnegara.

Kabupaten Banjarnegara terletak di antara 7° 12' - 7° 31' Lintang Selatan dan 109° 29' - 109° 45'50" Bujur Timur. Luas Wilayah Kabupaten Banjarnegara adalah 106.970,997 ha atau 3,10 % dari luas seluruh Wilayah Provinsi Jawa Tengah.

Banjarnegara berbatasan langsung dengan Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang di sebelah utara, Kabupaten Wonosobo di sisi timur, Kabupaten Kebumen di sisi selatan, serta Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Purbalingga di sebelah barat.

Baca Juga: 5 Hal Penting yang Harus Diperhatikan User Fighter di ML Mobile Legends, Dijamin Menang Mudah

Sejarah

Kabupaten Banjarnegara berdiri sebagai kabupaten dimulai pada tanggal 26 Februari 1571. Tanggal tersebut bertepatan dengan pembagian wilayah Wirasaba menjadi empat oleh Joko Kaiman.

Dalam perang Diponegoro, R.Tumenggung Dipoyudo IV berjasa kepada pemerintah mataram, sehingga di usulkan oleh Sri Susuhunan Pakubuwono VII untuk di tetapkan menjadi bupati banjar berdasarkan Resolutie Governeor General Buitenzorg tanggal 22 agustus 1831 nomor I, untuk mengisi jabatan Bupati Banjar yang telah dihapus setatusnya yang berkedudukan di Banjarmangu dan dikenal dengan Banjarwatulembu. Usul tersebut disetujui.

Persoalan meluapnya Sungai Serayu menjadi kendala yang menyulitkan komunikasi dengan Kasunanan Surakarta.

Kesulitan ini menjadi sangat dirasakan menjadi beban bagi bupati ketika dia harus menghadiri Pasewakan Agung pada saat-saat tertentu di Kasultanan Surakarta. Untuk mengatasi masalah ini diputuskan untuk memindahkan ibu kota kabupaten ke selatan Sungai Serayu.

Baca Juga: Geografi dan Topografi Kabupaten Banjarnegara, Kota Tanpa Pantai

Daerah Banjar (sekarang Kota Banjarnegara) menjadi pilihan untuk ditetapkan sebagai ibu kota yang baru. Kondisi daerah yang baru ini merupakan persawahan yang luas dengan beberapa lereng yang curam. Di daerah persawahan (Banjar) inilah didirikan ibu kota kabupaten (Negara) yang baru sehingga nama daerah ini menjadi Banjarnegara (Banjar: Sawah, Negara: Kota).

R.Tumenggung Dipoyuda menjabat Bupati sampai tahun 1846, kemudian diganti R. Adipati Dipodiningkrat, tahun 1878 pensiun. Penggantinya diambil dari luar Kabupaten Banjarnegara.

Gubermen (pemerintahan) mengangkat Mas Ngabehi Atmodipuro, patih Kabupaten Purworejo(Bangelan) I Gung Kalopaking di panjer (Kebumen) sebagai penggantinya dan bergelar Kanjeng Raden Tumenggung Jayanegara I.

Dia mendapat ganjaran pangkat "Adipati" dan tanda kehormatan "Bintang Mas" Tahun 1896 dia wafat diganti putranya Raden Mas Jayamisena, Wedana distrik Singomerto (Banjarnegara) dan bergelar Kanjeng Raden Tumenggung JayanegaraII.

Dari pemerintahan Belanda Raden Tumenggung Jayanegara II mendapat anugerah pangkat "Adipati Aria" Payung emas Bintang emas besar, Officer Oranye.

Baca Juga: Gus Baha Jelaskan Syarat Mandi Junub Yang baik dan Benar:Jangan Sampai Salah, Air atau Sabun Dulu

Pada tahun 1927 dia berhenti, pensiun. Penggantinya putra dia Raden Sumitro Kolopaking Purbonegoro, yang juga mendapat anugerah sebutan Tumenggung Aria, dia keturunan kanjeng R. Adipati Dipadingrat, berarti kabupaten kembali kepada keturunan para penguasa terdahulu.

Di antarapara Bupati Banjarnegara, Arya Sumitro Kolopaking yang menghayati 3 zaman, yaitu zaman Hindia Belanda, Jepang dan RI, dan menghayati serta menangani langsung Gelora Revolusi Nasional (1945 - 1949).

Ia mengalami sebutan "Gusti Kanjeng Bupati", lalu "Banjarnegara Ken Cho" dan berakhir "Bapak Bupati".

Selanjutnya yang menjadi Bupati setelah Raden Aria Sumtro Kolopaking Purbonegoro ialah: Raden Sumitro, Tahun (1949 - 1959)

Baca Juga: Wisata Mernek Jenek Kecamatan Maos Kabupaten Cilacap, Beserta Alamat Lengkap dan Jam Bukanya

Berikut Daftar Bupati Banjarnegara:

  1. R.Tumenggung Dipoyudo IV (22 Agustus 1831 - 1846)
  2. Raden Adipati Dipodiningkrat (1846 - 1878)
  3. Mas Ngabehi Atmodipuro (1878 - 1896)
  4. Raden Mas Jayamisena (1896 - 1927)
  5. Raden Adipati Arya Poerbonegoro Soemitro Kolopaking (1927 - 1949)
  6. Raden Sumitro (1949 - 1959)
  7. Raden Mas Soedjirno (1960 - 1967)
  8. Raden Soedibjo (1967 - 1973)
  9. Drs.Soewadji (1973 - 1980)
  10. Drs.H.Winarno Surya Adisubrata (1980 - 1986)
  11. H. Endro Soewarjo (1986 - 1991)
  12. Drs.H. Nurachmad (1991 - 2001)
  13. Drs.Ir. Djasri, MM, MT dan Wabup: Drs. Hadi Supeno, Msi, tahun (2001 - 2006)
  14. Drs.Ir. Djasri, MM, MT dan Wabup: Drs. Soehardjo. MM, tahun (2006 - 2011)
  15. Sutedjo dan Wabup: Hadi Supeno tahun (2011 - 2016)
  16. Budhi Sarwono (Wing Chin) dan Wabup: H. Syamsudin, S.Pd,, M.Pd.

Itulah beberapa informasi mengenai sejarah Kabupaten Banjarnegara. Anda juga dapat mendapatkan informasi seputar Banjarnegara di website resmi Kabupaten Banjarnegara.

Seian, terimakasih kunjungannya. Nantikan informasi menark lainnya di CilacapUpdate.com. ***

 

Editor: Muhammad Nasrulloh

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah