Niat, Doa Mandi Wajib dan Tata Cara Mandi Junub Bagi Umat Islam, Wajib Dipahami

26 Desember 2022, 17:18 WIB
Niat, Doa Mandi Wajib dan Tata Cara Mandi Junub Bagi Umat Islam /jcomp/Freepik

CilacapUpdate.com - Berikut ini merupakan tata cara mandi junub bagi umat islam yang perlu diketahui beserta penjelasanya.

Mandi wajib atau mandi junub adalah tindakan bersuci dari hadas besar yang timbul akibat tindakan, kejadian, aktivitas atau fenomena tertentu yang kita alami.

Mandi wajib atau mandi junub adalah salah satu dari empat tindakan bersuci yang diwajibkan oleh agama Islam.

Mandi wajib atau mandi junub diwajibkan setelah terjadi hadas besar, yaitu keadaan setelah seseorang melakukan aktivitas atau mengalami kejadian tertentu yang menyebabkan harus membersihkan diri, seperti.

Baca Juga: Tata Cara Membasuh Jenggot Dalam Wudhu Sesuai Syariat Islam

1. Keluar mani dengan syahwat (nafsu) dari kemaluan atau akibat mimpi basah. Mani adalah cairan putih kental yang memancar dari kemaluan dan menyebabkan lemas.

2. Bertemu kedua kelamin walaupun tidak mengeluarkan mani. Hubungan badan yang berujung pada penetrasi kelamin menyebabkan seseorang wajib mandi, meskipun belum sampai klimaks dan keluar mani.

3. Setelah darah haidh (mentsruasi) dan nifas berhenti.

4. Saat masuk Islam dari agama lain.

5. Wafat atau meninggal.

Niat dan doa mandi wajib

Benar. Niat adalah syarat sah dalam setiap ibadah yang dilakukan oleh seseorang. Niat adalah keinginan dan kecintaan seseorang untuk melakukan ibadah kepada Allah.

Dalam agama Islam, niat tidak perlu diucapkan secara terbuka dan cukup ada dalam hati seseorang.

Niat mandi wajib juga sama dengan niat ibadah lainnya, yaitu tidak perlu diucapkan secara terbuka dan cukup ada dalam hati seseorang.

Dari Amirul Mukminin, Abu Hafsh ‘Umar bin Al-Khattab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ فهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُوْلِهِ ومَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُها أو امرأةٍ يَنْكِحُهَا فهِجْرَتُهُ إلى ما هَاجَرَ إليهِ

“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya.

Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju” (HR. Bukhari Nomor 1 dan Muslim Nomor 1907).

Para ulama mengatakan bahwa di antara fungsi niat guna membedakan antara kebiasaan sehari-hari dan tindakan ibadah.

Baca Juga: Batal Nggak Sih Wudhunya Bapak dan Ibu yang Menyeboki Anaknya? Berikut Ulasannya Dalam Kitab Fathul Muin

Misal:

Makan merupakan aktivitas biasa yang mubah (boleh dilakukan atau ditinggalkan).

Tapi, seseorang yang makan dengan niat untuk kuat melakukan sholat dan mampu bekerja untuk menafkahi keluarga akan memperoleh pahala di sisi Allah ﷻ.

Doa mandi wajib adalah membaca bismillah. Namun, ulama berbeda pendapat tentang keharusan untuk membaca bismillah sebelum mandi junub.

 

Baca Juga: Tata Cara dan Hukum Membolak Balikan Tangan Saat Doa Qunut, Berikut Penjelasannya Dalam Kitab Fathul Muin

Rukun mandi wajib

Mandi wajib atau mandi junub adalah tindakan bersuci yang diwajibkan oleh agama Islam setelah terjadi hadas besar. Untuk melakukan mandi wajib atau mandi junub, seseorang harus membasuh seluruh tubuhnya dengan air yang mengalir dan mengalir ke seluruh bagian tubuh.

Ini termasuk membasahi rambut, telinga, hidung, mata, mulut, tangan, kaki, dan seluruh bagian tubuh lainnya. Mandi wajib atau mandi junub harus dilakukan sebelum melakukan shalat atau ibadah lainnya.

‘Aisyah binti Abu Bakar radhiyallahu ‘anhumaa, salah satu istri Nabi, menceritakan tata cara mandi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melalui sebuah hadis:

ثُمَّ يُفِيضُ الْمَاءَ عَلَى جَسَدِهِ كُلِّهِ

“Kemudian beliau mengguyur air pada seluruh badannya” (HR. An Nasa-i no. 247. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Ibnu Hajar Al-Asqolani dalam kitab Fathul Bari 1/361 mengatakan, “Penguatan makna dalam hadits ini menunjukkan bahwa ketika mandi beliau mengguyur air ke seluruh tubuh.”

Hadis lain yang diriwayatkan dari Jubair bin Muth’im. Ia berkata, “Kami saling memperbincangkan tentang mandi janabah di sisi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda,

أَمَّا أَنَا فَآخُذُ مِلْءَ كَفِّى ثَلاَثاً فَأَصُبُّ عَلَى رَأْسِى ثُمَّ أُفِيضُهُ بَعْدُ عَلَى سَائِرِ جَسَدِى

 

“Saya mengambil dua telapak tangan, tiga kali lalu saya siramkan pada kepalaku, kemudian saya tuangkan setelahnya pada semua tubuhku” (HR. Ahmad 4/81. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari Muslim).

Dalil yang menunjukkan bahwa mengguyur seluruh badan dengan air adalah rukun mandi yaitu hadits yang diriwayatkan oleh Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha. Ia mengatakan.

قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّى امْرَأَةٌ أَشُدُّ ضَفْرَ رَأْسِى فَأَنْقُضُهُ لِغُسْلِ الْجَنَابَةِ قَالَ « لاَ إِنَّمَا يَكْفِيكِ أَنْ تَحْثِى عَلَى رَأْسِكِ ثَلاَثَ حَثَيَاتٍ ثُمَّ تُفِيضِينَ عَلَيْكِ الْمَاءَ فَتَطْهُرِينَ ».

 

“Saya berkata, wahai Rasulullah, aku seorang wanita yang mengepang rambut kepalaku, apakah aku harus membuka kepangku ketika mandi junub?” Beliau bersabda, “Jangan (kamu buka).

Cukuplah kamu mengguyur air pada kepalamu tiga kali, kemudian guyurlah yang lainnya dengan air, maka kamu telah suci” (HR. Muslim Nomor 330).

Ketika seseorang berniat mandi junub dan mengguyurkan air yang membasahi seluruh kulit dan rambutnya, maka mandi wajib yang ia lakukan telah sah.

Sedangkan berkumur-kumur, memasukkan air dalam hidung dan menggosok-gosok badan merupakan tindakan yang disunnahkan menurut mayoritas ulama.

Baca Juga: Persipura Jayapura vs Madura United Batal Digelar

Tata cara mandi wajiib berdasarkan tuntunan Nabi

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengajarkan kepada kita tata cara mandi wajib yang sempurna.

Untuk melakukan mandi wajib atau mandi junub, seseorang harus membasuh seluruh tubuhnya dengan air yang mengalir dan mengalir ke seluruh bagian tubuh.

Mengguyur tubuh dengan air merupakan cara yang paling umum dilakukan untuk melakukan mandi wajib atau mandi junub.

Namun, seseorang juga dapat menambah kebaikan dari amal yang dilakukannya dengan mengikuti cara mandi yang dilakukan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Tata cara mandi wajib yang sempurna yang Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam ajarkan tercantum dalam hadis-hadis yang diriwayatkan dari istri-istrinya.

Hadis pertama:

عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – أَنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ إِذَا اغْتَسَلَ مِنَ الْجَنَابَةِ بَدَأَ فَغَسَلَ يَدَيْهِ ، ثُمَّ يَتَوَضَّأُ كَمَا يَتَوَضَّأُ لِلصَّلاَةِ ، ثُمَّ يُدْخِلُ أَصَابِعَهُ فِى الْمَاءِ ، فَيُخَلِّلُ بِهَا أُصُولَ شَعَرِهِ ثُمَّ يَصُبُّ عَلَى رَأْسِهِ ثَلاَثَ غُرَفٍ بِيَدَيْهِ ، ثُمَّ يُفِيضُ الْمَاءَ عَلَى جِلْدِهِ كُلِّهِ

“Dari ‘Aisyah, isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mandi junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya. Kemudian beliau berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat.

Lalu beliau memasukkan jari-jarinya ke dalam air, lalu menggosokkannya ke kulit kepalanya, kemudian menyiramkan air ke atas kepalanya dengan cidukan kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali.

Kemudian beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya” (HR. Bukhari Nomor 248 dan Muslim Nomor 316).

Hadis kedua:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَتْ مَيْمُونَةُ وَضَعْتُ لِرَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – مَاءً يَغْتَسِلُ بِهِ ، فَأَفْرَغَ عَلَى يَدَيْهِ ، فَغَسَلَهُمَا مَرَّتَيْنِ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلاَثًا ، ثُمَّ أَفْرَغَ بِيَمِينِهِ عَلَى شِمَالِهِ ، فَغَسَلَ مَذَاكِيرَهُ ، ثُمَّ دَلَكَ يَدَهُ بِالأَرْضِ ، ثُمَّ مَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ ، ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ وَيَدَيْهِ ثُمَّ غَسَلَ رَأْسَهُ ثَلاَثًا ، ثُمَّ أَفْرَغَ عَلَى جَسَدِهِ ، ثُمَّ تَنَحَّى مِنْ مَقَامِهِ فَغَسَلَ قَدَمَيْهِ

“Dari Ibnu ‘Abbas berkata bahwa Maimunah mengatakan, “Aku pernah menyediakan air mandi untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu beliau menuangkan air pada kedua tangannya dan mencuci keduanya dua kali-dua kali atau tiga kali.

Lalu dengan tangan kanannya beliau menuangkan air pada telapak tangan kirinya, kemudian beliau mencuci kemaluannya.

Setelah itu beliau menggosokkan tangannya ke tanah. Kemudian beliau berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung.

Lalu beliau membasuh muka dan kedua tangannya. Kemudian beliau membasuh kepalanya tiga kali dan mengguyur seluruh badannya.

Setelah itu beliau bergeser dari posisi semula lalu mencuci kedua telapak kakinya (di tempat yang berbeda).” (HR. Bukhari Nomor 265 dan Muslim Nomor 317).

Baca Juga: Doa Sholat Dhuha Tulisan Arab, Latin dan Artinya

Cara dan urutan mandi wajib sesuai tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu:

  • Berniat untuk mandi junub di dalam hati,
  • Mencuci kedua tangan sebelum dicelupkan ke bejana, ember, bak
  • mandi atau sebelum mandi,
  • Membersihkan kemaluan dan menghilangkan noda-noda yang
  • menghalangi air membasahi kulit dengan tangan kiri,
  • Mencuci kedua tangan dengan tanah, debu, atau sabun,
  • Berwudhu dengan sempurna seperti wudhu untuk mengerjakan sholat,
  • Mengguyur air ke kepala sebanyak 3 kali,
  • Mencuci kepala bagian kanan terlebih dahulu, lalu beralih ke sisi kiri,
  • Menyela-nyela rambut dengan tangan agar air membasahi seluruh rambut,
  • Mengguyur air ke seluruh tubuh dari sisi kanan dan berganti ke tubuh bagian kiri,
  • Meratakan air dengan tangan ke seluruh bagian tubuh yang dapat dijangkau, termasuk sela-sela ketiak, selangkangan dan jari-jari kaki.

Bagi wanita yang mandi wajib setelah haidh dan nifas disarankaun untuk:

  • Menggunakan sabun agar badan lebih bersih,
  • Melepas kepangan rambut supaya air meresap ke sela-sela rambut dan kulit kepala,
  • Membersihkan sisa-sisa darah dengan kain, kapas atau alat bantu lain.Setelah selesai mandi junub, kita dapat mengeringkan badan dengan handuk.

Baca Juga: Pesawat Susiair Kecelakaan di Rute Timika Papua Pagi Hari ini, Susi Pudjiastuti Minta Doa

Setelah melakukan mandi wajib atau mandi junub, seseorang harus memastikan bahwa seluruh bagian tubuh terkena air. Hal ini dapat dilakukan dengan cara meratakan air di tubuh dengan tangan atau mengguyur tubuh dengan air lagi.

Tujuan dari langkah ini adalah untuk memastikan bahwa seluruh bagian tubuh terkena air dan terbersih. Setelah itu, seseorang dapat mengeringkan tubuhnya dengan handuk atau dengan cara lain.

Namun, sebelum mengeringkan tubuh, seseorang harus memastikan bahwa seluruh bagian tubuh terkena air dan terbasahi dengan air.

Demikian tata cara mandi junub untuk umat islam semoga dapat bermanfaat.***

Editor: Lutfi Ramadhan

Sumber: Beragam Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler