Teks Kultum Atau Ceramah Singkat Bulan Ramadhan 2022, Tentang Sebuah Manfaat Sedekah di Bulan Ramadhan

- 7 April 2022, 03:36 WIB
IlustrasiTeks Kultum Atau Ceramah Singkat Bulan Ramadhan 2022, Tentang Sebuah Manfaat Sedekah di Bulan Ramadhan
IlustrasiTeks Kultum Atau Ceramah Singkat Bulan Ramadhan 2022, Tentang Sebuah Manfaat Sedekah di Bulan Ramadhan /Pexels/Anna Tarazevich

Sedangkan makna sedekah yang kedua, adalah sedekah dalam makna yang khusus, yaitu memberikan apa yang kita miliki untuk orang lain, memberikan harta yang kita miliki untuk saudara-saudara kita, maka itu masuk ke dalam makna sedekah yang lebih khusus.

Di mana makna sedekah yang khusus ini lebih ditekankan kepada perkara, yang mana kita diperintahkan, untuk menjauhkan diri dari sifat bakhil. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surat al-Hasyr ayat 96:

وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

“Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.”

Saudara-saudara yang dimuliakan Allah Subhanahu wa Ta’ala, Allah mengingatkan kaitannya sedekah dengan sifat bakhil, bahwa seseorang harus menjauhkan diri dari sifat bakhil, dari sifat kikir, sifat pelit.

Yang mana itu adalah sifat yang sangat mengotori jiwa kita. Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala menegaskan bahwa orang yang dijauhkan dari sifat bakhil tersebut, maka sungguh orang tersebut adalah orang yang beruntung.

Oleh karenanya Begitu pentingnya kita untuk melihat kepada diri kita, apakah kita termasuk dari orang-orang yang bakhil. Terkadang seseorang tidak merasa bahwa dia termasuk dari orang-orang yang bakhil, dia sudah merasa berinfak, bersedekah, padahal ia tergolong kedalam orang-orang yang bakhil. Tentunya bakhil di dalam bersedekah, itu masuk dalam perkara-perkara yang wajib untuk dikeluarkan, zakat fitr, kemudian zakat mal, yang itu wajib bagi seseorang untuk dikeluarkan.

Kemudian juga memberikan nafkah kepada keluarga dan semua wajib ditanggung, maka itu termasuk kedalam kewajiban harta. Ketika seseorang kemudian tidak melaksanakan perkara-perkara tersebut, maka di dalam Islam disebut sebagai orang yang bakhil, orang yang pelit dan kikir.

Saudara-saudara yang dimuliakan Allah Subhanahu wa Ta’ala, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan dalam sebuah hadits:

فَإِنَّ اللهَ يَقْبَلُهَا بِيَمِيْنِهِ ثُمَّ يُرَبِّيْهَا لِصَاحِبِهِ كَمَا يُرَبِّيْ أَحَدُكُمْ فَلُوَّهُ

Halaman:

Editor: Lutfi Ramadhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah