CilacapUpdate.com - Infrastruktur jalan tol merupakan elemen penting dalam perkembangan sebuah negara. Fungsinya yang tak terbantahkan adalah untuk meningkatkan kelancaran lalu lintas, mendukung distribusi barang dan jasa, serta mendorong pertumbuhan ekonomi di sekitarnya.
Namun, Indonesia memiliki fakta menarik terkait jalan tolnya, di mana ada jalan tol yang memiliki panjang ruas yang sangat pendek, bahkan kurang dari 5 kilometer. Salah satu contohnya adalah Jalan Tol Layang A.P. Pettarani di Makassar, Sulawesi Selatan.
Jalan tol layang ini memiliki panjang hanya 4,3 kilometer, namun, proyek ini memakan anggaran sekitar Rp2,2 triliun.
Melalui laporan dari dpmptsp.sulselprov.go.id, kita dapat menjelajahi lebih dalam tentang proyek yang mengesankan ini yang menjadi jalan tol layang pertama di bagian timur Indonesia.
Jalan Tol Layang A.P. Pettarani atau yang sering disebut Jalan Tol Layang Andi Pangeran Pettarani ini merupakan salah satu bagian dari Jaringan Jalan Tol Ujung Pandang.
Baca Juga: Merayakan Liburan Seru di Makassar: 28 Destinasi Wisata yang Menghipnotis Hati
Meskipun panjang ruasnya relatif pendek, jalan tol ini memiliki dampak besar pada wilayah tersebut. Proyek ini diresmikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono pada tahun 2021.
Angka yang mencolok adalah besarnya anggaran yang dikeluarkan untuk jalan tol layang sepanjang 4,3 kilometer ini.
Dengan Rp2,2 triliun, proyek ini menjadi salah satu yang menghabiskan dana terbesar dalam pembangunan infrastruktur di Makassar.
Meskipun panjangnya mungkin tidak sebanding dengan anggaran yang dikeluarkan, proyek ini membawa banyak manfaat bagi wilayah tersebut.
Mengherankan, pembangunan jalan tol ini hanya memakan waktu 30 hari. Kecepatan konstruksi yang luar biasa ini bukan hanya mengesankan, tetapi juga menggambarkan tingkat koordinasi dan efisiensi yang tinggi dalam pengelolaan proyek infrastruktur.
Baca Juga: Demi Liburan Tak Terlupakan! 9 Hotel Murah di Makassar untukmu!
Namun, yang lebih membanggakan adalah keterlibatan lebih dari 2.000 pekerja lokal dalam proyek ini.
Hal ini menciptakan peluang kerja bagi masyarakat setempat dan membantu dalam peningkatan kompetensi sumber daya manusia di Kota Makassar.
Sebagai hasilnya, selain mengubah infrastruktur, proyek ini juga menciptakan dampak positif dalam perputaran perekonomian di wilayah tersebut.
Pentingnya pengembangan infrastruktur seperti Jalan Tol Layang A.P. Pettarani tak dapat dipandang sebelah mata.
Selain untuk kepentingan lalu lintas, proyek ini juga memiliki efek domino yang signifikan dalam sektor ekonomi dan perkembangan sumber daya manusia.
Proyek ini adalah inisiatif dari PT Margautama Nusantara (MUN) melalui anak usahanya, PT Makassar Metro Network (MMN). Langkah besar ini membuktikan bahwa sektor swasta juga memiliki peran kunci dalam pembangunan infrastruktur negara.***