Kasus Cacar Monyet Merebak di DKI Jakarta: 13 Orang Terinfeksi, Salah Satu Penularan Melalui Kontak Seksual

27 Oktober 2023, 19:50 WIB
Kasus Cacar Monyet Merebak di DKI Jakarta: 13 Orang Terinfeksi, Salah Satu Penularan Melalui Kontak Seksual/Ilustrasi: Istimewa /

CilacapUpdate.com - DKI Jakarta kembali menjadi sorotan masyarakat dengan meningkatnya kasus Monkeypox, atau lebih dikenal sebagai cacar monyet.

Wabah ini telah mencapai sebanyak 13 orang yang terinfeksi per 25 Oktober 2023 pukul 09.00 WIB, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

Penyakit ini pertama kali muncul di Indonesia pada Agustus 2022, dan sejak saat itu, angka kasus positif terus meningkat.

Kasi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama, mengungkapkan perkembangan terbaru ini dalam laporan yang dikutip oleh CilacapUpdate.com dari laman pmjnews.

Situasi Monkeypox di DKI Jakarta semakin mengkhawatirkan, terutama karena salah satu penularannya terbukti melalui kontak erat seksual dari pasien yang positif.

Kasus positif yang terkait dengan kontak seksual terjadi pada tanggal 23 Oktober 2023, yang menunjukkan kompleksitas penyakit ini dan berbagai cara penularannya.

Ngabila juga mengungkapkan bahwa ada 11 orang lain yang dicurigai terjangkit Monkeypox atau cacar monyet dan sedang menjalani pemeriksaan di laboratorium PCR. Kondisi ini menyoroti urgensi untuk memantau dan mengendalikan wabah ini sebelum meluas lebih jauh di masyarakat.

Saat wabah ini semakin meluas, penting untuk memahami apa itu Monkeypox, bagaimana cara penularannya, gejala, dan upaya-upaya pencegahan yang harus diambil.

Selain itu, penting juga untuk memahami peran Dinkes DKI Jakarta dalam menangani kasus ini dan bagaimana masyarakat dapat ikut berpartisipasi dalam upaya pencegahan.

Baca Juga: NONTON 13 Bom di Jakarta: Film Action Indonesia Terbesar Tahun Ini Segera Menggebrak Bioskop

Apa Itu Monkeypox?

Monkeypox adalah penyakit infeksius yang disebabkan oleh virus Monkeypox. Virus ini pertama kali ditemukan pada monyet di Afrika Tengah pada tahun 1958 dan kemudian menular ke manusia.

Gejala Monkeypox serupa dengan cacar air, tetapi lebih ringan. Namun, dalam beberapa kasus, penyakit ini dapat berkembang menjadi lebih serius.

Virus Monkeypox menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh dari individu yang terinfeksi atau dengan benda-benda yang telah terkontaminasi oleh virus tersebut. Selain itu, penularan melalui udara juga mungkin, terutama dalam situasi yang penuh sesak.

Gejala Monkeypox

Gejala awal Monkeypox mirip dengan flu biasa, termasuk demam, kelelahan, dan sakit kepala.

Namun, dalam beberapa hari, ruam merah akan muncul di seluruh tubuh, yang dapat menyerupai cacar air. Lesi kulit yang berisi cairan muncul dan mengeras, kemudian pecah dan membentuk kerak.

Selain itu, gejala lain yang mungkin termasuk pembengkakan kelenjar getah bening, mual, muntah, nyeri otot, dan sakit di seluruh tubuh. Biasanya, Monkeypox ringan dan jarang berakibat fatal.

Namun, pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang melemah, seperti orang tua atau yang memiliki penyakit yang mendasari, penyakit ini bisa menjadi serius.

Baca Juga: Rio Dewanto, Aktor Terkemuka dalam Film Terbaru '13 Bom di Jakarta' yang Menduduki Trending Twitter

Cara Penularan

Penularan Monkeypox terutama terjadi melalui kontak langsung. Ini bisa melibatkan sentuhan langsung dengan lepuhan kulit yang berisi cairan dari pasien yang terinfeksi atau melalui kontak dengan benda-benda yang telah terkontaminasi oleh virus, seperti pakaian atau linen tempat tidur.

Selain itu, penularan melalui udara juga mungkin terjadi dalam situasi yang penuh sesak, terutama jika seseorang batuk atau bersin.

Penularan melalui kontak seksual, seperti yang terjadi dalam salah satu kasus di DKI Jakarta, menunjukkan pentingnya penggunaan langkah-langkah pencegahan yang tepat.

Upaya Pencegahan

Pencegahan Monkeypox melibatkan beberapa tindakan yang dapat dilakukan oleh individu dan masyarakat pada umumnya:

Hindari kontak langsung dengan individu yang terinfeksi: Ini termasuk menghindari sentuhan langsung dengan lepuhan kulit yang berisi cairan dari pasien Monkeypox.

Jaga kebersihan tangan: Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah berinteraksi dengan individu yang mungkin terinfeksi.

Gunakan perlengkapan pelindung: Tenaga medis dan perawat harus menggunakan perlindungan seperti sarung tangan, mantel medis, dan masker saat merawat pasien Monkeypox.

Praktik aman dalam berhubungan seksual: Khususnya, penggunaan kondom dapat membantu mencegah penularan Monkeypox melalui kontak seksual.

Karantina dan isolasi: Individu yang didiagnosis dengan Monkeypox harus diisolasi untuk mencegah penularan lebih lanjut. Orang-orang yang telah berinteraksi dengan pasien Monkeypox juga mungkin harus dikarantina.

Baca Juga: Profil Rektor UIN Jakarta, Asep Saepudin Jahar dan Total Harta Kekayaannya yang Mengejutkan, Berapa?

Vaksinasi: Meskipun vaksin Monkeypox telah dikembangkan, namun belum tersedia secara luas di seluruh dunia. Vaksinasi lebih sering diberikan kepada orang-orang yang berisiko tinggi, seperti para pekerja laboratorium yang berinteraksi dengan virus Monkeypox.***

 

Editor: Achmad Ade Salim Kurniawan

Sumber: pmjnews

Tags

Terkini

Terpopuler