Waduk Wonorejo: Mahakarya Jatim yang Menelan Biaya Rp15,9 Miliar dan Pernah Jadi Sarang Teroris

- 23 Oktober 2023, 14:27 WIB
Ilustrasi Waduk Wadas Lintang : Waduk Wonorejo: Mahakarya Jatim yang Menelan Biaya Rp15,9 Miliar dan Pernah Jadi Sarang Teroris
Ilustrasi Waduk Wadas Lintang : Waduk Wonorejo: Mahakarya Jatim yang Menelan Biaya Rp15,9 Miliar dan Pernah Jadi Sarang Teroris /Instagram @wadukwadaslintang.real/

CilacapUpdate.com - Waduk Wonorejo, salah satu proyek besar di Jawa Timur, telah menjadi bukti gemilang dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. Terletak sekitar 15 kilometer dari pusat kota, waduk ini menjadi salah satu aset berharga bagi masyarakat dan lingkungannya.

Dengan biaya pembangunan mencapai Rp15,9 miliar, proyek ini telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi daerah sekitarnya.

Pada tahun 1980-an, pemerintah Indonesia merencanakan pembangunan Waduk Wonorejo yang diharapkan selesai pada tahun 1988. Sayangnya, berbagai kendala menyebabkan proyek tersebut tertunda.

Namun, pada tahun 1994, pembangunan waduk ini dilanjutkan hingga akhirnya selesai pada tahun 2001. Megawati Soekarnoputri, yang saat itu menjabat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia, meresmikan waduk ini pada 21 Juni 2001.

Baca Juga: Mengungkap Keajaiban Jawa Timur: Tempat Pemakaman Terakhir 5 Tokoh Penting Islam di Tanah Jawa

Waduk Wonorejo memiliki kapasitas daya tampung mencapai 122 juta m3 dan debit air hingga 15.000 m3 per detik. Dengan bendungan berbentuk urukan batu sepanjang 545 meter, tinggi 100 meter, dan volume sebesar 6,05 juta m3, waduk ini memiliki banyak fungsi yang mendukung kehidupan masyarakat sekitar.

Salah satu manfaat utama dari Waduk Wonorejo adalah sebagai saluran irigasi untuk area pertanian yang mencapai 7.540 hektare.

Selain itu, waduk ini juga berfungsi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) bertenaga 6,02 megawatt, memberikan suplai listrik yang berharga bagi daerah sekitar. Tidak hanya itu, Waduk Wonorejo juga digunakan sebagai tempat budidaya ikan dan pengendali banjir bagi beberapa daerah di Tulungagung.

Waduk ini memiliki luas area mencapai sekitar 3,85 kilometer dan dilengkapi dengan spillway berkapasitas 540 meter kubik per detik.

Spillway ini digunakan untuk menampung luapan air banjir yang berasal dari daerah sekitar waduk, membantu mencegah bencana banjir yang dapat merusak tanaman pertanian dan pemukiman penduduk.

Selama bertahun-tahun, Pemerintah Kabupaten Tulungagung telah berupaya memaksimalkan potensi pariwisata Waduk Wonorejo. Sejak tahun 2004, waduk ini diperkenalkan sebagai objek 'journey' yang menawarkan keamanan dan fasilitas rekreasi.

Pengunjung dapat menikmati aktivitas seperti jet ski, wisata perahu kano, berkemah di alam terbuka, pemancingan air tawar, dan bahkan sirkuit berkualitas standar untuk event Motocross atau Offroad. Semua ini menciptakan peluang ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat dan membantu mempromosikan pariwisata di daerah tersebut.

Baca Juga: Update Kecelakaan di Kedungreja Cilacap: Pengemudi Berusia 17 Tahun, Korban Luka 30, Meninggal Dunia 1 Orang

Namun, di balik kesuksesan pembangunan waduk ini, terdapat kisah kelam yang pernah menghiasi sejarahnya. Waduk Wonorejo pernah menjadi sarang persembunyian teroris, yang meresahkan warga beberapa tahun silam.

Kecamatan Pagerwojo menjadi saksi dari kehadiran dua anggota teroris Santoso yang akhirnya berhasil ditangkap dan ditembak mati setelah bersembunyi di daerah tersebut.

Dalam proses pembangunan waduk ini, tidak dapat dihindari bahwa sejumlah desa harus tenggelam. Sebanyak 11 desa harus mengorbankan sebagian dari tanah leluhur mereka untuk proyek ini.

Meskipun proyek tersebut memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat sekitar, tidak dapat dipungkiri bahwa pengorbanan tersebut adalah suatu kenyataan yang tak terelakkan.

Pembangunan Waduk Wonorejo merupakan sebuah prestasi yang patut dibanggakan. Namun, ini juga mengingatkan kita akan pentingnya menjaga keseimbangan antara pembangunan infrastruktur dan pelestarian lingkungan serta sejarah.

Bagi banyak orang, waduk ini adalah simbol kemajuan dan harapan, tetapi juga mengingatkan kita pada tantangan yang harus dihadapi dalam memenuhi kebutuhan infrastruktur sambil menjaga warisan budaya dan lingkungan.

Baca Juga: Makna di Balik Nama 3 Kabupaten di Sumatera Utara: Siapa Sangka Nama Medan berasal dari Bahasa Tamil?

Sebagai salah satu waduk terbaik di Indonesia dan Asia Tenggara, Waduk Wonorejo adalah bukti nyata potensi Indonesia dalam membangun infrastruktur yang dapat menggerakkan perekonomian dan memberikan manfaat kepada masyarakat.

Namun, kisahnya yang mencakup perjuangan dan pengorbanan harus menjadi pelajaran berharga tentang kompleksitas pembangunan dan dampaknya terhadap masyarakat dan lingkungan.***

 

Editor: Muhammad Nasrulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah