احْتِسَابًا, dia hanya berharap apa yang ada di sisi Allah, dia betul-betul ikhlas dalam beramal, dia tidak riya’, tidak ingin mencari pujian manusia, bukan karena dunia, tapi احْتِسَابًا, mencari pahala akhirat yang dijanjikan oleh Allah Ta’ala,”
Barangsiapa yang dia puasanya seperti ini, maka dia:
غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Akan diampunkan oleh Allah dosanya yang lalu dan akan datang.”
Apa yang telah kemarin, maka telah diampunkan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Demikian pula:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.
“Siapa yang dia shalat malam (Qiyamul Lail) di bulan Ramadhan, berangkat dari iman, karena ruh keimanan dia, dan dalam rangka hanya mencari keutamaan atau pahala yang Allah janjikan, maka dia pun akan diampunkan dosanya yang telah lalu.”
Demikian pula:
مَنْ يَقُمْ لَيْلَةَ القَدْرِ ، إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا ، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ